Kamis, 20 Desember 2012

penelitian tempat ibadah_Syifa Fauziah Syukur_KPI 1D

LAPORAN HASIL PENELITIAN TEMPAT IBADAH

 

Mesjid Al-Jihad Karawang

 

 

LATAR BELAKANG

Secara horizontal dalam struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaaan agama, adat dan perbedaan kedaerahan. Salah satu unsur dari keberagamaan bangsa Indonesia adalah agama islam yang merupakan agama kepercayan yang dianut oleh sebagian besar penduduk negeri ini, sehingga ummat islam adalah unsur terbesar dalam pluralitas (keanekaragaman) bangsa Indonesia. Kaum muslimin memiliki konsep tentang solidaritas yang luar biasa luas dan mendalam. Ikatan solidaritas itu sedemikian sempurna, meliputi ikatan keimanan, spiritual, intelektual, sosial, ekonomi dan pada seluruh aspek kehidupan.

Perbaikan masyarakat muslim dari penyimpangan agama adalah satu bentuk solidaritas muslim yang terbesar dan terpenting, karena ini adalah salah satu bentuk loyalitas yang harus diberikan seorang muslim. Maka semua usaha memperbaiki masyarakat merupakan bentuk solidaritas muslim. Salah satu bentuk solidaritas kaum muslimin adalah memperbaiki masyarakat muslim dengan cara bertahap, sehingga dapat membentuk masyarakat yang baik dan jauh dari penyimpangan agama. Mereka memulai dengan mengajak kepada perbaikan aqidah dengan mengajak bertauhid dan melarang kesyirikan, kemudian mengajak untuk menegakkan sholat, menunaikan zakat, melaksanakan seluruh kewajiban dan menjauhi segala larangan.

Dalam Islam, iman dikaitkan dengan solidaritas. Dalam kegiatan intelektual, bahwa Islam mengajarkan agar setiap kaum muslimin mencari ilmu kepada siapapun dan dari manapun. Di antara kaum muslimin tidak boleh saling menyembunyikan ilmu pengetahuan. Dan demikian pula, ada kewajiban untuk mengajarkannya. Hadits-hadits nabi menunjukkan betapa keutamaan yang akan diperoleh dari mengajarkan dan mempelajari ilmu pengetahuan. Atas dorongan ini, maka pada setiap komunitas muslim selalu muncul lembaga-lembaga pendidikan dengan berbagai bentuknya. Mesjid memiliki peran yang signifikan dalam mengembangkan dan membangun kapabilitas intelektual umat, kegiatan sosial kemasyarakatan, meningkatkan perekonomian umat, dan menjadi ruang diskusi untuk mencari solusi permasalahan umat terkini.


METODOLOGI PENELITIAN

a.    Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Mesjid Al-Jihad Karawang. Yang berada di Jl. Ahmad Yani  Karawang (depan lapangan Karang Pawitan).

 

b.    Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2012 dengan prosedur sebagai berikut :

a)    Persiapan

b)   Pelaksanaan Penelitian

c)    Penyusunan Laporan

      d) Mengumpulkan dan menilai hasil test

e)  Menganalisis hasil penelitian

f)   Menyusun laporan Penelitian

 

metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Karena disini saya terjun langsung ke lapangan dengan mengamati objek secara detail. Serta adanya prolog atau perkenalan terlebih dahulu sebelum meneliti langsung kepada objek tersebut.

 

 

MESJID AL-JIHAD KARAWANG

Supporternya Kesebelasan Pelita Jaya pasti nya hafal betul dengan salah satu masjid besar Karawang yang satu ini. maklum, lokasinya memang tak seberapa jauh dari stadion Singaperbangsa, markasnya Pelita Jaya Karawang. Dari arah tol Karawang Barat pun untuk menuju stadion Singaperbangsa akan melewati masjid ini.

 

Masjid Al-Jihad secara resmi bukanlah masjid Agung Kabupaten Karawang. Namun hampir keseluruhan fungsi sebagai masjid Agung berada disekitar masjid ini termasuk kantor MUI Kabupaten Karawang, Wisma Haji Karawang dan Islamic Center Karawang berada satu kawasan dengan Masjid Al-Jihad.

 

Selain itu, berhadap hadapan dengan Masjid Al-Jihad ini juga terdapat lapangan terbuka yang difungsikan layaknya sebuah alun alun, Lapang Karang Pawitan, lengkap dengan pendopo di sisi jalan raya berhadap hadapan dengan Masjid Al-Jihad. Lapangan terbuka ini menjadi titik berkumpulnya warga terutama pagi, sore hingga menjelang malam hari.

 

Di malam hari terutama hari hari libur lapangan ini diramaikan oleh warga yang berkumpul sekedar menikmati suasana malam sambil menemani putra putri kecil mereka bermain. Skuter sewaan, sepeda sewaan, beca mini hingga kereta bertabur cahaya lampu disewakan di lapangan ini turut menyemarakkan suasana malam.

 

Pusat pemerintahan kabupaten Karawang memang sudah lama bergeser dari lokasi lamanya di sekitar masjid Agung Karawang ke lokasinya saat ini. kedekatan dengan pusat pemerintahan dan prasarana kota lainnya termasuk kantor DPRD, Stadion Singaperbangsa, GOR Panatayudha dan lain lain terkadang membingungkan warga yang menganggap bahwa Masjid Al-Jihad sebagai Masjid Agung Karawang.

 

 

Sejarah singkat Masjid Al-Jihad Karawang

 

Masjid Al-Jihad sebelumnya berupa bangunan beton berlantai dua dengan atap berkubah kopula tunggal dengan arsitektur kontemporer. Bangunan pertama itu dibangun tahun 1974. Kemudian dirobohkan tahun 2009 lalu. Dibangun kembali dalam bentuknya yang sangat indah.

 

 

Arsitektural Masjid Al-Jihad Karawang

 

Bentuk bangun geometris mendomonasi rancang bangun masjid Al-Jihad ini. dibangun dengan atap limas bersusun khas Indonesia namun dipadu dengan rangcangan masjid modern menghasilkan perpaduan arsitektural modern dengan sentuhan Indonesia. Bangunan utama masjid Al-Jihad berbentuk bujur sangkar dengan tiga pintu pintu besar di sisi kiri dan kanan bangunan masjid. Tiga pintu sisi belakang terhubung langsung dengan bangunan tambahan.

 



Bangunan utama dan bangunan tambahan masjid ini memiliki perbedaan arsitektural dengan berusaha dipadukan antara keduanya dengan bangunan seperti menara bercat merah ke empat penjuru bangunan utama dengan ujung atap dibentuk serupa dengan bangunan tambahan. 3 pintu utama di tiga sisi bangunan utama ini dilengkapi dengan beranda dengan bentuk geometris, mirip dengan beranda di masjid At-Tin, di kawasan TMII.

 

Sedangkan bangunan tambahan yang juga dirancang dengan bentuk bentuk geometeris lebih banyak menggunakan bentuk segi empat dalam rancangannya termasuk bentuk 3 pasang pintu di sisi kiri dan kanan nya. Dua pintu utama di sisi timur bangunan tambahan ini dirancang dalam bentuk segi tiga geometeri senada dengan beranda bangunan utama dan keseluruhan bangunan masjid termasuk bentuk geometris yang menjadi ornament di ujung menara. Menggunaan warna merah di masjid ini memang agak jarang dipakai pada kebanyakan bangunan masjid.

 

Masuk ke dalam masjid ini kita disuguhi dua nuansa berbeda. Di ruang utama lebih kental atmosfir Ke Indonesiaan dengan plafon masjid yang dibiarkan terbuka. Sisi bawah atap langsung ditutup dengan panel kayu menghasilkan suasana sejuk di dalam ruangan ini. keseleruhan ruang dalam masjid Al-Jihad baik di ruang utama maupun di bangunan tambahan sepertinya sengaja di rancang dalam konsep minimalis.

 

Tak ada ukiran di dalam masjid ini. sebuah kaligrafi Al-Qur'an dalam ukuran besar di lukis langsung di dinding sisi kiblat sebelah dalam mihrab. Dan satu lagi di pada bagian atas mihrab. Sisi kiri dan kanan mihrab pun tidak dilengkapi dengan ukiran. Tapi dihias dengan lukisan geometris bernuansa Islami.

 

 

Mushaf Al-Qur'an surah Al-Fatihah dilukis dengan indah di dinding sisi kiblat sebelah kanan sedang kan Mushaf Al-qur'an surah An-Nashr dilukis pada dinding sisi  kiblat di sebelah kiri. Keseluruhan pintu utama masjid ini dihias dengan lukisan geometris yang sama dengan mihrab. Dan kesemua bagian atas pintu dilengkapi dengan lukisan kaligrafi Allah dan Muhammad.

 

Bangunan tambahan disisi timur masjid interiornya juga menganut konsep minimalis namun atap cornya mengharuskan penggunaan banyak tiang di dalam ruang masjid tidak seperti bangunan utama yang sama sekali tidak menggunakan tiang di dalam masjid. Ada 3 pasang tiang di dalam bangunan tambahan. Plafonnya menggunakan panel kayu dengan tambahan penggunaan material gypsum untuk membentuk panel panel segi empat.

 

Sederet ventilasi berbentuk bintang segi delapan menghias sisi bagian atas dinding kiri dan kanan. Sedangkan pintu segi empat nya di buat dari kayu dipadu dengan kaya patri untuk bagian atasnya. Tak ada jendela yang ada adalah bukaan dinding yang dipasang pipa stainless steel sebagai teralis. Lantai bangunan tambahan ini lebih rendah dua anak tangga dibandingkan dengan lantai bangunan utama.

 

Tak ada tempat sholat khusus untuk jemaah wanita di masjid ini. jemaah wanita mengambil tempat di di pojok kiri depan bangunan tambahan disekitar salah pintu menuju ruang utama. Namun begitu tempat wudhu untuk pria dan wanita sudah dipisahkan. Tempat wudhu untuk wanita disediakan disebelah kiri pintu timur sedangkan tempat wudhu untuk pria berada di sebelah kanan pintu timur atau tepatnya berada di bawah bangunan menara.

 

Layaknya masjid masjid Indonesia lainnya, masjid Al-Jihad ini juga masih menggunakan beduk yang ditabuh sebelum azan dikumandangkan. Saat berkunjung kesana (Minggu 16 Desember 2012) azan di masjid ini tak terdengar di alunkan dari pengeras suara di menara masjid. Entah pengeras suara di menara sedang rusak atau memang tidak dilengkapi dengan pengeras suara ?. suara azan hanya terdengar dari empat pengeras suara yang dipasang di puncak atap utama masjid.

 

Bangunan masjid ini memang cukup megah dan indah, namun keindahannya tak bisa dinikmati dari lapang Karang Pawitan yang ada di seberangnya. Bangunan pendopo yang dibangun di sisi jalan raya menghalangi masjid ini. Menurut saya semestinya dulu bangunan pendopo ini dibangun disisi lain lapang Karang Pawitan Sehingga tidak menutupi keindahan mesjid.

 

Kemudian, bila kamu dan anda semua sedang berada di kawasan itu ketika waktu sholat tiba, masjid ini bisa jadi singgahan alternatif  untuk menjalankan kewajiban sholat. Lapangan parkirnya sangat luas. Bisa di akses dari pintu gerbang utama di depan Islamic Center atau langsung ke bangunan utama masjid di seberang lapang karang pawitan.

 

 

 

 

 

KEGIATAN DI MESJID AL-JIHAD KARAWANG

 

Sepanjang Ramadan 1433 H, Global TV telah menyiapkan rangkaian acara menemani pemirsa menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Salah satu unggulan di stasiun televisi satu ini adalah "Kampoeng Ramadhan" yang bakal digelar setiap Sabtu sejak pukul 13.00 - 23.00.

Sabtu (21/7) menjadi hari pertama digelarnya "Kampoeng Ramadhan 2012". Kali ini akan digelar di Masjid Al Jihad, Karawang. Seperti tahun sebelumnya, "Kampoeng Ramadhan 2012" digelar secara off-air maupun on-air, di mana seluruh program off-air yang mulai pada jam 13.00.

Program tersebut akan diisi dengan berbagai macam kegiatan seru yaitu perlombaan fashion show Islami anak-anak, perlombaan qosidah dan marawis antar remaja masjid, pawai ngabuburit sambil menunggu buka puasa, kultum dari ustaz ternama setempat hingga ta'jil gratis untuk buka puasa bersama GlobalTV. Tersedia juga berbagai booth-booth menarik serta bazaar bagi umat muslim yang hadir ketempat acara.

Serangkaian acara on-air juga telah dipersiapkan bagi umat muslim yang datang dan hadir pada acara ini. Konser musik Islami dengan lantunan lagu-lagu religi dari artis-artis papan atas dalam negeri juga ceramah sebagai siraman rohani dari Ustaz Zacky Mirza setelah sholat tarawih berjamaah akan live pada jam 21.30 - 23.00.

Tentunya seluruh kegiatan tersebut akan membuat suasana bulan Ramadan semakin meriah dan seru namun tetap khusyuk dalam menjalankan ibadah puasa.

"Kampoeng Ramadhan 2012" di Masjid Al-Jihad Karawang pada Minggu pertama bulan Ramadan 1433 H itu akan sangat meriah dengan hadirnya host Idan dan Caca dengan rangkaian program acara off-air yang semakin seru untuk diikuti. Ditambah dengan host Kemal yang akan berduet dengan Tasya Kamila akan membawakan program on-air dengan penampilan dari sederet artis ternama yaitu Budi Doremi, D'Massive, Rini Idol, Teamlo, Sulis, Max 5, dan Echa Paramitha.

Program acara "Kampoeng Ramadhan 2012" yang akan diselenggarakan di 4 (empat) kota berbeda setiap minggunya selama bulan Ramadan 1433 H.

 

ANALISIS PENELITIAN

            Mesjid Al-Jihad Karawang (Islamic Center) adalah sebuah masjid yang dibangun tepat pada bagian tengah kota Karawang – Jawa Barat. Suasamanya sangat ramai. Banyak orang yang singgah kesana untuk melakukan shloat wajib jika mereka dalam perjalanan jauh.

            Mesjid ini sangat berfungsi bagi masyarakat yang ada di sekitarnya, karena mesjid ini sering digunakan untuk acara hari-hari besar islam seperti Isra dan Mi'raj, maulid Nabi SAW dan lain sebagainya.

Ketika sholat jum'at, banyak orang yang melaksanakan sholat jum'at disana. Mulai dari penduduk setempat, hingga orang-orang yang sedang melakukan perjalanan jauh. Karena mesjid ini terkenal sangat nyaman dan indah dan tatkala sholat jum'at dilaksanakan,  para pengurus mesjid ini selalu mendatangkan khotib yang sangat masyhur sehingga penduduk di sekitarnya antusias dengan suasana ibadah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini