JUDUL : PERILAKU REMAJA MEROKOK DAN DAMPAK PADA KELUARGA
NAMA : Nur Yaumil Fithroh
NIM : 1113054100015
JURUSAN : KESEJAHTERAAN SOSIAL
KELAS : 2A
I. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali ditemui orang merokok di
mana-mana, baik di kantor, di pasar ataupun tempat umum lainnya atau
bahkan di kalangan rumah tangga sendiri. Kebiasaan merokok dimulai
dengan adanya rokok pertama. Umumnya rokok pertama dimulai saat usia
remaja. Sejumlah studi menemukan penghisapan rokok pertama dimulai
pada usia 11-13 tahun (Smet, 1994).
Pada remaja saat ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat
tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan
bagi perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi
perokok sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Berbagai kandungan
zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negative pada tubuh
penghisapnya, apalagi dengan perokok pasif yang tidak merokok tetapi
merasakan dampak buruk dari rokok tersebut.
Selain dampak yang tidak sehat bagi tubuh remaja perokok, keluarga
pun merasa resah dengan anak nya yang mulai mengkonsumsi rokok yang
memiliki 4000 racun dalam 1 batang rokok.
II. PERTANYAAN PENELITIAN
1. Dari mana remaja mengenal rokok?
2. Sejak kapan dan mengapa remaja merokok?
3. Tanggapan dan tindakan keluarga terhadap remaja merokok?
III. METODE PENELITIAN
Menggunakan Metode Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis . Proses dan makna
(perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju
data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang
digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak
dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan
berakhir dengan suatu "teori".
Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau
survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari
mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara
secara mendalam dan fokus. Sifat dari jenis penelitian ini adalah
penelitian dan penjelajahan terbuka berakhir dilakukan dalam jumlah
relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara mendalam.
Peserta diminta untuk menjawab pertanyaan umum, dan interviewer atau
moderator group periset menjelajah dengan tanggapan mereka untuk
mengidentifikasi dan menentukan persepsi, pendapat dan perasaan
tentang gagasan atau topik yang dibahas dan untuk menentukan derajat
kesepakatan yang ada.
IV. TEORI YANG DIGUNAKAN
Dalam penelitian ini, saya menggunakan teori sosiologi klasik yaitu
teori max weber ( tindakan sosial ). Tindakan sosial menurut Max Weber
adalah Tindakan sosial terjadi ketika individu melekatkan makna
subjektif pada tindakan mereka. Hubungan sosial menurut Weber yaitu
suatu tindakan dimana beberapa aktor yang berbeda-beda, sejauh
tindakan itu mengandung makna dihubungkan serta diarahkan kepada
tindakan orang lain. Masing-masing individu berinteraksi dan saling
menanggapi .
Weber juga membicarakan bentuk-bentuk empiris tindakan sosial dan
antar-hubungan sosial tersebut. Weber membedakan dua jenis dasar dari
pemahaman yang bersifat tafsiran dari arti, dari tiap jenis pemahaman
ini bisa dibagi sesuai dengan masing-masing pertaliannya, dengan
menggunakan tindakan rasional ataupun emosional. Jenis pertama adalah
pemahaman langsung yaitu memahami suatu tindakan dengan pengamatan
langsung. Kedua, pemahaman bersifat penjelasan. Dalam tindakan ini
tindakan khusus aktor ditempatkan pada suatu urutan motivasi yang bisa
dimengerti, dan pemahamannya bisa dianggap sebagai suatu penjelasan
dari kenyataan berlangsungnya perilaku.
V. AREA RISET
• Kegiatan penelitian ini dilakukan di Kamp. Kayu Gede 2, Tangerang
• Objek : Masyarakat.
• Narasumber : Keluarga dan remaja yang merokok.
• Waktu : Penelitian pertama berlangsung pada hari Kamis 24 April
2014 dan akan dilanjutkan pada hari Kamis 1 Mei 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar