Kamis, 20 Desember 2012

Laporan 6_Mely Ismi Ardikusuma Wardani_1112051000112_KPI 1D

Judul Penelitian           : Perkembangan IPTEK di Pondok Pesantren Al-Hidayah
Peneliti                        : Mely Ismi Ardikusuma Wardani/ 1112051000112/ KPI 1D
 
I. Latar Belakang
Menurut Durkheim makna pendidikan pendidikan adalah sebagai realitas sosial. Pendidikan dan struktur sosial, pendidikan sebagai pranata sosial. Fungsi utama pendidikan  yaitu:
1) Memperkuat solidaritas sosial
§  Sejarah: belajar tentang orang-orang yang melakukan hal-hal yang baik bagi banyak orang membuat seorang individu merasa tidak berarti.
§  Menyatakan kesetiaan: membuat individu merasa bagian dari kelompok dan dengan demikian akan mengurangi kecenderungan untuk melanggar peraturan.
2) Mempertahankan peranan sosial
§  Sekolah adalah masyarakat dalam bentuk miniatur. Sekolah mempunyai hierarkhi, aturan, tuntutan yang sama dengan "dunia luar". Sekolah mendidik orang muda untuk memenuhi berbagai peranan.
3) Mempertahankan pembagian kerja.
§  Membagi-bagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecakapan. Mengajar siswa untuk mencari pekerjaan sesuai dengan kecakapan mereka.
 
Pondok pesantren secara etimologi  terdiri dari dua kata yang mengarah pada makna yang sama. Kata pondok berasal dari bahasa Arab yang berarti tempat tinggal atau asrama, sedangkan pesantren berasal dari bahasa tamil atau India Shassti dengan kata dasarnya Shassta yang mendapat awalan pe dan akhiran an yang berarti tempat tinggal para santri yang mempelajari ilmu-ilmu agama. Begitu juga pesantren berasal dari kata santri yang mendapatkan awalan pe dan akhiran an yang berarti tempat belajar para santri untuk mendalami ilmu-ilmu agama.
Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa Ahli, di antaranya adalah sebagai berikut:
a.Menurut Mastuhu 
"Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam dengan menekankan pentingnya moral agama Islam sebagai pedoman hidup bermasyarakat sehari-hari".
b. Menurut M. Dawam Raharjo
"Pondok Pesantren adalah suatu lembaga keagamaan yang mengajarkan, mengembangkan,dan menyebarkan ilmu agama Islam".
c.Menurut Sudjoko Prasojo
Pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara non klasikal, dimana seorang kiai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa arab oleh Ulama Abad pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren tersebut.
 
II. Pertanyaan Pokok Peneliti
Bagaimana proses pembelajaran Pondok Pesantren Al-Hidayah agar sesuai dengan perkembangan zaman?

III. Metode Penelitian
Metode yang saya gunakan dalam penelitian kali ini adalah metode kualitatif, agar mendapatkan informasi melalui wawancara yang lebih mendalam kepada narasumber dan mendapatkan hasil yang lebih intensif.
Lokasi                         :  Kediaman Bapak Ust. H. Mu'az Dzaelani
Waktu                         :  Minggu, 16 Desember 2012, pukul: 15.30-17.00 WIB
 
IV. Gambaran Tokoh
Pada penelitian ini tokoh yang menjadi narasumber ialah Ust. H. Mu'az Dzaelani ia merupakan seorang Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Hidayah Basmol. Menurut keluarganya beliau merupakan sosok orang yang disiplin, tegas, dan menempatkan pendidikan dan agama sebagai prioritas yang utama kepada anak-anaknya. Dan di kalangan pondok pesantren ia dikenal ramah, baik hati, tegas, dan bijaksana.
 

V. Analisis
 
Pondok pesantren Al-Hidayah didirikan tahun 1990. Pondok pesantren ini didirikan oleh Alm. KH. Moh. Hasyim Mas'ud. Pondok pesantren ini dibuat karena keinginan KH. Moh. Hasyim Mas'ud yang bertujuan untuk membuat generasi penerus bangsa menjadi manusia yang selalu bertaqwa dan memiliki iman yang baik. Pada saat ini pondok pesantren Al-Hidayah di ketuai oleh KH. A. Syarifuddin Abdul Ghani, MA.
            Proses pembelajaran di pondok pesantren Al-Hidayah ini berbeda dengan pondok pesantren lainnya, karena di pondok pesantren ini para santri tidak hanya belajar tentang hal hal yang berkaitan dengan agama saja, namun ilmu pengetahuan teknologi(IPTEK) juga dipelajari agar para santri melek teknologi. Namun dalam mempelajari IPTEK tidak bertentangan dengan ajaran islam. Dan di pondok pesantren ini juga terdapat kegiatan rutin yang diantaranya adalah pengajian rutin Nahwu dan Fiqih untuk para santri putra, pengajian Akhlaq dan Tauhid untuk para santri putri yang dilaksanakan Ba'da Ashar, mempelajari kitab kuning dan huruf gundul setiap hari kamis. Dalam perkembangan IPTEK mempunyai dampak positif dan negatif. Para ustad dan ustadzah dalam menjaga para santrinya agar tidak terkena dampak negatif dari internet, mereka selalu mengawasi dan mengingatkan agar para santri bersikap dewasa dan menyaring segala informasi yang mereka dapatkan dari perkembangan IPTEK tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini