Nama anggota:
1. Abidin (1113054000005)
2. Aditya awaluddin (1113054000012 )
DESA SETELAH DITINGGAL WARGANYA KE KOTA
I. PENDAHULUAN
Latar belakang
semakin berkembangnya zaman semakin membuat warga desa meninggalkan desanya dan beralih ke perkotaan. Banyak warga desa yang mengadu nasib ke perkotaan, padahal mereka tahu bahwa kota itu sangat kejam. Tapi mereka lebih beranggapan hidup di kota lebih baik dari pada hidup didesa, mereka beranggapan kalau dikota bisa memperoleh banyak pekerjaan dan beragam pekerjaan sementara di desa hanya menjadi petani. Hal ini mungkin bisa membuat kondisi desa semakin lemah, remaja desa sudah jarang ditemui di desa karena mencoba peruntungannya ke kota, hanya tersisa orang orang tua yang mengurusi sawah dan menjadi seorang petani.
Sulitnya akses untuk membeli barang barang kebutuhan, minimnya lapangan pekerjaan, dan Terbatasnya sarana dan prasarana di desa adalah alasan orang orang desa beralih ke perkotaan. Dampaknya terjadi kepadatan penduduk di kota, banyaknya pengangguran, banyaknya angka kriminalitas dan lain lain, sementara di desa seperti yang disebutkan diatas kalau desa semakin melemah karena kurangngnya sumber daya manusia, remaja atau anak muda yang tinggal didesa pergi meninggalkan desa dan kebanyakan tidak kembali lagi ke desa. Banyaknya sumber daya alam seperti kebun dan sawah milik petani petani desa sudah dibeli oleh orang kota, sehingga di desa juga sulit untuk mendapatkan pekerjaan.
II. PERTANYAAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang melatarbelakangi orang desa ke kota?
2. Bagaimana keadaan desa setelah ditinggal warganya ke kota?
3. Kenapa lebih memilih bekerja dikota dari pada di desa?
III. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah wawancara, dengan mewawancarai narasumber penulis bisa mendapatkan informasi yang luas
IV. HASIL OBSERVASI
Menurut salah satu pedagang warung nasi asal ngawi yang ditemui di sekitar kampus uin jakarta mengatakan tujuan dia ke jakarta untuk mengadu nasib, membuka usaha di Jakarta dan membuat perekonomian keluarga lebih baik dari sebelumnya. Dia tau bahwa mencari pekerjaan di Jakarta sulit tapi ia bekerja keras untuk membuat usaha, kalau di ngawi belum tentu bisa membuat usaha seperti di Jakarta, dan mungkin hasil pendapatannya tidaklah besar kalau dia jualan di ngawi.
Oleh karena beberapa alasan di atas, pedagang tersebut akhirnya memutuskan untuk mengadu nasib dan tinggal di perkotaan. Mesikpun sebenarnya dia belum mengetahui seperti apa kehidupan di perkotaan itu.
Kehidupan di desa setelah ditinggal warganya ke kota, tidak ada perubahan kebanyakan mereka semua masih menjadi petani, banyak yang masih memiliki sawah dan kebun pribadi dan ada juga sawah yang sudah menjadi milik orang kota. Pedagang ini memiliki sawah dan kebun di desanya tetapi ia tidak mampu mengolah hasil sawah dan kebunnya menjadi maksimal. Penyebabnya ialah susahnya akses menuju ke pasar, jarak yang sangat jauh dari desa ke pasar membuat warga desa kesulitan menjual hasil kebunnya. Dan membuat perekonomian warga desa menurun. Oleh sebab itu banyaknya warga desa yang mengadu nasibnya dijakarta.
Pendapatan di desa lebih kecil daripada di desa sehingga orang desa beralih ke perkotaan. Pedagang itu mengatakan perbandingan biaya hidup di jakrta dan di ngawi itu lebih mahal biaya hidup djakarta tetapi lebih mudah mencari pendapatan dijakarta. Beda dengan dingawi biaya hidup yang cukup murah tetapi sulit mendapatkan pekerjaan selain menjadi petani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar