Minggu, 30 September 2012

Maimunah Permata Hati Hasibuan Jurnalistik 1A

Teori Kritis

Teori kritis adalah produk sekelompok neo- Marxis Jerman yang tak puas dengan keadaan teori Marxian, terutama kecenderungannya menuju determinisme ekonomi. Teori kritis, secara klasifikatif, dapat digolongkan pada kelompok yang terakhir. Meski dalam perdebatan filosofis, ada yang menganggap bahwa teori kritis adalah teori yang bukan marxis lagi.
Teori kritis sebagian besar terdiri dari kritik terhadap berbagai aspek kehidupan sosial dan intelektual, namun tujuan utamanya adalah mengungkapkan sifat masyarakat secara lebih akurat.

Kritik terhadap Teori Marxian.
 Teori kritis mengambil kritik terhadap teori Marxian titik tolaknya. Teoritisi kritis ini merasa sangat terganggu oleh pemikir Marxis penganut determinisme ekonomi yang mekanistis. Teoritisi kritis tak menyatakan bahwa determinis eknomi keliru, ketika memusatkan pada bidang ekonomi, tetapi karena mereka seharusnya juga memusatkan perhatian pada aspek kehidupan sosial yang lain.

Kritik terhadap positivisme.
Teori kritis juga memusatkan perhatian terhadap filsafat yang mendukung penelitian ilmiah terutama positivisme. Positivism diserang karena berpuas diri hanya dengan menilai alat untuk mencapai tujuan tertentu, dan karena tak membuat penilaian serupa terhadap tujuan. Kritik ini mengarah ke pandangan bahwa positivism berwatak konservativ, tak mampu menantang system yang ada.

Kritik terhadap Sosiologi.
Menurut aliran kritis, sosiologi  telah melepaskan kewajibannya untuk mambantu rakyat yang ditindas oleh masyarakat masa kini.

Kritik terhadap Masyarakat Modern
                Kebanyakan teori Marxian awal secara tegas tertuju ke bidang ekonomi, sedangkan aliran kritis menggeser orientasinya ke tingkat cultural mengingat kultur dianggap sebagai realitas masyarakat kapitalis modern. Artinya, tempat dominasi dalam masyarakat modern telah bergeser dari bidang ekonomi ke bidang cultural. Karena itulah aliran kritis mencoba memusatkan perhatian pada penindasan  cultural atas individu dalam masyarakat.
 
 Kritik terhadap Culture
                Teoritis kritis melontarkan kritik pedas terhadap apa yang mereka sebut "industry kultur" yakni struktur yang dirasionalkan dan dibirokrasikan yang mengendalikan kultur modern. ada dua hal yang paling dicemaskan oleh pemikir kritis mengenai industry kultur ini. Pertama, mereka menghawatirkan mengenai kepalsuannya. Mereka membayangkannya sebagai sekumpulan paket gagasan yang di produksi secara massal dan disebarkan ke tengah-tengah massa melalui media. Kedua, teoritisi kritis terganggu oleh pengaruh yang bersifat menentramkan, menindas, dan membius dari industri kultur terhadap rakyat.

Kritik terhadap teori Kritis
                Sejumlah kritik telah diajukan kepada teori kritik (Bottomore, 1984). Pertama, teori kritis dituduh bersifat ahistoris, mwneliti berbagai peristiwa tanpa banyak memperhatikan pada konteks sejarah dan komparatifnya (Misalnya, Nazisme pada 1930-an). Ini adalah kritik terhadap teori Marxian, yang semestinya historis dan komperatif. Kedua, aliran kritis, seperti telah kita lihat, umumnya mengabaikan ekonomi. Ketiga, teoritis kritik cenderung berargumen bahwa kelas pekerja telah hilang sebagaimana halnya kekuatan revolusioner, pandangan yag bertentangan dengan analisis Marxian tradisional.
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini