NAMA : KHARISMA UTAMA
109051000179
Globalisasi Dan Realitas Media
Keberadaan media komunikasi saat ini menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa dilepaskan dari masyarakat. Oleh sebab itu, muncul media massa yang dengan cepat mampu menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Media massa di sini mencakup berbagai macam media, baik televisi, radio, surat kabar, buku, film, dan internet. Terlebih pada era globalisasi sekarang ini termasuk di Indonesia, perkembangan ini beriringan dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi yang memudahkan penyebaran informasi dengan cepat dan luas kepada masyarakat.
Tanpa disadari media massa terlebih televisi, telah memberikan banyak pengaruh pada masyarakat. Keefektifan dan perannya menjadikan media massa menjadi salah satu komponen penting bagi pembentukan perilaku masyarakat. Tentu saja akan berdampak pada masyarakat yang cenderung untuk meniru apa yang telah disiarkan dan pengalaman dari menonton televisi. Mulai dari anak-anak, remaja, atau orang tua sekalipun semua bisa menikmati dan terjebak didalamnya.
Pada dasarnya media massa (televisi) memiliki berbagai macam fungsi, yakni to inform, to educate, dan to entertain. Namun, pada kenyataannya fungsi media tersebut tidak terpenuhi semuanya. Banyak media televisi yang kian gencar meluncurkan program tayangan hiburan, baik yang mengandung humor, politik, mistik, kekerasaan, bahkan pornografi.
Di Indonesia saat ini terdapat 12 stasiun televisi nasional dengan rincian 1 milik pemerintah dan 11 swasta. Hal ini masih bisa terus bertambah, mengingat ada istilah "siapa yang menguasai media, dia akan menguasai dunia". Banyaknya media massa yang diikuti dengan peningkatan informasi ini tentunya perlu diwaspadai. Karena pesan-pesan yang disampaikan media massa sangat banyak dan bentuknyapun beragam, tidak semua informasi yang ada didalamnya benar dan bermanfaat.
Dalam perkembangannya, media massa telah menjadi sebuah kekuatan yang besar di masyarakat. Media massa mempunyai kekuatan dalam mengkontruksi sebuah realitas sesuai apa yang diinginkannya. Artinya media massa tidak saja menampilkan realitas yang sesungguhnya terjadi, melainkan media massa juga berperan dalam mengkonstruksi realitas. Akibatnya ada segelintir kelompok yang berusaha menjadikan media massa alat kepentingan kekuasaan sebagai sarana propaganda ide, cita-cita, nilai, dan norma yang ingin mereka bentuk.
Jika melihat yang terjadi sekarang, memang kekuatan media massa sangat besar dalam mengkonstruksi realitas. Media massa bisa membangun opini public dan masyarakat akan mudah menginterpretasikan sebuah kebenaran menurut persepsi dari media tersebut. Hal ini seperti dua sisi mata uang, bisa berakibat positif dan baik atau sebaliknya.
Belum lagi dengan adanya konglomerasi media, dimana sebuah perusahaan media yang besar bergabung atau membeli perusahaan media lainnya. Akan menjadi masalah jika pemilik modalnya juga ikut dalam perpolitikan nasional atau perebutan kekuasaan di Indonesia. Hal ini bisa berakibat pada media massa yang tak lagi berimbang atau dengan kata lain tidak memihak pada golongan tertentu. Padahal, salah satu tujuan media massa adalah sebagai jembatan penghubung/penyalur aspirasi masyarakat dan bersifat netral.
Daftar Pustaka
http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2013/03/13/realitas-media-televisi-super-hiburan-536463.html
http://zansultras.blogspot.com/2006/02/konstruksi-realitas-dalam-media-massa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar