Minggu, 19 Oktober 2014

Tugas Ke -4_Umu Kulsum_KPI 5D_1112051000108

Umu Kulsum
1112051000108
KPI 5D
Filsafat Komunikasi Apakah itu?
 
Menurut Prof. Onong Uchjana Effendi MA: dalam bukunya "Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi", bahwa Filsafat Komunikasi adalah suatu diiplin yang menelaah pemahaman yang secara fundamental, metodelogis, sistematis, analisis, kritis, holitis teori, proses komunikasi yang meliputi segala dimensi bidangnya, sifatnya, tatanannya, tujuannya, fungsinya, teknik dan peranannya.
Joseph A Devito : dalam bukunya Komunikai Antar Manusia menyebutkan adanya lingkungan komunikasi sedikitnya ada 3 dimensi yaitu:
1.      Dimensi fisik, lingkungan nyata atau berwujud
2.      Dimensi sosial atau psikologi, lingkunngan kejiwaan antara si komunikator dan komunikan.
3.      Dimensi temporal (waktu), mencangkup waktu dalm sehari maupun dalam hubungan sejarah dimana komunikasi berlangsung.
Ketiga dimensi lingkungan komunikasi ini akan selalu berinteraksi, masing-masing dimensi akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain.
Hal lain dari proses komunikasi yang perlu mendapat perhatian adalah unsure gangguan (noise). Noise adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistori pesan. Dalam suatu system komunikasi ada gangguan apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator berbeda dengan pesan yang diterima oleh komunikan. Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada suradari selain komunikator), psikologis (pemikiran yang salah ada di komunikator-komunikan), serta gangguan semantik (salah mengartikan makna). (Devito, 1997:22).
Salah satu gangguan dalam proses komunikasi, yaitu gangguan semantik, perlu mendapat pembahasan yang lebih khusus. Hal ini disebabkan berkaitan dengan bahasa yang dilakukan oleh komunikator ataupun komunikan, yaitu manusia itu sendiri. Tanpa bahasa manusia tidak dapat menngkomunikasikan hasil berfikirnya kepada orang lain. Pemaknaan terhadap bahasa yang sama akan mengakibatkan komunikasi yang efektif sehingga apa yang menjadi tujuan komunikasi dapat tercapai. Hal yang paling mendasar dari proses komunikasi adalah adanya statement atau penyataan dari hasil pikiran seseorang. Sebagai mahluk yang berfikir, maka manusia mempunyai hak untuk menyatakan hasil pikirannya tersebut. Di sinilah mulainya proses komunikasi. Karena manusia mempunyai hak untuk menyatakan pikirannya, maka manusia juga memounyai kewajiban untuk mendengarkannya.
Hak adalah seutau yang boleh dikerjakan oleh manusia, sedangkan kewajiban adalah suatu yang harus dikerahkan oleh manusia. Interaksi antara manusia yang satu sebagai komunikator dengan manusia yang lain sebagai komunikan apabila didasari dengan adanya hak dan kewajiban tersebut maka akan menghasilkan suatu proses komunikasi yang seimbang dan harmonis. Menurut Astrid S. Susanto (1996:16) masyarakat ideal harmonis adil tercapai apabila :
1.      Pendapat-pendapat norma-norma dalam masyarakat diarahkan kepada harmonisasi
2.      Sifat-sifat khas dari materi publisistik/komunikasi dipergunakan sesuai dan demi perwujudan ataupun peningkatan harmoni dalam masyarakat
3.      Apabaila dalam proses komunikasi terjadi pula komunikasi yang harmonis, yaitu apabila antara pemberi lambang (komunikator), dan penerima lambang (komunikan) terdapat pengertian, saling mempengaruhi dalam rangka perwujudan suatu masyarakat harmonis.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa filsafat komunikasi adalah studi secara mendalam tentang pernyataan manusia yang disampaikan pada manusia lain menuju kemengertian bersama.
Daftar Pustaka :
Sumarno AP, Kisyanti El Karimah, Nining Agustini Damayanti, Filsafat dan Etika Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini