Selasa, 08 Oktober 2013

Nama: Fevi Saleha
Kelas: PMI V
1111054000024
BAB IV
Sumber- Sumber Data Kependudukan/ Demografi
A.    Kriteria Modern dari Sensus
             Istilah "sensus" menurut G.W Barclay, sensus dalam paham modern mengandung makna perhitungan penduduk yang mencakup wilayah suatu negara . perhitungan kependudukan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara de jure dan de facto, atau dengan kombinasi pada keduanya. Sistem de jure adalah pendataan penduduk dengan mencacahkan penduduk menurut tempat tinggal tetap. Sedangkan de facto pencacahan yang dilakukan dimana seseorang ditemukan pada saat sensus. Suatu sensus penduduk dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pengumpulan, kompilasi, publikasi data yang berkenaan denga data demografi, ekonomi, dan sosial pada waktu-waktu tertentu, dan mencakup semua orang disuatu negara atau teritorial terbatas dengan definisi yang jelas. Ciri- ciri utama dari suatu sensus mencakup kesponsoran, teritorial yang terdefinisi dengan jelas,  universalitas, simultanitas, unit individual, kompilasi dan publikasi.
B.     Sensus Penduduk di Indonesia
             Sensus penduduk di Indonesia sudah ada sejak dulu. Raja-raja nusantara seperti Raja Lombok dan Raja Mataram telah berusaha melakukan perhitungan jumlah rakyatnya masing-masing. Di Zaman kolonial sebelumnya telah dilakukan sensus rafles, rafles melakukan jumlah penduduk dalam rangka penetapan pajak tanah (land rent).
             Sensus penduduk pada tahun 1920 menggunakan sistem perhitungan penduduk de jure. Sedangkan sensus pada tahun 1930 menggunakan de facto. Pada tahun 1961, 1971, dan 1980 menggunakan kombinasi dari keduanya yaitu bagi mereka yang bertempat tinggal tetap menggunakan de jure sedangkan yang tidak menetap merekan menggunakan de facto.
C.     Registrasi kejadian vital dan penduduk
             Negara yang memelihara sistem registerasi kejadian- kejadian vital biasanya mewajibkan warganya selalu melaporkan kejadian- kejadian vital seperti kelahiran dan kematian. Secara resmi dikeluarkan sertifikat- sertifikat yang dapat dipergunakan dalam berbagai keperluan dengan dilengkapi bukti- bukti seperti umur, status perkawinan dsb. Di Indonesia sejarah registrasi penduduk dapat dikatakan bermula dalam masa "pemerintah antara" rafles atas pemerintah rafles disetiap Desa harus diadakan suatu registrasi. Sayangnya program ini tidak berjalan dengan baik, bahkan makin lama makin tidak dipercaya lagi.
             Sampai kini, di Indonesia seperti halnua dikebanyakan negara-negara berkembang lain selain sistem registrasi penduduk belum dilaksanakan secara menyeluruh, data dari registrasi penduduk (jumlah kelahiran, kematian dan migrasi) sering tidak lengkap dan kurang dapat dipercaya.
D.    Survei
Survei demografi pada dasarnya dikelompokan dalam tiga tipe
1.      Survei bertahap tunggal
2.      Survei bertahap ganda
3.      Survei bertipe kombinasi antara  Survei bertahap tunggal dan Survei bertahap ganda dengan sistem registrasi.
Informasi demografi dikumpulkan melalui survei bertahap tunggal diperoleh dengan cara mengajukan pertanyaan mengenai berbagai kejadian demografi  yang dialami seseorang dimasa lampau dalam periode tertentu. Dalam survei bertahap ganda dilakukan kunjungan berulang- ulang kali kerumah tangga- rumah tangga dimana kejadian demografi dalam interval waktu antara kunjungan dicatat seperti kelahiran, kematian dan migrasi.
  
 
 
BAB V
Komposisi dan Piramida Penduduk
A.   Komposisi Penduduk Meurut Umur  dan Jenis Kelamian
             Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin sangat penting baik dalam kerangka biologis, ekonomis, maupun sosial. Angka rasio jenis kelamin dapat dihitung menurut golongan- golongan umur disamping bagi penduduk total. Angka- angka rasio jenis kelamin menurut golongan umur disebut " age specific sex ratio". Selain faktor rasio jenis kelamin saat lahir, tinggi rendahnya kematian laki-laki maupin perempuan secara relatif.
             Angka rasio jenis kelamin penduduk Indonesia, secara keseluruhan meningkat. Jika pada tahun 1961 dan 1971 anka rasio jenis kelamin sekitar 97 laki-laki per 100 perempuan, angka ini meningkat menjadi 98,9 laki-laki per100 perempuan pada tahun 1980, dan kemudian menjadi 99,5 lai-laki per100 perempuan pada tahun 1990.
B.   Tipe-tipe Piramida Penduduk
Piramida penduduk menyajikan lukisan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin bagi suatu wilayah. Sampai derajat tertentu, riwayat penduduk suatu negri dapat dibaca dari piramida penduduk negri yang bersangkutan.
C.   Pengaruh Kematian, Kelahiran dan Migrasi
Kematian, Kelahiran dan Migrasi merupakan faktor  yang mempengaruhi bentuk piramida penduduk. Turunnya mortalitas terlebih-lebih jika hal ini terjadi pada umur-umur sangat muda yaitu umur-umur pada permulaan kehidupan, maka dalam keadaa fertilitasi tetap tinggi, secara keseluruhan umur penduduk masih muda. Turunyya reit kematian mengakibatkan orang akan hidup lebih lama. Turunnya fertilitas akan segera berpengaruh dan jelas terlihat pada bagian dasar dari piramida penduduk.
Daftar Pustaka
RUSLI, said "Pengantar Ilmu Kependudukan"cet.7 (revisi).- Jakarta: LP3ES,1995
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini