Siti Nuraini_PMI 6_Proposal Kegiatan
Pemberdayaan Pertanian dengan Sistem Berkelanjutan Terbaharui
Latar belakang
Tanaman padi atau yang dalam bahasa latin disebut Oriza Sativa merupakan tanaman penghasil makanan pokok bagi manusia pada umumnya. Tanaman ini menghasilkan banyak bulir padi sebagai buahnya. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara agraris yang sangat besar, sudah tentu juga merupakan penghasil padi terbesar didunia. Namun akhir-akhir ini banyak sekali hasil padi yang import, seperti dari Vietnam. Sangat ironis sekali mengingat bahwa Indonesia, salah satunya Karawang yang dahulu sumber terbaik se-Indonesia dan Jawa Timur merupakan salah satu lumbung beras nasional yang ada pada tahun 2008 memberikan kontribusi 17% dari produksi nasional.
Akhir-akhir ini, produktivitas padi persatuan lahan mengalami Leveling-off. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu konsep, pengetahuan, praktek dan keahlian petani dalam penerapan sistem pertanian berkelanjutan berbasis padi, misalnya melalui SRI (The System of Rice Intensification), yaitu sistem pertanian yang bisa menjadi acuan untuk menuju ketahanan pangan. Sistem ini menekankan pada manajemen pengolahan tanah, tanaman, dan air melalui perberdayaan kelompok dan kearifan lokal yang berbasis kegiatan ramah lingkungan.
Akibat permasalahan kurangnya produk padi setiap tahunnya itu dilihat juga dari semakin sedikitnya luas lahan yang digunakan, belum lagi ada beberapa alasan yang menggunakan lahan pertanian untuk keperluan industri. Jika terus berlanjut maka padi yang ada di Indonesia hasil import semua, kurangnya perhatian pemerintah terhadap penanganan serius mengenai padi juga mengakibatkan beberapa kekurangan yang dihasilkan. Belum lagi mahalnya pupuk dan hama semakin ganas.
Sedangkan yang dimaksudkan dengan pertanian berkelanjutan ialah pertanian menggunakan prinsipekologi, studi hubungan antara organisme dan lingkungannya. Namun nyatanya pada akhir-akhir ini sudah jarang dan hampir tidak ada lagi pertanian yang menggunakan sistem ini. Ada beberapa alasan kenapa para petani beralih ke sistem yang cepat, yaitu gampangnya menanam dan memiliki bibit yang sangat unggul. Ketika penanaman itu terjadi sekarang tidak lagi menggunakan bahan organik melainkan pupuk yang sudah jelas memiliki bahan kimia yang dapat merusak unsur tanah. Pada pertanian sistem berkelanjutan terbaharui ini harus diperhatiannya air, tanah, dan lahan yang akan menjadi tempat pertanian.
Pertanian ini sangat memperhatikan prinsip kesehatan, ekologi, dan keadilan perlindungan. Apa maksudnya? Yaitu jika prinsip kesehatan diperhatikan, hasil dari panen ini tidak akan menimbulkan efek samping pada yang mengkonsumsi. Prinsip ekologi diperhatikan untuk menjaga kestabilan dan zat-zat unsur hara dalam tanah. Prinsip keadilan perlindungan, selain melindungi manusia ini juga dapat melindungi makhluk hidup lainnya. Merumuskan permasalahan yang ada pada sektor pertanian terdapat beberapa kunci mengapa kita perlu berpindah ke pertanian berkelanjutan dengan menggunakan SRI, diantaranya padi mampu meningkatkan hasil dibandingan dengan budidaya model konvensional, meningkatkan pendapatan, dan efisien secara produksi dan finansial.
Tujuan
Adanya beberapa kekurangan dalam metode konvensional maka pada pertanian berkelanjutan ini diharapkan mampu mengubah hasil dan beberapa metode yang akan digunakan menggunakan teknologi. Adapun tujuan yang akan dicapai diantaranya :
- Meningkatkan hasil dengan metode budidaya organic
- Meningkatkan pendapatan
- Terjadi efisiensi produksi dan efisiensi usaha tani secara finansial
- Harga pasar produk lebih tinggi sebagai beras organic
Output
Dari tujuan yang telah ditetapkan, hasil yang diharapkan adalah :
- Meningkatkan kesadaran dan pemahaman para petani tentang kelebihan menggunakan pertanian organik kembali
- Meningkatkan minat para petani untuk beralih yang lebih ramah lingkungan dan mendapatkan hasil memuaskan
- Terciptanya lembaga pelatihan tentang metode pertanian berkelanjutan organic
Strategi
Untuk mencapai hasil yang diharapkan maka perkumpulan para petani melalui pelatihan memang sangat diperlukan adanya guna member informasi dan bertukar pendapat. Adapun strategi yang digunakan adalah :
- Snowball strategi, secara singkat strategi ini adalah dengan memanfaatkan jaringan individu/kelompok/komunitas, dengan mengenal satu orang kita bisa meminta referensi untuk mengenalkan dirikita kepada orang lain/teman dekatnya.
- Partisipatoris, prosesnya setiap orang yang hadir didalam forum mempunyai hak untuk berbicara, bertanya dan hak menyampaikan pendapat, tanpa ada dominasi, hal ini bertujuan untuk mengajarkan sikap saling menghargai.
TAHAP 1 :
No. | KEGIATAN | KETERANGAN | AKTOR | |
1 | Membuat planing kegiatan dan anggaran kegiatan |
| Pelaksana Kegiatan | |
A | Merumuskan planing kegiatan untuk aktivitas assessment pertanian berkelanjutan di Kampung Cibojong | Adanya kerangka acuan untuk kegiatan assessment pertanian Kampung Cibojong | Pelaksana Kegiatan | |
3 B | Membuat anggaran kegiatan untuk aktivitas assessment pertanian di Kampung Cibojong | Adanya anggaran kegiatan untuk kegiatan assessment pertanian di Kampung Cibojong | Pelaksana Kegiatan | |
42 | Tahapaan Assessment |
|
| |
aA | Penelusuran lokasi wilayah pertanian khususnya di Kampung Cibojong | Adanya peta umum Kampung Cibojong | Pelasana Kegiatan | |
bB | Diskusi dengan para petani dan penyuluh serta ketua Kampung Cibojong | Gambaran eksistensi serta Struktur warga Kampung Cibojong | Pelaksana Kegiatan dan para petani di Kampung Cibojong | |
cC | Menemui tokoh masyarakat Cibojong | Tersedianya Data jumlah petani kampong Cibojong | Pelaksana Kegiatan | |
dD | Kroscek petani daerah tersebut | Validitas data hasil asessment lapangan | Pelaksana Kegiatan | |
eE | Laporan akhir Asessment | Selesainya Penulisan Laporan assessment | Pelaksana Kegiatan | |
fF | Presentasi hasil Asessment di kelas |
| Pelaksana Kegiatan |
TAHAP 2 :
Dalam tahap 2 ini kegiatan di harapkan mampu melakukan pendekatan dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat. Setelah melakukan pendekatan diharapkan dapat mempertimbangkan lingkungan sebagai suatu totalitas alami dan buatan, bersifat teknologi dan sosial (ekonomi, politik, kultural, historis, moral, estetika). Mempunyai pendekatan yang sifatnya interdisipliner, dengan menarik/mengambil isi atau ciri spesifik dari masing-masing disiplin ilmu sehingga memungkinkan suatu pendekatan yang holistik dan perspektif yang seimbang. Mempromosikan nilai dan pentingnya kerjasama lokal, nasional dan internasional untuk menjaga sistem pertanian berkelanjutan.
TAHAP 3 :
Pada tahap 3 akan dijelaskan mengenai evaluasi pada program Pertanian Berkelanjutan. Apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan di program ini. Serta dapat menemukan solusi yang tepat untuk dapat melanjutkan program tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar