Kamis, 20 Desember 2012

Institusi Keagamaan 2_Indah Noviyanti_KPI 1D

Judul Penelitian

Institusi Agama II Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta
 

Peneliti

Indah Noviyanti
1112051000115

I. Latar Belakang

Pesantren, pondok pesantren, atau sering disingkat pondok atau ponpes, adalah sekolah Islam berasrama yang terdapat di Indonesia.Pendidikan di dalam pesantren bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang al-Qur'an dan Sunnah Rasul, dengan mempelajari bahasa Arab dan kaidah-kaidah tata bahasa-bahasa Arab. Para pelajar pesantren (disebut sebagai santri) belajar di sekolah ini, sekaligus tinggal pada asrama yang disediakan oleh pesantren. Institusi sejenis juga terdapat di negara-negara lainnya; misalnya di Malaysia dan Thailand Selatan yang disebut sekolah pondok, serta di India dan Pakistan yang disebut madrasah Islamiah.
Umumnya, suatu pondok pesantren berawal dari adanya seorang kyai di suatu tempat, kemudian datang santri yang ingin belajar agama kepadanya Setelah semakin hari semakin banyak santri yang datang, timbullah inisiatif untuk mendirikan pondok atau asrama di samping rumah kyai. Pada zaman dahulu kyai tidak merencanakan bagaimana membangun pondoknya itu, namun yang terpikir hanyalah bagaimana mengajarkan ilmu agama supaya dapat dipahami dan dimengerti oleh santri.Kyai saat itu belum memberikan perhatian terhadap tempat-tempat yang didiami oleh para santri, yang umumnya sangat kecil dan sederhana. Mereka menempati sebuah gedung atau rumah kecil yang mereka dirikan sendiri di sekitar rumah kyai. Semakin banyak jumlah santri, semakin bertambah pula gubug yang didirikan. Para santri selanjutnya memopulerkan keberadaan pondok pesantren tersebut, sehingga menjadi terkenal kemana-mana, contohnya seperti pada pondok-pondok yang timbul pada zaman Walisongo.
Pesantren pada mulanya merupakan pusat penggemblengan nilai-nilai dan penyiaran agama Islam.Namun, dalam perkembangannya, lembaga ini semakin memperlebar wilayah garapannya yang tidak melulu mengakselerasikan mobilitas vertical (dengan penjejelan materi-materi keagamaan), tetapi juga mobilitas horizontal (kesadaran sosial. Pesantren kini tidak lagi berkutat pada kurikulum yang berbasis keagamaan (regional-based curriculum) dan cenderung melangit, tetapi juga kurikulum yang menyentuh persoalan kikian masyarakat (society-based curriculum. Dengan demikian, pesantren tidak bisa lagi didakwa semata-mata sebagai lembaga keagamaan murni, tetapi juga (seharusnya) menjadi lembaga sosial yang hidup yang terus merespons carut marut persoalan masyarakat di sekitarnya. Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua yang merupakan produk budaya Indonesia. Keberadaan Pesantren di Indonesia dimulai sejak Islam masuk negeri ini dengan mengadopsi sistem pendidikan keagamaan yang sebenarnya telah lama berkembang sebelum kedatangan Islam. Sebagai lembaga pendidikan yang telah lama berurat akar di negeri ini, pondok pesantren diakui memiliki andil yang sangat besar terhadap perjalanan sejarah bangsa.
Dan Institusi Keagamaan yang bernilai pendidikan salah satunya adalah Pondok Pesantren, dengan ini saya meneliti salah satu Pondok Pesantren Terbesar di Jakarta yaitu Pondok Pesantren Darunnajah.

II. Pertanyaan Pokok Penelitian

Apa  Nilai nilai yang ditanamkan oleh Pondok Pesantren Darunnajah kepada para Santri santrinya?
Nilai yang kami tanamkan biasa disebut dengan " PANCA JIWA"
Pertama Jiwa Keikhlasan yaitu Ikhlas untuk dihukum, Ikhlas untuk dibangunkan Shalat.
Kedua,  Jiwa Kesederhanaan yaitu tidak adanya perbedaan/ spesialisasi santrinya, walaupun mereka anak pejabat atau anak orang terkemuka.
Ketiga, Jiwa Kemandirian yaitu mandiri untuk melakukan apa" sendiri
Keempat, Jiwa Bebas Merdeka yaitu semua santri bebas untuk memilih apa yang ia suka, bebas untuk menjadi apa ia nanti.
Kelima, Ukhuwah Islamiyah yaitu dengan cara menggabungkan kamar santri antara senior dan juga junior.

III. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang saya gunakan kali ini adalah metode penelitian kualitatif yaitu dengan cara wawancara langsung dengan narasumber, agar mendapatkan informasi yang akurat.
Lokasi penelitian: di Pondok Pesantren Darunnajah Jalan Ulujami Nomor 89
Waktu Penelitian: 14 Desember 2012 Jam. 14.00

IV. Gambaran Subyek/ Objek  Penelitian

Narasumber saya kali ini adalah Saudara Arif Muhammad Ikbal, S.Pd.I Lahir di Banda Aceh tanggal 7 Agustus 1988 Pendidikan terakhir Sarjana Pendidikan Islam di STAI Darunnajah Jakarta, Beliau adalah Alumnus Pondok Pesantren Darunnajah yang mengabdi dan sekarang telah menjadi Ustad.

V. Analisis

Awal mula berdirinya Ponpes Darunnajah tahun 1974  pendirinya ada 3 Yaitu Alm.KH. Abdul Mannat Mukhayyar, Alm. KH.Komaruzaman dan yang masih sehat wal'afiat KH. Marsamin mereka bertiga masih ada hubungan keluarga. Sebelumnya lokasi Ponpes di Palmerah ada lahan didekat senayan , karena adanya penggusuran untuk perluasan gelora bung karno, lalu dapatlah di Ulujami ini sampai sekarang, Luas Tanahnya ada 6 Hektar, dan 1 hektar digunakan untuk keperluan keluarga, 5 hektar di wakafkan untuk ummat.
Biaya Pembangunan pesantren melalui usaha seperti membuat peci, batubata, bahkan ketika ingin membangun Ponpes darunnajah istri dari pendiri yaitu ibu suroyah sampai menjual gelang emasnya, sampai saat ini biaya untuk ponpes hanya mengandalkan bidang usaha seperti Smesco, alfa mart, membuat batako, usaha tanaman dan di bengkulu ada lahan kelapa sawit , tanpa ada kucuran dana dari pemerintah .
Pondok Pesantren Darunnajah memiliki 14 Cabang dan masing masing cabang mempunyai bidang usaha sendiri seperti usaha tambak ikan, laundry, dan yang menjalankan usaha ini adalah keluarga darunnajah sendiri.
Prinsip yang dipegang oleh Pondok Pesantren Darunnajah ada 2 yang pertama adalah Kiblat ke Gontor seperti materi materi pelajaran islam dan Berkiblat ke Pemerintah seperti adanya UN, dan pelajaran umum lainnya
Prinsip ini dimaksudkan agar santri membuka wawasannya untuk bebas berkarya, misalnya tidak harus lulus pesantren menjadi kiyai. Visi Misi pesantren Modern adalah kegiatan belajar mengajar seperti sekolah pada umumnya, tetapi tetap ada nilai keagamaannya. Pondok pesantren darunnajah bersifat Universal karena untuk mengkondisikan tempat dan menjadi daya tarik.
Kegiatan yang dilakukan Pondok Pesantren Dibagi 2, yaitu pertama kegiatan Pendidikan (KBM) mulai dari jam 4 pagi santri Dibangunkan lalu shalat subuh mengaji, serta ada pemberian kosakata baru inggris dan arab, masuk sekolah jam 7 – 14.15.
Lalu Kegiatan yang kedua adalah Kepengasuhan, Jantung atau Ruhnya pesantren ada di pengasuhan, mulai dari Asar adalah Zona Pengasuhan, Kewajiban setiap santri memiliki 1 Ekskul, di Darunnajah ada ekskul Kolam Renang, Pramuka, Silat, yang mengajarkan Santri Senior bukan lagi guru/ Ustad, Darunnajah Juga memiliki organisasi yang dinamakan Organisasi Santri Darunnajah orientasinya bagaimana mencetak Kader Pemimpin .
Kegiatan Sosial Yang membedakan antara Darunnajah dengan Pondok Pesantren lainnya adalah dengan menerapkan Praktek Pengabdian Masyarakat, kegiatan itu seperti Prakerin, maksud dilakukannya kegiatan ini adalah untuk mengembangkan Ilmu, Sosial, Agama dan Pendidikan. Kegiatan ini dilakukan  saat liburan semester, ditentukan oleh Panitia serta ada Pembimbingnya dari Mahasiswa, Tidak ada target yang ditetapkan tetapi bagaimana menyumbangkan Ilmu ke Masyarakat.
Materi yang diajarkan dibagi 2 yaitu pelajaran Pondok seperti : Bahasa Arab (Ilmu Sofop, Nahu,Mudaah) dan Pelajaran Negri( Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pkn)
Jumlah santri saat Ini -+ 2000 untuk Putra dan Putri, serta 240 Untuk jumlah Guru yang mengajar, setiap tahun terjadi kenaikan bahkan tahun ini adalah peningkatan yang paling pesat karena Kunjungan dari Perdana Mentri Inggris.
Aturan yang ditetapkan di Pondok Pesantren ini adalah Putra Putri dipisah, Libur setiap hari Jum'at, Tidak Boleh Kabur, tidak boleh bawa Handphone, tidak boleh pacaran.
Visi Pondok Pesantren Darunnajah adalah Mencetak Kader Umat yang Bertafaku Fiddin.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Pesantren
Arif Muhammad Ikbal, S.Pd.I
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini