Sejarah Perkembangan Penduduk: Dunia dan Indonesia
Keseimbangan Lama dan Baru
yang dimaksud dengan keseimbangan lama dari perkembangan penduduk adalah, ketika reit kematian dan kelahiran dari penduduk suatu wilayah masing-masing berada pada tingkat yang tinggi, sehingga perkembangan jumlah penduduk sangat lambat, bahkan untuk sebagian besar periode, jumlah kelahiran tak banyak berbeda dengan jumlah kematian. Fluktuasi reit kematian yang besar sering terjadi sementara reit kelahiran relative stabil pada tingkat yang tinggi. Keseimbangan yang lama penduduk suatu negeri pada hakekatnya menunjukan fase sebelum mulainya transisi demografi dari penduduk negeri yang bersangkutan. Fase ini untuk penduduk dunia secara keseluruhan berjalan berabad-abad. Samapai tahun 10.000 B.C., penduduk dunia diperkirakan hanya sekitar 5 juta saja, sedangkan pada tahun AD1 baru mencapai kurang lebuh 250 juta. Dewasa ini hampir tidak ada negeri yang berada pada keseimbangan lama, namun masih ada masyarakat-masyarakat yang tergolong mempunyai reit kematian rlatif tinggi seperti Negara-negara tertentu di Afrika Barat dan tengah.
Keseibangan baru berarti keadaan dimana reit kelahiran dan kematian berada pada tingkat yang rendah. Sehubungan dengan reit kematian, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengklasifikasikan penduduk-penduduk dalam tipe-tipe :kelahiran tinggi-kematian tinggi, kelahiran tinggi-kematian cukup tinggi/sedang menurun, kelahiran tinggi-kematian rendah, kelahiran sedang menurun-kematian rendah, dan kelahiran rendah-kematian rendah.
Suatu masyarakat yang berada pada keseimbangan baru (kelahiran rendah-kematian rendah) berarti masyarakat yang bersangkutan telah melalui fase transisi demografi.
Angka-angka Perkembangan Penduduk Dunia pada Berbagai Periode
Seperti telah dikekmukakan, fase perkembangan penduduk dunia yang sangat lambat berjalan untuk jangka waktu yang sangat lama. Bagi hamper keseluruhan periode adanya manusia dibumi, reit perkembangan penduduk tahunan dunia hamper-hampir mendekati nol. Sejak munculnya manusia hingga masa permulaan sejarah, reit perkembangan penduduk tahunan dunia mungkin hanya sekitar 0,002 persen pertahun atau 20 perjuta pertahun, suatu reit perkembangan yang memerlukan waktu sekitar 35.000 tahun agar penduduk dunia pada masa itu menjadi lipat dua.
Fenomena perkembangan penduduk cepat(ledakan penduduk) merupakan fenomena yang muncul dalam abad-abad terakhir. Dengan reit perkembangan tahunan seperti pada masa sekarang (sekitar1,7 persen pertahun) penduduk dunia akan menjadi dua kali lipat hanya dalam waktu 41 tahun. Perkembangan penduduk dunia yang mla-mula berjalan lambat hingga "zaman modern", dan kemudian berjalan dengan reit yang makin cepat sepanjang sejarah manusia.
Kemajuan pesat dalam perkembangan jumlah manusia paralel dengan penemuan-penemuan besar yaitu penemuan system pertanian, mulai kehidupan perkotaan dan perdagangan, pengendalian kekuatan-kekuatan non-manusiawi, dan revolusi teknologi.
Perkembangan Penduduk Jawa Abad ke -19
Di Indonesia, sekalipun untuk jawa, informasi atau data demografi abad ke-19 yang tersedia sangat terbatas. Bahkan informasi yang sangat dasar seperti angka-angka jumlah penduduk sering merupakan sumber perdebatan. Para ahli pada umumnya berpendapat adanya under enumeration bagi jumlah angka-angka jumlah penduduk resmi awal abad ke-19.
Penduduk Indonesia di Abad ke-20
Dalam zaman sebelum Indonesia merdeka pengumpulan data jumlah penduduk yang lebih seksama mencakup seluruh wilayah Indonesia dilaksanakan untuk pertama kali pada tahun 1920 yang dikenal sebagai sensus penduduk 1920. Jumlah penduduk Indonesia pada waktu itu diperkirakan sebanyak 49,3 juta, dan jawa 35,0 juta. Reit perkembangan penduduk tahunan jawa antara 1905-1920 mungkin lebih tinggi dari 1,0 persen, dan antara 1920-1930 mungkin sekitar 1,76.
Dalam masa 60 tahun terakhir antara 1930-1990 jumlah penduduk Indonesia hamper menjadi tiga kali lipat. Secara keseluruhan bagi Indonesia, reit perkembangan penduduk yang sebelumnya 1,5 persen pertahun dalam periode 1930-1961, meningkat menjadi 2,1 persen pertahun dalam periode 1961-1971, dan meningkat lagi menjadi 2,3 persen pertahun. Suatu percepatan perkembangan penduduk telah terjadi di Indonesia dalam jangka waktu 5 dekade terakhir hingga tahun 1980.
Namun pada periode 1980-1990 reit perkembangan penduduk Indonesia secara keseluruhan telah menurun menjadi sekitar 2,0 persen pertahun. Reit perkembangan penduduk tahunan yang sedang berlangsung dewasa ini lebih rendah dijawa dibandingkan dengan dikebanyakn pulau-pulau lain diluar jawa. Pulau Sumatera yang berpenduduk sekitar 50,7 persen dari penduduk wilayah luar pulau jawa pada tahun 1990, masih menunjukan reit perkembangan penduduk yang sangat tinggi yaitu 2,7 persen pertahun pada periode 1980-1990.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar