Selasa, 08 Oktober 2013

TUGAS 3 DEMOGRAFI
Merangkum BAB 4 & 5 (Pengantar Ilmu Kependudukan) karangan Said Rusli
Oleh : Iis Sudiyanti (1111054000006) PMI5
 
BAB IV
Sumber-Sumber Data Kependudukan atau Demografi
Pendahuluan
            Suber-sumber data kependudukan atau demografi yang pokok ialah, sensus sistem regristrasi kejadian-kejadian, regristrasi penduduk dan surfey-surfey terbatas atau surey sempel. Lain sumber tambahan yang sering berguna adalah catatan-catatan dan dokumen intense pemerintah. . Diantara sumber-sumber ini, sensus merupakan sumber data yang paling utama diberbagai Negara terlebih-lebih dinegara berkembang.
Sejarah Sensus Penduduk
            Dalam abad ke 16 17, beberapa kali sensus telah pula dilakukan disisilia, italia, dan spanyol. Dimasa itu perhitungan jumlah penduduk pada umumnya mempunyai hubungan dengan tujuan tujuan militer dan perluasan kerajaan, serta untuk maksud-maksud perpajakan. Sensus sering pula dilaksanakan secara tak menyeluruh dan tak teratur tergantung keperluan.
            Di Indonesia umpamanya, raffles dalam massa pemerintahannya yang yang singkat sempat melakukan perhitungan jumlah penduduk jawa (Sensus Penduduk Raffles) pada tahun 1815 yang telah dikemukakan sebelumnya.
            Menarik untuk dikemukakan bahwa, sampai permulaan abad ke 20 kurang dari 20 persen penduduk bumi yang dicangkup oleh sensus. Dalam tahun-tahun 1950-1953, sensus penduduk telah dilakukan di 41 negri yang berdaulat dan juga di sejumlah negri yang sebelum berdaulat.
            Sensus penduduk yang pada mulanya mempunyai tujuan seperti yang telah disebut dimuka, sejak abad yang ke 19 telah banyak berubah baik dalam cakupan yang menjadi lebih luas dan ruang lingkup pemanfaatan yang makin meluas pula. Berbagai aspek telah dimasukan  dalam daftar pertanyaan sensus seperti migrasi, karakteristik ekonomi, fertilitas, dan mengenai berbagai karakteristik penduduk yang penting pada gilirannya dapat memenuhi kebutuhan lembaga-lembaga pemerintah dan non pemerintah dan warga masyarakat umumnya.
Kriteria Modern dari Sensus
            Istilah "sensus" dalam paham modern mengandung makna perhitungan penduduk yang mencangkup wilayah suatu Negara. Perhitungan penduduk dalam suatu sensus dapat dilakukan dengan  de jure atau de facto, atau kombinasi dari keduanya. Sistem de jure berarti mencacah penduduk menurut tempat tinggal tetap. Sedangkan dengan sistem de facto pencacahan dilakukan dimana seseorang ditemukan pada saat sensus.
            Kadang-kadang untuk kelompok-kelompok tertentu dikenakan perhitungan de facto seperti anak buah kapal, sementara penduduk lainnya dikenakan dikenakan perhitungan de jure. Selanjutnya konsepsi modern dari suatu sensus penduduk dapat dilihat dalam cirri-ciri utama sensus nasional resmi yang dirumuskan oleh perserikatan bangsa-bangsa. Suatu sensus penduduk dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pengumpulan, kompilasi dan publikasi data yang berkenaan dengan data demografi ekonomi, dan sonsial pada waktu-waktu tertentu  yang mencangkup semua orang disuatu Negara dan teretorial terbatas definisi yang kelas. Cirri-ciri utama dari suatu sensus suatu penduduk nasional resmi mencangkup kesponsoran, teretorial yang terdefinisi dengan jelas, universalitas, simultanitas, unit individual dan mengenai kompilasi dan publikasi.
Berikut ini akan dijelaskan secara singkat cirri-ciri utama tersebut
1.      Kesponsoran
Suatu sensus penduduk nasional resmi disponsori dan diselenggarakan oleh pemerintah      tingkat pusat (pemerintahan), walaupun kerjasama dengan pemerintah tingkat local
2.      Teretorial yang terdefinisi dengan jelas
Cangkupan teretorial pelaksanaan suatu sensus haruslah definisi yang jelas
3.      Universalitas
Tiap anggota komunitas dalam cakupan sensus harus termasuk dalam cakupan pencacahan tanpa ada yang ketinggalan atau terjadi duplikasi
4.      Simultanitas
Jumlah penduduk yang dicacah harus menunjuk pada waktu tertentu dengan definisi yang jelas, sejalan dengan itu data yang dikumpulkan harus menunjuk pada priode tertentu dengan definisi yang jelas.
5.      Unit individual
Dalam suatu sensus pencacahan dilakukan secara langsung dan tidak melalui regristrasi
6.      Kompilasi dan publikasi
Paling sedikit kompilasi dan publikasi .data harus dilakukan menurut geografis wilayah dan semua fariabel demografis dasar, hal mana merupakan bagian integral dari sensus penduduk
 
Sensus Penduduk di Indonesia
            Di zaman colonial telah disebut sebelumnya adanya sensus penduduk raffles, angka jumlah penduduk dari sensus sering digunakan sebagai pangkal tolak pembicaraan-pembcaraan perkembangan penduduk di abad ke 19. Raffles melakukan perhitungan jumlah penduduk dalam rangka penetapan sistem pajak tanah .
            Antara tahun 1905 hingga 1920, pelaksanaan sensus terhenti buat sementara walaupun pada tahu 1909 pemerintah pernah memutuskan untuk melaksanakan pencacahan pada tahun 1915 dan selanjutnya tiap 10 tahun sekali, setelah tahun 1905, ada enam kali sensus penduduk di indonesia. Dua kali diantaranya berlangsung pada colonial belanda yaitu sensus penduduk pada tahun 1920 dan sensus penduduk pada tahun 1930.
            Sensus penduduk pada tahun 1920 menggunakan sistem perhitungan penduduk de jure, sedangkan sensus penduduk 1930 menggunakan sensus de facto dijawa dan oerhitungan de jure dilain-lain pulau. Ketiga sensus penduduk lainnya yaitu sensus penduduk 1961, 11971, 1980dan 1990 menggunakan kombinasi sistem de jure dan de facto yaitu bagi mereka yang bertempat tinggal tidak tetap dipakai sistem de facto
Regristrasi Kejadian Vital dan Penduduk
            Pada umumnya sistem regristrasi kejadian kejadian vital dibedakan dari sistem regristrasi penduduk . sistem regristrasi penduduk merupakan sistem registrasi yang dipelihara penguasa setempat dimana biasanya dicatat setiap kelahiran, kematian, adopsi, perkawinan, perceraian, perubahan pekerjaan, perubahan nama, dan perubahan tempat tinggal. Catatan dibuat bagi individu, dan perubahan-perubahan yang dilakukan selama masa hidupnya. Sedangkan sistem regristrasi kejadian-kejadian vital bertalian dengan registrasi seperti kelahitan kematian, kematian janin.
            Negara yang memelihara sistem regristrasi kejadian-kejadian vital biasanya mewajibkan bagi para warga negaranya untuk segera atau dalam jangka waktu tertentu melaporkan kejadian-kejadian vital seperti kelahiran dan kematian. Secara resmi dikeluarkan sertifikat yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan dengan dilengkapi dengan bukti bukti seperti umur, status perkawinan, dan sebagai informasi dari daftar isian formulir registrasi kelahiran antaranya berkisar pada nama dan jenis kelamin anak, tempat dan tanggal lahir, lahir hidup atau lahir mati, berbagai karakteristik orang tua seperti nama, umur, tempat lahir, dan pekerjaan orang tuadan nama-nama dan umur dari anak-anaknya.
Survai
            Dalam mkeadaan terbatasnya data kependudukan dalam sumber-sumber sensus penduduk, sistem regristrasi kejadian-kejadian vital dan regristrasi penduduk, pelaksanaan survai-survai demografis dan beragam survai sempel yang mengumpulkan informasi kependudukan sering sangat bermanfaat.
            Survai demografi pada dasarnya dapat dikelompokkan kedalam tiga tipe. Diantaranya :
1.      Survai bertahap tunggal
2.      Survai bertahap ganda
3.      Survai bertahap kombinasi yaitu kombinasi antara survai bertahap tunggal dengan survai bertahap ganda dengan sistem regristrasi
Informasi demografi yang dikumpilkan melalui survai bertahap tunggal diperoleh dengan cara mengajukan pertanyaan mengenai berbagai kejadian demografi yang dialami seseorang dimassa lampau dalam prode tertentu. Dalam survai bertahap ganda dilakukan dengan kunjungan-kunjungan kerumah-rumah tangga dimana berbagai kejadian demografi dalam interval waktu antar kunjungan dicatat seperti kelahiran. Sedangkan survai bertipe kombinasi selain berguna bagi penaksiran-penaksiran, data yang dikumpulkan juga dapat menilai sejauh mana kelengkapan dan dapat dipercayanya informasi demografi yang dikumpulkan oleh sistem regristrasi.
 
BAB V
Komposisi dan Piramida Penduduk
Pendahuluan
Penduduk merupakan jumlah orang yang bertempat tinggal disuatu wilayah yang pada waktu tertentu dan merupakan hasil proses-proses demografi yaitu fertilitas, mortalitas, dan migrasi. Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokan penduduk berdasarkan karakteristik-karakteristik yang sama. Beragam pengelompokan dapat dibuat seperti atas dasar etnis, dasar kewarganegaraan, pendidikan yang telah diselesaikan, umur, jenis kelamin dan golongan pendapatan. Adakalanya, istilah tertentu digunakan atas dasar karakteristik tertentu umpamanya, struktur penduduk dan paramida penduduk bagi komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, dan distribusi penduduk bagi komposisisi penduduk meurut geografis setempat.
Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Diantara beragam komposisi penduduk yang dapat disusun komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan yang terpenting. Komposisi menurut umur dan jenis kelamin bagi suatu masyarakat penting baik dalam kerangka biologis, ekonomis, maupun sosial.
Angka rasio jenis kelamin dapat dihitung berdasarkan golongan-golongan umur disamping bagi penduduk total, angka-angka rasio jenis kelamin menurut golongan umur disebut sebagai " age specific sex ratios ".
Selain faktor rasio jenis kelamin pada saaat lahir, tinggi rendahnya angka-angka rasio jenis kelamin secara total maupun bagi golongan-golongan umur disuatu masyarakat atau komunitas dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat kematian laki-laki dan perempuan secara relatife, dan oleh para perbedaan tingkat-tingkat migrasi neto antar jenis kelamin.
Angka rasio jenis kelamin penduduk Indonesia, secara keseluruhan meningkat jika pada tahun 1961 dan 1971 angka rasio jenis kelamin penduduk Indonesia sekitar 97 laki-laki per 100 perempuan , angka ini meningkat menjadi 98,5 laki-laki per 100 perempuan dan pada tahun 1980 dan kemudian menjadi 99,5 laki-laki per 100 perempuan pada tahun 1990.
Tipe-tipe Piramida Penduduk
            Piramida penduduk menyajikan lukisan komposisi penduduk menurut jenis umur dan kelamin bai suatu wilayah sampai derajat tertentu. Riwayat suatu penduduk disuatu negri dapat dibaca dari piramida penduduk yang bersangkutan. Bentuk-bentuk piramida penduduk tidak saja berbeda anatar negri melainkan juga antar waktu disuatu negri. Paling sedikit dapat dibedakan menjadi 5 tipe piramida penduduk diantaranya :
1.      Merupakan piramida penduduk yang yang tipikal pada negri-negri yang mempunyai angka kelahiran dan kematian tinggi, yaitu negri-negri yang belum mempunyai alat yang efektif untuk mengontrol kelahiran dan kematian. Piramida tipe ini mempunyai dasar yang lebih lebar dan dengan sisi-sisi yang curam
2.      Tipe piramida ini mempunyai dasar yang lebih lebar daripada piramida tipe 1. Dan tipikal bagi negri-negri yang mulai mengalami pertumbuhan cepat sebagai akibat turunnya angka kelahiran bayidan anak yang cukup berarti sementara belum menurunnya fertilitas. Angka rasio beban tanggungan boleh dikata yang tertinggi, sisi-sisi dikiri dan kanan dari piramida ini menunjukan kemiringan yang tajam setelah umur 0-4 tahun sehingga menunjukan cekungan.
3.      Piramida tipe 3 menggambarkan  bentuk piramida dari negri-negri yang mempunyai reit kelahiran dan kematian rendah, seperti yang ditunjukan di negri eropa barat. Umur median tertinggi, angka rasio beban tanggungan total rendah sementara angka beban tanggungan umur tua tertinggi.
4.      Bentuk piramida penduduk tipe ini adalah seperti yang pernah ditunjukan amerika serikat dan kanada setelah perang dunia kedua. Bentuk sisi-sisi yang demikian itu merupakan perkembangan baru meningkatnya fertilitas, sedangkan mortalitas bertahana pada tingkat yang rendah. Tipe ini mempunyai kecenderungan menurunnya umur median, dan meningkatnya angka rasio beban tanggungan umur muda serta angka rasio beban tanggungan total.
5.      Piramida tipe 5 merupakan bentuk piramida yang ditunjukan oleh negri-negri yang mengalami jatuhnya reit kelahiran dengan cepat sekali, disamping negri-negri yang bersangkutan juga telah mengalami reit kematian yang rendah. Negri-negri eropa barat memilii penduduk dengan tipe piramida seperti ini sekitar tahun 1930an
Pengaruh Kematian, Kelahira dan Migrasi Terhadap Bentuk Piramida Penduduk
            Bentuk piramida penduduk banyak ditentukan oleh keadaan fertilitas dan mortalitas. Sekitar 100 tahun diperlukan waktu untuk menghasilkan piramida baru, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menggantikan semua penduduk yang menyusun suatu piramida disuatu daerah atau Negra. Tanpa migrasi atau kaaupun ada jumlah yang relative sedikit maka penambahan dan pengurangan penduduk hanya menjadi melalui kelahiran dan kematian.
            Turunnya mrtalita terlebih-lebih pertama-tama jika hal ini terjadi pada umur-umur sangat muda yaitu umur-umur permulaan kehidupan, maka dalam keadaan fertilitas tetap tinggi, secara keseluruhan umur penduduk menjadi lebih muda.
            Mortalitas yang tinggi dari kelompok-kelompok umur tertentu disuatu Negara seperti akibat peperangan memberikan bentuk yang khas pada piramida, yaitu menciutnya kelompok-kelompok umur yang bersangkutan.
            Dibandingkan dengan pengaruh mortalitas, pengaruh dari turunnya fertilitas lebih nyata pada bentuk piramida penduduk meskipun demikian jika mortalitas dapat mempengaruhi semua golongan, umur, pengaruh fertilitas hanya dapat berjalan melalui golongan umur muda. turunnya fertilitas akan aka segera mengaruh dan jelas pada bagian dasar dari piramida penduduk hal ini lebih nyata pada penduduk yang mengalami jatuhnya fertilitas secara tiba-tiba atau secara cepat umpamanya, dari sebagai akibat dari sangat berhasilnya pelaksanaan program keluarga berencana.
            Migrasi merpakan faktor lain yang mempengaruhi bentuk piramida penduduk suatu negri. Namun dewasa ini banyak Negara yang jumlah penduduknya tak terlalu dipengaruhi oleh komponen migrasi. Pengaruh komponen migrasi cukup berarti terhadap susunan penduduk.
Cara-cara Penggambaran Piramida Penduduk
            Piramida penduduk juga sebenernya merupakan penyajian secara grafis jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Penggambaran piramida penduduk dapat didasarkan baik atas angka-angka mutlak maupun atas angka-angka proposisi atau persentase

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini