Selasa, 25 September 2012

pandangan menurut karl marx tentang pertentangan kelas,agama,ideologi dan moda produksi

Pandangan Karl Marx Mengenai Pertentangan Kelas, Agama, Ideologi dan Moda Produksi
 
Nama                           : Trisaka Octarian
NIM                            : 1112051000130
Jurusan                        : Komunikasi dan Penyiaran Islam                            
Kelas/semester            : 1/E
 
 
A.Pertentangan kelas
            Karl Marx sangat sering sekali menggunakan istilah kelas didalam karya-karya yang telah dia lahirkan,namun Marx sering juga tidak mendefinisikan apa yang dimaksud dengan istilah kelas ini.Sebenenarnya kelas bagi Marx selalu didefinisikan sesuai dengan potensinya itu sendiri terhadap  konflik.Kemudian para individu-individu ini membentuk sebuah kelas selama para individu ini berada didalam suatu konflik biasa dengan individu-individu yang lainnya terhadap nilai surplus.
            Karena kelas telah didefinisikan sebagai salah satu factor penyebab terjadinya konflik,maka konsep ini memiliki perbedaaan-perbedaan baik ditelaah secara teoritis maupun secara historis.Marx juga berpendapat bahwa sebuah kelas akan memliki eksistensi hanya ketika seseorang sedang menyadari kalau dia sedang berkonflik dengan kelas-kelas yang lainnya,dan disaat mereka menyadari akan terjadinya konflik,maka mereka akan menjadi suatu kelas yang sebenarnya,yaitu suatu kelas untuk dirinya.
           
            Marx pun menemukan ada dua macam kelas ketika marx sedang menganalisis kapitalisme yaitu sebgai berikut :
1.      Kelas Borjuis, merupakan nama yang dibuat khusus untuk para kapitalis dalam ekonomi modern. Mereka telah memiliki alat-alat produksi dan juga mempekerjakan pekerja upahan.
2.      Kelas Proletar, untuk kelas proletar sendiri sebenarnya berbanding terbalik dengan pengertian kelas Borjuis.Dimana, sebuah individu-individu yang sangat dibutuhkan didalam masyarakat seperti buruh yang cekatan,kemudin bisnis-bisnis kecil yang telah dibangun akan tergerus oleh sebuah mekanisme yang lambat laun semakin mudah. Mekanisme inilah yang menjadi faktor perubahan karena kapitalis telah mengganti para pekerja dengan mesin-mesin yang telah dijalankan.Dan semua orang yang digantikan inilah akan terpaksa turun dari jabatannya  menjadi proletariat.
 
            Tidak satu pun dari kontradiksi-kontradiksi ini yang bisa diselesaikan kecuali dengan mengubah strukur kapitalis.Marx juga mengakui bahwa konflik kelas sering disebabkan oleh bentuk-bentuk lain dari stratifikasi,seperti etnis, ras, gender, dan juga agama.Bagaimana pun dia tidak menerima hal ini sebagai bagian yang utama.
 
B. AGAMA SEBAGAI CANDU
Kemudian pandangan agama menurut karl Marx adalah, agama juga sebagai ideologi,Karena agama merujuk sebagai candu masyarakat,kesukaran agama-agama pada saat yang bersamaan merupakan sebuah kesukaran yang sebenarnya.Agama juga sebagai nafas lega bagi mahluk yang tertindas didunia,ketika didunia hatinya sering merasa bergejolak karena keadilan yang tidak ada,membuat agama sebagai candu didalam masyarakat.

Seperti halnya ideologi,agama juga sebagai perefleksian suatu kebenaran,namun semua berbanding terbalik,karena orang-orang tidak bisa menerima akan hal ketertindasan kapitalis,oleh karena itu mereka diberikan suatu bentuk agama.Sebenarnya Karl Marx tidak menentang akan agama,namun marx menolak suatu sistem atau tata cara yang mengandung ilusi-ilusi agama.

Sebuah bentuk keagamaan seperti ini sangatlah mudah dikacaukan dan mungkin juga kita bisa sebagai peletak dasar sebuah perubahan revolusioner.Sering kali kita melihat bahwa agama selalu berada diposisi yang paling depan untuk melawan para kapitalis.Tetapi Marx tetap menganggap bahwa agama sebagai ideologi kedua dengan menggambarkan kapitalisme sebuah ujian dan mendorong akan terjadinya perubahan revolusioner keakhirat.Sebenarnya isi hati dari para kaum yang tertindas akan mendorong terjadinya penindasaan yang selanjutnya.Karena tidak mungkin kaum kapitalis akan membentuk sebuah keadilan bagi kaum yang tertindas.
 
C. IDEOLOGI
            Perubahan-perubahan penting yang terjadi bagi kemajuan kekuatan-kekuatan produksi tidak akan bisa dicegah hanya dengan relasi-relasi yang berkembang dengan keeksistensiannya saja,namun harus sejalan juga dengan relasi-relasi pendukung,institusi-institusi dan khususnya ide-ide umum yang bisa menjadi pencegahan,disaat-saat ide-ide umum ini berkembang,lambat laun telah menunjukan fungsinya,marx memberikan nama khusus terhadap ide-ide ini dengan sebutan ideology.
          
            Disini Marx menggunakan kata ideologi untuk merujuk kepada system-sistem aturan ide-ide yang sekali lagi berusaha menyembunyikan kontradiksi-kontradiksi yang berada dipusat sistem kapitalis,sebagai salah satu contoh misalnya,Marx merujuk kepada ekonom-ekonom borjuis yang merepresentasikan bentuk komuditas sebagai yang alamiah dan universal.Atau dia mengkritisi filsuf-filsuf borjuis.
 
D. MODA PRODUKSI
            Didalam sebuah proses produksi sosial yang dilakukannya,dimana manusia memasuki relasi-relasi tertentu dan nisyaca mereka tidak akan mengikuti  atau bergantung pada keinginan mereka tersebut.Melainkan relasi-relasi ini lebih bergantung terhadap pada suatu langkah tertentu dari perkembangan kekuatan-kekuatan produksi material mereka.Pada tahap tertentu kekuatan-kekuatan produksi material didalam masyarakat berkonflik dengan relasi-relasi produksi yang ada dan juga karena ekspresi legal dari hal yang sama,dengan relasi property tempat mereka bekerja sebelumnya.
 
 
 
 
  DAFTAR PUSTAKA :
 
Teori Sosiologi, George Ritzar, Douglas J Goodman, Penerbit: Kreasi Warna
 
 
 
 
 
 
 
           
           
           
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini