Senin, 01 Desember 2014

Tugas 10_Syifa Fauziah Syukur_KPI 5 D

Etika dan Komunikasi dalam Perspektif Islam: Etika Pergaulan Sehari-hari dan Etika Komunikasi dalam Dakwah

 

Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun secara kelompok. Etika dapat juga didefinisikan sebagai  adat istiadat. Dalam pengertian ini etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat atau kelompok masyarakat. Ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari satu generasi ke genarasi yang lain. Kebiasaan ini lalu terungkap dalam perilaku berpola yang terus berulang sebagai sebuah kebiasaan.

Dalam pergaulan sehari-hari sebagai masyarakar yang berbudaya,maka akan mengenal aturan, norma-norma atau nilai-nilai yang perlu atau penting diperhatikan. Pada masyarakat yang maju, berkembang dalam berbagai bidang, perhatian terhadap aturan, norma-norma dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat perlu ditingkatkan agar masyarakat tidak  terbawa arus globalisasi pergaulan manusia yang kadang-kadang berdampak negatif. Untuk itu dalam pergaulan manusia yang berbudaya, beragama, yang ingin menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan tidak menyinggung perasaan orang lain, penting mengenal dan mengimplementasikan tentang etika pergaulan. Terutama dalam etika pergaulan sehari-hari.[1]

Menurut Frans Magnis Suseno (1987) dalam bukunya Etika  Dasar Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral, mengemukakan bahwa etika ialah ilmu yang mencari orientasi, etika mau mengerti mengapa kita harus mengerti ajaran moral tertentu, atau bagai mana kita mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral.[2]

Kaitannya dengan pergaulan, maka dapat diartikan bahwa etika dalam pergaulan yaitu suatu ilmu yang memikirkan bagaimana seseorang mengambil sikap dalam pergaulan sehari-hari tentang mana yang tepat kita pilih sesuai dengan kondisi, kesempatan dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Etika dalam pergaulan ini dapat mencakup diantaranya etika berpakaian, etika berhubungan dengan orang. Apabila seseorang telah mendapat merealisasikan beretika dalam kehidupan sehari-hari di manapun ia berada, maka cenderung ia akan dapat diterima oleh lingkungannya, relative orang lain tidak banyak yang tersinggung, gerak langkah kita cenderung berjalan lancar. Jadi peranan tentang etika dalam pergaulan pada dasarnya sebagai ilmu pelengkap dalam kehidupan manusia, yang apabila diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi salah satu jalan menuju kesuksesan dalam hidup dan kehidupan manusia. Di sini saya akan menguraikan etika dalam kehidupan sehari-hari:

 

Etika dalam Bertamu

Bertamu adalah salah satu cara untuk menyambung tali persahabatan yang dianjurkan oleh Islam. Islam memberi kebebasan untuk umatnya dalam bertamu. Tata krama dalam bertamu harus tetap dijaga agar tujuan bertamu itu dapat tercapai. Apabila tata krama ini dilanggar maka tujuan bertamu justru akan menjadi rusak, yakni merenggangnya hubungan persaudaraan. Islam telah memberi bimbingan dalam bertamu, yaitu jangan bertamu pada tiga waktu aurat. Yang dimaksud dengan tiga waktu aurat ialah sehabis zuhur, sesudah isya', dan sebelum subuh.

Adapun etika dalam bertamu adalah sebagai berikut:

1.    Berpakaian yang rapi dan pantas.

2.   Memberi isyarat dan salam ketika dating.

3.    Jangan mengintip ke dalam rumah.

4.      Minta izin masuk maksimal sebanyak tiga kali.

5.      Memperkenalkan diri sebelum masuk.

6.      Tamu lelaki dilarang masuk kedalam rumah apabila tuan rumah hanya seorang wanita.

7.      Masuk dan duduk dengan sopan.

8.      Menerima jamuan tuan rumah dengan senang hati.

9.      Mulailah makan dengan membaca basmalah dan diakhiri dengan membaca hamdalah.

10.  Makanlah dengan tangan kanan, ambilah yang terdekat dan jangan memilih.

11.  Bersihkan piring, jangan biarkan sisa makanan berceceran.

12.  Segeralah pulang setelah selesai urusan.

 

Etika Komunikasi dalam Dakwah

Secara Islam etika dakwah itu adalah etika islam itu sendiri , dimana secara umum seorang da'i harus berkatalah secara benar, halus, lembut, tepat, efektif, dan efisien. Berkata dengan melihat situasi dan kondisi, melakukan tindakan-tindakan yang terpuji dan menjauhkan diri dari perilaku-perilaku yang tercela. Sebagai sebuah profesi, Menurut M. Munir (2006) dakwah memerlukan kode etik, yaitu sebuah istilah yang merujuk pada aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang merumuskan perlakuan benar dan salah.[3]

 

 

 



[1] L.Johanes, Richard,  Etika Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya)

[2] Franz Magnis-Suseno, Etika Dasar Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral, (Yogyakarta: Kanisius), 1987.

[3] M Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana), 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini