Selasa, 25 September 2012

Emile Durkheim_Hilda Dziah JRN 1B_Tugas2

SOSIOLOGI
Emile
Durkheim
Emile
Durkheim (1858- 1917), putra seorang rabbi Yahudi, memasuki Ecole Normale
Superieure di Paris tahun 1879. Lahir pada 15 April 1858 di epinal, provinsi
Lorraine di Prancis timur. Durkheim dipandang sebagai pewaris tradisi
Pencerahan karena penekanannya pada sains dan reformasisme sosial, dan  dalam politik ia adalah seorang liberal,
tetapi secara intelektual ia tergolong lebih konservatif. Ia menerbitkan tiga
karya yang membuatnya terkenal yaitu,The
Division of Labor in Society (1893), The Rules of Sociological Method (1895),
daan Suicide (1897). Dan salah satu  karya yang membangkitkan minatnya terhadap sosiologi ialah buku karangan
Schaffle yang berjudul Structure and Life of the Social Body. Dan Durkheim juga
melegitimasi sosiologi di Perancis dan karyanya menjadi kekuatan dominan dalam
perkembangan sosiologi.
 
Fakta
Sosial
Durkheim
menekankan bahwa tugas sosiologi adalah  mempelajari fakta- fakta social.Dalam The Rule of Sociological Method (1895/ 1982), didalam karya ini
Durkheim menegaskan pernyataan tentang  sosiologi sebagai bidang penelitian yang abash dan objek studinya berupa
fakta social yang tak dapat dijelaskan dalm kerangka psikologi individual. Sebelumnya
kita harus mengetahui apa yang dimaksud dari sosial itu. Pada dasarnya social
itu sama saja dengan sebuah peristiwa atau hal yang menyangkut atau melibatkan
pada diri manusia itu sendiri dan sering berkaitan dengan masyarakat. Menurut
Durkheim, fakta social sebagai
kekuatan dan stuktur yang bersifat eksternal dan memaksa individu. Dan dapat
dikatakan bahwa fakta social itu cara
berperilaku baik atau buruk yang mampu memberikan tekanan eksternal dalam suatu
masyarakat yang  pada waktu bersmaan
tidak tergantung pada manifestasi individualnya.
Fakta
social bersifat eksternal, koersif, aktor solidaritas social dan juga sebagai
fakta. Dan dalam The Rule of Sociological
Method, Durkheim berkata ada 2(dua) tipe fakta social,yaitu:
1.Fakta Sosial Material
(birokrasi dan hukum).
2.Fakta Sosial
Nonmaterial (kultur, dan institusi sosial, dalam fakta ini sebagai contohnya
yaitu dalam masyarakat primitive yang telah dipersatukan dengan ikatan
moralitas bersama atau dikenal dengan kesadaran kolektif yang kuat.
            Dan perlu diingat bahwa hal- hal yang bersifat sosial itu
dapat terwujud melalui manusia, dan merupakan hasil kegiatan manusia. Data
sosiologi dikatakan sebagai fakta- fakta sosial dan masyarakat memiliki
kesadaran kolektif.
Pembagian
Kerja (Division of Labor)
Pembagian
kerja menurut Durkheim, untuk menciptakan kehidupan sosial yang tidak
tergantung pada homogenitas tetapi mampu meningkatkan solidaritas masyarakat
yang menciptakan integrasi dalam heterogenitas. Dalam karyanya yang pertama
yaitu The Division of Labor in Society (1893),
ia menjadikan fakta solidaritas sosial sebagai unsur dasar dalam masyarakat,
dan dalam buku  ini juga telah dijelaskan
tentang keadaan masyarakat yang primitive atau tradisional, masyarakat ini
termasuk dalm solidaritas mekanis karena ikatan masyarakatnya masih dalam
keadaan kolektif dan sedangkan masyarakat yang modern itu termasuk dalam
solidaritas organis karena meningkatnya pembagian kerja yang membentuk kontrak
moral baru  antara individu.
 Durkheim mengatakan dalam pembagian kerja itu
merupakan fakta social material karena bagian interaksi dalam dunia sosial. Pembagian
kerja dalam masyarakat modern menimbulkan beberapa patologi. Durkheim
menggunakan ide patologi ini untul mengkritik bentuk abnormal dalm masyarakat
modern ini. Pembagian kerja itu adalah:
1. Pembagian
kerja anomik, yaitu tidak adanya regulasi dalam masyarakat yang menghargai        individualitas yang terisolasi dan tidak
mau memberi tahu masyarakat tentang apa yang harus mereka kerjakan.
2. Pembagian kerja yang dipaksakan, yaitu aturan
yang dapat menimbulkan konflik danisolasi serta yang akan meningkatkan anomi.
3. Pembagian kerja yang
terkoordinasi dengan buruk.
 
Agama
Dalm
bukunya yang yang diterbitkan pada tahun 1912 berjudul Les Formes Elementaires
De La Vie Religion (Bentuk- bentuk Awal Kehidupan Agama), Emile Durkheim
memusatkan perhatian pada bentuk terakhir fakta social nonmaterial yaitu agama,
ia melihat semua agama membedakan antara hal- hal yang dianggap sakral dan profane.
Dalam karya ini Durkheim membahas tentang masyarakat primitif untuk menemukan
akar agama, temuannya yaitu sumber agama adalah masyarakat itu sendiri.
Durkheim
medefinisi agama sebagai berikut "Suatu agam adalah sebuah sistem kepercayaan
dan tingkah laku yang berhubungan dengan hal- hal yang sakral, yaitu hal- hal
yang dipisahkan dan dilarang, atau kepercayaan dan perilaku yang mempersatukan
semua penganutnya menjadi satu komunitas moral, yaitu berdasarkan nilai- nilai
bersama, yang disebut umat". Akhirnya Durkheim menyimpulkan bahwa agam dan
masyarakat itu satu dan sama. Dan masyarakat yang tidak ingin terpecah maka
memerlukan agama. Walaupun Durkheim sendiri seorang atheis, dalam semua
karyanya, ia menekankan sumbangan positif agama terhadap kesehatan masyarakat.
 
Fungsionalisme
Sebagai
ahli waris tradisi pemikiran social Prancis, tidaklah mengherankan jika hasil-
hasil karya Email Durkheim terpengaruh terminologi organismik, namun hasil-
hasil karya sesudahnya sangat terpengaruh oleh aliran biologis dalam situasi
intelektual abad ke- 19. Kecuali itu, asumsi- asumsi dasarnya mencerminkan
poko- pokok pikiran mereka yang sangat terpengaruh oleh aliran organisme.
Asumsi dasra itu adalah:
1.Masyarakat tidak
dapat dipandang sebagai suatu hal yang berdiri sendiri yang dapat dibedakan
dari bagian- bagiannya. Masyarakat harus dilihat sebagai suatu keseluruhan.
2. Bagian- bagian suatu
sistem dianggap memenuhi fungsi- fungsi pokok, maupun kebutuhan sistem secara
keseluruhan.
3. Kebutuhan suatu sistem
sosial harus dipenuhi, untuk mencegah terjadinya keadaan abnormal atau
patologis.
4. Setiap sistem mempunyai
poko- pokok keserasian tertentu yang sengaja sesuatunya akan berfungsi secara
normal.
Durkheim menyadari
kelemahan analisa teleologis, bahwa berbagai konsekuensi yang terjadi di masa
mendatang suatu gejala menjadi penyebab terejadinya gejala tersebut. Walaupun
Durkheim memberi tekanan pada keseluruhan sistem sosial, dan perlu diakui bahwa
analisanya terhadap topic- topic substantive, menyebabkan analisa secara
fungsional menjadi suatu cara yang sangat disukai para sosiolog selama beberapa
senerasi.
 
Anomali
Durkheim
dalam bukunya The Division of Labor in Society, digambarkan tentang keadaan
masyarakat. Anomali dapat disebut juga denga anomie yang memiliki arti yaitu
bentuk kebingungan, ketidak amanan. Atau kehampaan norma. Ide tentang anomie
atau anomaly ini diperkenalkan sebagai suatu tandingan tepat atas  ide tentang solidaritas sosial. Kondisi ini
seperti kondisi masyarakat yang sudah tidak mempunyai sistem pengaturan utama
dan tidak berfungsi lagi dalam membentuk keteraturan dan hubungan harmonisnya.
Secara subjektif
individu mangalami keadaan dan perasaan yang tidak punya arti yang merasa
curiga bahwa hidup ini benar- benar tidak ada tujuannya. Fenomenenya dalam
bentuk penyakit masyarakat:
1.Anomi pada pembagian
kerja, seperti terjadi permusuhan antara buruh dengan pengusaha.
2. Tingginya intensitas
pembagian kerja.
3.Bentuk patologis
lainnya yaitu fungsi tugas tidak dikerjakan secara penuh pada system.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini