Senin, 13 Mei 2013

Tugas 6 Ekologi Manusia

 

LAPORAN EKOLOGI MANUSIA

 

KAJIAN MASALAH PENCEMARAN AIR

KARENA AKTIVITAS MANUSIA

 

Disusun untuk memenuhi tugas kuliah semester 6

 

 

Description: LOGO UIN 2

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Oleh :

Ika Septi Trisnowati

1110054000023

 

 

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DA'WAH & KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 

2013

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang dan Permasalahan

Air merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan kehidupan manusia. Menurut Kodoatie (2008), "air merupakan sumber kehidupan. Semua makhluk membutuhkan air. Untuk kepentingan manusia, makhluk hidup dan kepentingan lainnya, ketersediaan air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan". Air di Indonesia sangat melimpah, hal ini karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Akan tetapi, hal ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Sebaliknya, masyarakat kebanyakan menyalahgunakan kelebihan ini dengan mencemarinya[1].

Kemajuan zaman sekarang ini, tidak dibarengi dengan pemeliharaan lingkungan dengan baik. Banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh manusia sekarang ini, justru banyak membawa dampak negatif pada lingkungan hidup termasuk air. Walaupun air itu sendiri akan tetap menjadi salah satu komponen lingkungan yang sangat penting bagi manusia. Namun, bila pencemaran air itu tetap dibiarkan. Dampaknya bukan hanya pada lingkungan, tetapi juga akan mempengaruhi kesehatan manusia.

Oleh karena itu, penulisan ini mengambil pembahasan mengenai pencemaran pada air. Agar, baik penulis dan juga pembaca bisa mengetahui dan memahami keberadaan air dan masalah pencemarannya.

B.     Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai bahan agar penulis dan pembaca lainnya dapat mengetahui dan memahami seberapa pentingnya keberadaan air dalam kehidupan manusia. Sehingga dalam kasus pencemaran pada air dapat dihentikan. Terutama oleh manusianya sendiri, yang merupakan salah satu indikator dalam pencemaran tersebut.

Dan semoga dengan penulisan ini, akan membawa manfaat bagi penulis ataupun pembaca lainnya. Berupa kesadaran untuk selalu menjaga keberadaan ekologi lingkungan hidup kita. Agar tidak lagi ada pencemaran lingkungan, yang dampaknya akan kita rasakan sendiri.

 

 

C.    Metodologi

Metodologi yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan mengambil data dari sumber-sumber yang ada, melalui tinjauan pustaka.  

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.    Pencemaran Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Sedangkan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan prikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya (UU No. 23 Tahun 1997)[2].

Dari pengertian tersebut, manusia adalah yang paling berpengaruh pula terhadap lingkungannya. Karena di antara makhluk lainnya, hanya manusia yang paling banyak melakukan kegiatan dalam lingkungannya. Termasuk pada masalah pencemaran pada komponen lingkungan yang ada,  yang kini banyak terjadi karena faktor manusia.

Pencemaran adalah proses masuknya polutan (adalah bahan pencemar lingkungan, dapat berupa bahan kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan mikroorganisme)  ke dalam suatu lingkungan sehingga menurunkan mutu lingkungan[3]. Sedangkan pencemaran lingkungan adalah Berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alami, sehingga mutu kualitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya[4]. Adapun jenis pencemaran berdasarkan objeknya:

1. Pencemaran Air

2. Pencemaran Udara

3. Pencemaran Tanah[5].

B.     Air

Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk hidup lainnya pun sangat membutuhkan air. Berikut adalah berapa definisi air, di antaranya:

-          Air adalah senyawa gabungan antara dua atom hidrogen dan satu atom oksigen menjadi H2O;

-          Air merupakan suatu senyawa kimia sederhana yang terdiri atas 2 atom hidrogen (H) dan 1 atom Oksigen (O). Air mempunyai ikatan Hidrogen yang cenderung bersatu padu untuk menentang kekuatan dari luar yang akan memecahkan ikatan-ikatan ini;

-          Air merupakan substansi yang mempunyai keistimewaan sebagai penghantar panas yang sangat baik, sehingga air di dalam tubuh lebih penting dari makanan[6];

-          Air adalah cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau yang terdapat dalam kehidupan manusia sehari-hari[7].

C.    Pencemaran Pada Air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di tempat penampungan air antara lain: danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mencuci, dan keperluan lain. Air tersebut juga mempunyai standar 3B (tidak berwarna, berbau, dan beracun)[8]. Namun kini, air yang ada di lingkungan kita sudah berwarna (keruh), berbau dan juga beracun. Sehingga manfaat dari keberadaan air itu sendiri sudah berkurang, walaupun masih bisa dipergunakan untuk aktivitas manusia sehari-hari. Namun hal itu telah menandakan adanya pencemaran pada air.

 

BAB III

PEMBAHASAN

Air adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan dapat dipastikan tanpa pengembangan sumberdaya air secara konsisten peradaban manusia tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati sampai saat ini[9].

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia yang menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga. Limbah pemukiman mengandung limbah domestik yang berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik yaitu sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri contoh: sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan.  Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable), contoh:  kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Selain sampah organik dan anorganik, deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Kenyataannya pada saat ini hampir semua rumah tangga menggunakan deterjen.

Penyebab lainnya juga berasal dari limbah industri. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air antara lain: logam berat, toksin, minyak, nutrien, dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

Untuk mengetahui tingkat pencemaran air dapat dilihat melalui besarnya kandunganO2 yang terlarut. Ada dua cara yang digunakan untuk menentukan kadar oksigendalam air, secara kimia dengan COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biochemical Oxygen Demand)secara biologi. Makin besar harga BODsemakin tinggi pula tingkat pencemarannya (sentra-edukasi, 2010).

Air limbah tersebut memiliki harga BOD yang tingi, sehingga dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar limbah berat.Selain diakibatkan oleh limbah pemukiman (rumah tangga) sumber atau penyebab pencemaran air juga disebabkan oleh limbah pertanian dan di beberapa tempat tertentu diakibatkan oleh limbah pertambangan.

Akibat Dari Pencemaran Air

Jika air disekitar lingkungan masyarakat tercemar dapat mengakibatkan:

(1)   kekurangan sumberdaya air

(2)   menjadi sumber penyakit

(3)   terganggunya lingkungan hidup, ekosistem, dan keanekaragaman hayati

Limbah yang terus-menerus meningkat, akan mengakibatkan air semakin tercemar dan akan sulit bagi masyarakat untuk mendapatkan air bersih karena air yang tercemar akan meresap ke dalam tanah. Air tanah tersebut merupakan sumber dari air sumur di rumah masyarakat, dan apabila masyarakat mengkonsumsi air tersebut akan mengakibatkan penyakit. Air yang tercemar tidak hanya masuk dalam tanah, tetapi juga mengalir pada sungai bahkan laut dan mengakibatkan terganggunya lingkungan hidup, ekosistem, dan keanekaragaman hayati.

Usaha Mengatasi Pencemaran Air bagi Kehidupan Manusia

Penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan mulai dari pengenalan dan pengertian yang baik oleh perilaku masyarakat.Menurut Prawirohartono (2000) "perubahan perilaku masyarakat secara alami, ekosistem air dapat melakukan 'rehabilitasi' apabila terjadi pencemaran terhadap badan air". Kemampuan ini ada batasnya. Oleh karena itu, sehendaknya ada upaya untuk pencegahan dan penanggulangan pencemaran air. Untuk mengatasi pencemaran air dapat dilakukan usaha preventif, misalnya dengan tidak membuang sampah dan limbah industri ke sungai. Kebiasaan membuang sampah ke sungai dan sembarang tempat hendaknya diberantas dengan memberlakukan peraturan-peraturan yang diterapkan di lingkungan masing-masing secara konsekuen. Sampah-sampah hendaknya dibuang pada tempat yang telah ditentukan.Masyarakat di sekitar sungai hendaknya mengetahui pemanfaatan sungai agar sungai tidak lagi dipergunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan tempat mandi-cuci-kakus (MCK). Peraturan pembuangan limbah industri hendaknya dipantau pelaksanaannya dan pelanggarnya dijatuhi hukuman.

Banyak tindakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat sebagai cara penanggulangan pencemaran air.

(1) tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dan lain sebagainya.

(2) tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil, dan sepeda  motor

(3) tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan sebagai tempat kakus

(4) tidak minum air dari sungai, danau, atau sumur, tanpa dimasak dahulu

(5) sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.

(6) mengurangi intensitas limbah rumah tangga.

Limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan atau dialirkan ke sungai, sehendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah. Apabila terpaksa harus dibuang ke sungai supaya tidak  terjadi pencemaran air. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar dan akan lebih baik lagi, jika limbah yang telah diolah dapat dipergunakan kembali untuk kepentingan industri lainnya.

Dalam menyikapi permasalahan pencemaran air ini, terdapat beberapa cara penanggulangannya.  Menurut Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat (2001)di antaranya sebagai berikut.

(1) Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan

(2) Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.

(3) Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.

(4) Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.

(5) Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM (Environmental Pollution Control Manager).

(6) Program Rehabilitasi dan Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup

(7) Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.

(8) Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.

(9) Meningkatkan konservasi air bawah tanah.

(10) Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.

Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan penanaman pohon. Pohon selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara massal. Padahal, pohon merupakan penyerap air paling efektif dan handal.

"Bahkan, daerah resapan air pun dijadikan pemukiman dan pusat wisata. Pohon sesungguhnya bisa menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin banyak pula sumber-sumber air potensial di bawahnya". Menurut (Anneahira, 2005

Proses Pengolahan Air Buangan untuk Mengatasi Pencemaran

Saat ini mulai digalakkan pembuatan WC umum yang dilengkapi septictank di daerah atau lingkungan yang rata-rata penduduknya tidak memiliki WC. Setiap sepuluh rumah disediakan satu WC umum. Upaya demikian baik untuk lingkungan, bersahabat, murah, dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air sumur atau air tanah.Selain itu, hendaknya sudah mulai diupayakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air cucian, air kamar mandi, dan lain-lain) secara kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung dialirkan ke selokan atausungai.

Untuk limbah industri upaya penanggulangan pencemaran air dengan cara mengalirkan air yang tercemar ke dalam beberapa kolam, kemudian dibersihkan, baik secara mekanis (pengadukan), kimiawi (diberi zat kimia tertentu) maupun biologis (diberi bakteri, ganggang atau tumbuhan air lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan untuk menguji kebersihan air dari polutan yang berbahaya. Menurut Hidayat (2008:15) "agar dapat memenuhi baku mutu, industri harus menerapkan prinsip pengendalian limbah secara cermat dan terpadu baik di dalam proses produksi (in-pipe pollution prevention) serta setelah proses produksi (end-pipe pollution prevention)".

Tujuan utama pengolahan air limbah adalah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam. Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi lima tahap antara lain:

(1)   Pengolahan Awal (Pretreatment)

Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah.

(2)   Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)

Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung.

(3)   Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)

Pengolahan tahap kedua  untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa.

(4)   Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)

Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga antara lain:

(1) Pengendapan yaitu cara kimia penambahan kapur atau metal hidroksida untuk mengendapkan Fosfor.

(2) Adsorbsi yaitu menghilangkan bahan-bahan organik terlarut, berwarna atau bau.

(3) Elektrodialisis yaitu menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut dengan menggunakan tenaga listrik.

(4) Osmosis yaitu mengurangi kandungan garam-garam organik mineral dari air.

(5) Klorinas, yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakit.

(5)   Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)

Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure filtration, dan vacuum filtration.

Dengan demikian, air yang boleh dialirkan keluar (selokan, sungai, dan lain-lain) hanyalah air yang tidak tercemar. Air hasil tersebut sudah dapat dipakai kembali untuk keperluan sehari-hari[10].

 

BAB IV

KESIMPULAN

Air merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan kehidupan manusia. Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia, tetapi makhluk hidup lainnya pun sangat membutuhkan air. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mencuci, dan keperluan lain. Air tersebut juga mempunyai standar 3B (tidak berwarna, berbau, dan beracun). Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di tempat penampungan air antara lain: danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal yang dilakukan manusia. Karena manusia adalah makhluk yang banyak beraktivitas dengan menggunakan air. Sehingga pencemaran itu sendiri pun banyak terjadi karena ulah manusia itu sendiri.

Namun, bila manusia dapat menyadari bahwa keberadaan air itu sangat penting bagi kehidupan mereka. Hendaknya manusia berpikir dengan baik atas aktivitas dilakukan oleh mereka. Agar aktivitas yang dilakukan itu membawa manfaat bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk lingkungannya. Yang mencakup semua unsur yang terdapat pada lingkungan. Sehingga terjadi pula keseimbangan dalam ekologi lingkungan.   

 

DAFTAR PUSTAKA

-        http://tabloidmakalahindofokus.blogspot.com/2013/04/makalah-pencemaran-air.html

-          http://www.scribd.com/doc/36358170/PENGERTIAN-LINGKUNGAN

-          http://tsani-oke.blogspot.com/2011/06/pengertian-pencemaran-pencemaran-adalah.html

-          http://dakwahdigital.blogspot.com/2013/02/pengertian-lingkungan-pencemaran-dan.html

-          http://carapedia.com/pengertian_definisi_air_info2045.html

-          http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertian-air.html

-          http://www.poztmo.com/2011/06/pengertian-definisi-air.html

-          http://isnasuryani.blogspot.com/2013/02/pencemaran-air.html

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini