Nama : Lutfi Amrullah
NIM : 1111054000016
Jurusan : Pengembangan Masyarakat Islam
Bab 4: Sumber-dumber Data Kependudukan/Demografi
1. Sensus Penduduk
Sejak kemerdekaan telah diselenggarakan sensus penduduk sebanyak lima kali, yaitu pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000. Konsep yang dipakai di negara kita adalah kombinasi dari konsep de jure dan de facto. Pada konsep de jure diartikan bahwa penduduk akan dicatat dimana ia bisa bertempat tinggal. Sdorang dikatakan menetap di suatu tempat, jika ia setelah tinggal disana selama enam bulan atau lebih atau berniat untuk menetap.
Berdasarkan Undang-Undang nomor 16 tahun 1997 tentang Statistik dan Peraturan Pemerintah nomor 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik, sensus penduduk dilaksanakan 10 tahun sekali pada tahun yang berakhiran 0. Diantara dua sensus penduduk dilakukan Survei Penduduk AntarSensus (SUPAS). Selama ini sudah dilaksanakan SUPAS tahun 1976, 1985, 1995, dan terakhir 2005. SUPAS 205 juga mencakup pelaporan kejadian vital kelahiran, kematian, dan perpindahan.
Berdasarkan Undang-Undang nomor 16 tahun 1997 tentang Statistik dan Peraturan Pemerintah nomor 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik, sensus penduduk dilaksanakan 10 tahun sekali pada tahun yang berakhiran 0. Diantara dua sensus penduduk dilakukan Survei Penduduk AntarSensus (SUPAS). Selama ini sudah dilaksanakan SUPAS tahun 1976, 1985, 1995, dan terakhir 2005. SUPAS 205 juga mencakup pelaporan kejadian vital kelahiran, kematian, dan perpindahan.
Data yang dikumpulkan meliputi karakter demografi, ketenagakerjaan, dan sosial budaya. Karakteristik demografi yang dikumpulkan adalah mengenai fertilitas, mortalitas, dan migrasi, serta riwayat kelahiran dan kematian anak dari wanita pernah kawin.
Keterangan yang dihimpun dibidang ketenagakerjaan mencakup lapangan usaha, jenis pekerjaan, dan status pekerjaan. Data sosial budaya mencakup tingkat pendidikan kondisi tempat tinggal dan kegiatan penduduk lanjut usia (lansia).
2. Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk merupakan pendatbn terus menerus mengenai kejadian vital (vital events) yang dialami penduduk berupa kelahiran, kematian dan perpindahan. Registrasi penduduk yang utamanya didasarkan pada Keputusan Presiden nomor 52 tahun 1977. Melalui kewajiban menggunakan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk, dan pelaporan dari setiap kejadian vital pada lingkup keluarga bersangkutan.
Di megara maju, registrasi ini umumnya tidak banyak menemukan masalah dan hambatan. Sebaliknya pada negara-negara berkembang seperti Indonesia, umuoya data yang dicakup masih "under reported".
3. Survei
Survei merupakan pengumpulan data dari sebagian populasi, yang pemilian sampel respondennya dilakukan dengan menggunakan metode statistik tertenu sehingga tetap dapat melakukan pendugaan atas populasinya.
Survei dapat dilakukan penghematan atas biaya, tenaga, dan waktu, karena hanya pengumpulan data dari sebagian populasi. Pertanyaan zang diajukan contohnya Survei Penduduk AntarSensus (SUPAS).
Teori-Teori Kependudukan
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi Besar (size), komposisi, dan distribusi penduduk memengaruhi kegiatan-kegiatan sosial dan ekonomi dan lingkungan akan menentukan tingkat dan pola kelahiran mortalitas dan migrasi.
Besar Komposisi dan Distribusi Penduduk
Jumlah penduduk biasanya dikaitkan dengan pertumbuhan "income percapita" negara tersebut, yang secara kasar mencerminkan kemajuan perekonomian negara tersebut.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa jumlah penduduk yang besar adalah sangat menguntungkan bagi pembangunan ekonomi. Tetapi ada pula yanj berpendapat bahwa penduduk yang kecil/sedikitlah yang dapat mempercepat pembangunan ekonomi ke arah yang lebih baik
Di samping kedua pendapat tersebut, ada pendapat yang mengatakan bahwa jumlah penduduk suatu negara harus seimbang dengan jumlah sumber-sumber ekonominya, barulah dapat diperoleh kenaikan pendapatan nasionalnya. Jumlah penduduk tidak boleh terlampau sedikit, tetapi juga tidak boleh terlampau banyak, inilah yang dikemukakan oleh teori Penduduk Optimum.
.
Bab 5: Komposisi dan Piramida Penduduk
Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
Ketidakseimbangan itu akan memengaruhi pula keadaan sosial, ekonomi, dan keluarga. Komposisi umur penduduk biasanya digambarkan dalam piramida penduduk yang dapat mencerminkan apakah negara tersebut mempunyai ciri penduk tua dan muda
Ciri komposisi dan distribusi umur ini dapat pula dipakai sebagai ukuran perbandingan beban tanggungan, yaitu angka Yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan umur diatas 65 tahun) dengan banyaknya orang yang termasuk produkuif secara ekonomi (15-64 tahun)
Keadaan Ekonomi dan Lingkungan
Pembangunan ekonomi suatu negara dapat memerangaruhi tingkat fertilitas maupun mortalitas suatu negara.
Pendapat tersebut sesuai dengan apa yang disebut dengan teori transisi demografi, yaitu teori yang menerangkan perubahan penduduk dari tingkat pertumbuhan yang stabil tinggi (tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi) ke tingkat pertumbuhan rendah (tingkat kelahiran dan kematian rendah). Teori tersebut didasarkan pada pengalaman negara Eropa.
a. Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
- Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif.
- Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif.
- Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompo.
Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:
- Struktur penduduk muda : bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia muda.
- Struktur penduduk dewasa : bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia dewasa.
- Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentuk grafik yang dinamakan piramida penduduk.
Bentuk piramida penduduk ada 3 macam yaitu:
1) Piramida penduduk muda berbentuk limas
Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Di waktu yang akan datang jumlah penduduk bertambah lebih banyak. Jadi penduduk sedang mengalami pertumbuhan.
2) Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat
Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Hal ini berarti penduduk dalam keadaan stasioner sehingga pertambahan penduduk akan tetap diwaktu yang akan datang.
3) Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa. Diwaktu yang akan datang jumlah penduduk mengalami penurunan karena tingkat kelahiran yang rendah dan kematian yang tinggi.
Negara-negara berkembang seperti Indonesia memiliki piramida penduduk berbentuk limas dan negara-negara maju umumnya berbentuk granat dan sebagian kecil berbentuk batu nisan.
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin didasarkan atas jenis pria dan wanita. Komposisi ini sangat berpengaruh terhadap tingkat kelahiran seperti jika sebagian besar penduduk suatu negara terdiri wanita usia subur (15-44 tahun) maka tingkat kelahiran akan tinggi.
Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di daerah/negara tertentu pada tahun tertentu disebut perbandingan jenis kelamin (Sex Ratio)
b. Komposisi penduduk menurut pekerjaan
Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap-tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir.
c. Komposisi penduduk menurut pendidikan
Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi.
Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.
d. Komposisi Penduduk menurut Agama
Pengelompokkan ini berdasarkan kepada agama yang dianut penduduk yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu dan Budha.
e. Komposisi penduduk menurut tempat tinggal
Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduk tinggal di desa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar