Selasa, 08 Oktober 2013

Nur Ratikapuri_KPI 1 A_ Sosiologi Tugas 5 _ Karl Marx

Teori  Kritis
 
Teori Kritis adalah produk sekelopok neo-Marxis Jerman yang tak puas dengan teori Marxian (Bernstein, 1995; Kellner,1993; untuk tinjauan yang lebih luas terhadap teori kritis, lihat Agger, 1998), terutama kecenderungannya menuju determinisme ekonomi. The Institute of Social Reserch, organisasi yang berkaitan dengan teori kritis ini didirikan di Frankfurt, Jerman, 23 Februari 1923, meski sejumlah anggotanya telah aktif sebelum organisasi itu didirikan . teori kritis telah berkembang melampaui batas aliran Frankfurt. Teori kritis berasal dari dan sebgaian besar berorientasi ke pemikir Eropa , meski pengeruhnya tumbuh dalam sosiologi amerika. Teoritisi kritis berupaya menyatukan teori yang berorientasi Freudian dengan pemikiran Marx dan Weber di tingkat social dan kultural
Kritik Utama terhadap Kehidupan Sosial Intelektual
1.     Kritik atas Teori Marxian. Teori kritis menjadikan teori-teori Marxian sebagai pijakanawal kritiknya 
2.    Kritik Positivisme. Teoretisi kritis juga memusatkan perhatian pada dukungan filosofis terhadap penelitian ilmiah , khususnya yang beraliran positivism. Kritik atas positivism, paling tidak sebagian, terkait dengan kritik atas determinisme ekonomi, karena beberapa orang yang mengenut paham determinis menerima sebagian atau keseluruhan teori pengetahuan positivistik.
3.    Kritik terhadap Sosiologi . Sosiologi diserang karena "saintisme" itu menjadikan metode ilmiah sebagai tujuan itu sendiri.
 
Aliran kritis telah banyak melakukan kegiatan yang bermanfaat sejak tahun 1920-an dengan sejumlah besar karyanya itu bermanfaat bagi sosiolog. Namun, aliran ini harus menunggu hingga ke penghujung 1960-an , sebelum "ditemukan" oleh sejumlah besar teoritisi Amerika.
Maxisme
Marxisme mewakili ideologi konflik yang dibangun atas nama kaum proletar. Keunikan Marxisme terletak pada prestasinya melakukan saintifikasi sosialisme. Klaim saintifik biasanya didasarkan pada penggunaan dialektika dan ketelitian dalam menjalankan secara ekonomis segala gejala atau fenomena di masyarakat. Dialektika yang merupakan jalan metode sains, logika, perkembangan hidup, perubahan fisika dan yang lainnya yang identik dengan sekaligus mistimisme. Setiap sesuatu diklaim untuk lebih saintifik mewakili poin-poin yang dihilangkan dari sains. Itulah keunikan sosialisme Marxis. Itu hanya tipe dari sosialisme untuk membedakan dari organisme romantismedan untuk memisahkan setiap fenomena kepada konflik kelas ekonomis serta tipe dari sosialisme yang begitu lengkap dan sempurna keyakinannya bahwa destruksi terhadap segala ya g ada didunia merupakan langkah realisasi.
Dasar analisis kalangan Marxis adalah konsep kekuatan politik sebagai pembantu terhadap kekuatan kelas dan perjuangan politik sebagai bentuk khusus dari perjuangan kelas. Marxisme merupakan sebuah ideologi konflik sosialistik. Tetapi dalam analisis terhadap semua masalah masuk kedalam kelas dasar ekonomis, kelas organisasi , kelas konflik dan dalam percobaan untuk mereduksi semua fenomena kepada bentuk-bentuk yang tergantung pada ekonomi , telah bermain sebuah sebuah aturan pokok dalam kekuatan fenomena ini untuk atensi sains social modern.

Sumber : Ritzer, G dan Goodman, D.J. (2011). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana
Prof. Dr. Wardi Bachtiar, M.S. (2006). Sosiologi Klasik. Bandung: Rosda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini