Minggu, 28 September 2014

DwikoMaxiRianto_PMI5_Tugas Demografi dan kesehatan lingkungan

Nama     : Dwiko Maxi Rianto
NIM       : 1112054000029
Pengembangan Masyarakat Islam 5A

Masalah Fertilitas dan Mortalitas Terkait Masalah Kesehatan
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seseorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Mortalitas atau kematian (mati) merupakan keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah dilahirkan hidup. Mati hanya bisa terjadi jika didahului dengan kelahiran hidup. Menurut PBB dan WHO, kematian atau mortalitas adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup
Pengukuran fertilitas lebih kompleks dibandingkan dengan pengukuran mortalitas (kematian) karena seorang wanita hanya meninggal sekali, tetapi dapat melahirkan lebih dari seorang bayi. Kompleksnya pengukuran fertilitas ini karena kelahiran melibatkan dua orang (suami dan istri), sedangkan kematian hanya melibatkan satu orang saja (orang yang meninggal).
•    Kaitannya dari segi kesehatan adalah :
Dalam perspektif yang lebih luas, persoalan fertilitas tidak hanya berhubungan dengan jumlah anak sebab aspek yang terkait di dalamnya sangat kompleks dan variatif misalnya menyangkut isu kesehatan reproduksi. Isu kesehatan reproduksi menyangkut banyak hal seperti kehamilan tak dikehendaki, aborsi, jumlah anak, proses melahirkan yang sehat dan kesehatan ibu dan bayi. Contoh kasus dibawah ini mengenai isu kesehatan yang berkaitan dengan proses melahirkan misalnya, kebanyakan ibu-ibu hamil lebih memilih melahirkan di rumah ketimbang di tempat persalinan. Meskipun sudah adanya jaminan persalinan dan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT), tetapi masih terdapat 40 persen persalinan yang terjadi di rumah. Hal ini disebabkan sulitnya akses ke daerah terpencil, minimnya komunikasi dengan pihak rumah sakit dan keterlambatan mengambil keputusan (bagi suami).  Layanan kesehatan yang sulit menjangkau daerah terpencil sebenarnya bisa diatasi jika pemerintah dan pihak swasta bekerja sama dalam membangun infrastruktur sehingga pelayanannya dapat berjalan dengan baik.
Beberapa masalah fertilitas tersebut harus ditanggulangi dengan cepat karena dampak negatifnya sangat besar terhadap Indonesia yaitu besarnya peluang kematian ibu dan bayi. Kasus ibu yang melahirkan di rumah memiliki resiko yang besar karena ditakutkan kurangnya penanganan medis pada saat persalinan dan hal itu dapat meningkatkan tingginya mortalitas.
Masalah mortalitas dan kaitannya dengan kesehatan diantaranya :
1.    Jarak antara rumah penduduk dengan letak sarana pelayanan kesehatan atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sarana pelayanan kesehatan. Semakin jauh jarak atau makin banyak waktu yang dibutuhkan penduduk untuk mencapai sarana pelayanan kesehatan sehingga penduduk lebih memilih bersalin dirumah yang jelas-jelas hal itu dapat mengancam proses persalinanya.
2.    Pelayanan kesehatan yang tersedia harus mempunyai kualitas yang sesuai dengan keinginan masyarakat.
3.    Jenis pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan meninggikan proporsi ini, sebaliknya pelayanan kesehatan yang belum dirasakan kebutuhannya akan menurunkan proporsi. Misalnya, bila suatu wilayah dimana masih belum dirasakan kebutuhan akan pelayanan kesehatan jiwa, tersedianya jenis pelayanan ini kurang mendapat pengunjung.
Bidang layanan kesehatan yang masih perlu mendapat perhatian khusus adalah keseriusan pemerintah terhadap pelayanan kesehatan. Kenyataannya perhatian pemerintah terhadap pelayanan kesehatan masih sangat kurang. Hal tersebut dapat dilihat dari alokasi anggaran untuk Departemen Kesehatan dari tahun ke tahun yang sangat rendah, yakni kurang dari 5% dari total APBN. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan alokasi anggaran untuk kesehatan yang ideal adalah sekurang-kurangnya 6% dari anggaran belanja negara (APBN). Jika anggaran untuk kesehatan sudah mencukupi, pastilah kualitas layanan kesehatan akan meningkat. Selain itu pemerintah seharusnya lebih meningkatkan kualitas para pemberi pelayanan kesehatan, agar dapat melayani masyarakat dengan baik.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini