Minggu, 28 September 2014

tugas2_Akbar Ramadhan

Nama: Akbar Ramadhan

Nim: 1112051000019

Etika Terapan

 

A.    Bidang yang menjadi garapan etika terapan

 

1.      Profesi Kedokteran

Profesi kedokteran mempunyai kewajiban-kewajiban yang harus mereka penuhi dalam menjalankan profesinya tersebut. Kewajiban seorang dokter yang pertama yaitu kewajiban umum. Kewajiban umum seorang dokter ialah senantiasa melakukan profesinya menurut ukuran yang tertinggi. Dalam menjalankan profesinya seorang dokter janganlah dipengaruhi oleh kepentingan pribadi. Kewajiban dokter terhadap pasienya adalah dokter harus mengingat akan kewajiban melindungi hidup mahluk insani. Dokter juga harus ikhlas dan tulus terhadap pasien dalam mepergunakan ilmunya.

Sementara hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang dokter adalah seorang dokter tidak boleh memuji diri sendiri. Seorang dokter tidak boleh juga menerima uang selain dari imbalan yang sesuai jasanya. Dokter juga harus merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien jika pasien itu memberikan kepercayaanya.

 

2.      Profesi Wartawan

Wartawan Indonesia adalah warga negara yang bertaqwa kepada Tuhan, berjiwa pancasila, taat pada UUD1945, bersifat kesatria dan menjujung tinggi hak-hak asasi manusia serta memperjuangkan emansipasi bangsa dalam segala lapangan dan dengan itu turut bekerja ke arah keselamatan masyarakat di Indonesia sebagai warga dari masyarakat bangsa-bangsa di dunia.

Pertanggung jawaban wartawan adalah wartawan indonsea dengan penuh tanggung jawab dan bijaksana mempertimbangkan perlu/patut atau tidaknya seuatu berita atau tulisan disiarkan. Ia tidak menulis atau menyiarkan berita yang merugikan negara dan menimbulkan kekacauan. Wartawan indonesia melakukan pekerjaan dengan perasaan susila, kepercayaan agama atau keyakinan seseorang. Wartawan harus memperoleh cara yang jujur dalam memperoleh berita. Wartawan harus meneliti kebenaran berita atau keterangan sebelum menyiarkanya. Wartawan harus menghindari siaran yang bersifat imoril, cabul dan sensasionalisme.

 

B.     Pendekatan Etika Terapan

 

 Pragmatisme dapat dikatakan sebagai teori kebenaran yangmendasarkan diri kepada kriteria tentang fungsi atau tidaknya suatu pernyataan dalam lingkup ruang dan waktu tertentu. Pragmatisme berusaha menguji kebenaran ide-ide melalui konsekuensi-konsekuensidaripada praktik atau pelaksanaanya. Artinya, ide-ide itu belumdikatakan benar atau salah sebelum diuji.

 

Moralitas berkenaan dengan kebiasaan berperilaku yang baik dan benar berdasarkan perilaku manusia. Jika etika ini dilanggar maka timbul kejahatan, yaitu perbuatan yang tidak baik dan tidak benar. Kebiasaan ini berasal dari kodrat manusia yang disebut moral.

 

           

C.      Metode etika terapan

 

Etika terapan merupakan pendekatan ilmiah yang pasti tidak seragam. Untuk ilmu praktis seperti etika terapan tidak ada metode siap pakai yang bisa dimanfaatkan begitu saja oleh semua orang yang berkecimpung di bidang ini. Dalam etika terapan, variasi metode dan variasi pendekatan pasti besar sekali. Metode etika terapan sejalan denga proses terbentuknya pertimbangan moral pada umumnya. Adapun metodenya ada empat macam yaitu:

Sikap awal

Sikap awal terbentuk karena bermacam-macam faktor yang memainkan peranan dalam hidup seorang manusia: pendidikan, kebudayaan, agama, pengalaman pribadi, media massa, watak seseorang, dan banyak hal lain lagi.

 

 Informasi

 

Dibutuhkan dalam masalah-masalah yang hanya diberikan oleh ahli-ahli bidangnya dan sebenarnya bukan oleh sembarang ahli tapi hanya mereka yang berwawasan luas. Perlunya informasi merupakan salah satu alasan terpenting mengapa etika terapan harus dijalankan dalam konteks kerja sama multidisipliner.

 

Norma-Norma Moral

 

Penerapan norma-norma tidak berlangsung seperti penerapan prinsip-prinsip teori mekanika dalam teknik. Dalam penelitian etika terapan sering kali norma itu harus tampak dulu atau harus membuktikan diri sebagai norma. Norma bersangkutan harus diterima oleh semua orang sebagai berlaku untuk kasus atau bidang tertentu.

 

 Logika

 

Dapat memperlihatkan bagaimana dalam suatu argumentasi tentang masalah moral berkaitan kesimpulan etis dengan premis-premisnya dan juga apakah penyimpulan tahan uji, jika diperiksa secara kritis menurut aturan-aturan logika.

 

D.    Relasi etika dan filsafat

 

Etika sebagai cabang filsafat dapat dipahami bahwa istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan nilai ketentuan baik atau buruk. Etika memiliki objek yang sama dengan filsafat, yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia. Filsafat sebagai pengetahuan berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya berdasarkan pikiran. Jika ia memikirkan pengetahuan jadilah ia filsafat ilmu, jika memikirkan etika jadilah filsafat etika

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini