Sabtu, 22 September 2012

annisah bilqis, kpi 1 e, tugas kedua

Pemikiran Emile Durkheim tentang Agama
 
                Disini kita membahas Emile Durkheim yaitu seorang bapak sosiologi yang membicarakan tentang agama. Emile Durkheim telah meneliti menemukan akar-akar agama dengan orang primitif. Karena baginya dia percaya bahwa orang-orang primitif lebih mampu daripada orang-orang modern/dunia modern. Dalam sebuah komunitas pada orang-orang primitif atau orang dahulu pasti mempunyai "marga". Dan mereka bilang bahwa sumber agama adalah masyarakat itu sendiri. Dan pada zaman primitif itu kepercayaannya yang dituhankanoleh mereka adalah seperti tanaman dan binatang. Dan Durkheim berpendapat bahwa masyarakat dan agama adalah satu dan sama. Durkheim juga menyebutkan agama adalah bentuk fakta social yang non-material.
Agama menurut Durkheim adalah suatu kebutuhan untuk masyarakat yang mengikat melalui pembentukan kepercayaan yaitu symbol-simbol yang sifatnya suci. Dalam kritikannya juga bahwa Animisme dan Fetisisme bersifat individuliastik dan tidak menjelaskan pada social dan kelompok. Dan orang primitif mempunyai kepercayaan yang sama dan nilai yang disepakati bersama. Jadi terciptalah suatu kekeluargaan dan kehormanisan. Agana sebagai sistem kepribadian, social dan budaya tidak ditunjukn pada sebuah konflik. Konflik bukanlah agama tetapi proses terbentuknya masyarakat ekonomi baru yang menimbulkan persaingan. Banyak yang bertentang pada pandangan Durkheim bahwa Tuhan itu terbatas hanya pada seruan kelompok saja. Sebenarnya  seruan Tuhan itu untuk semua manusia pada persamaan dan persaudaraan.
 
 
 
 
 
 
 
 
Pemikiran August Comte tentang Agama
 
August Comte menciptakan agama yang sesuai dengan idealismenya yang lenkap dengan hari rayanya, pemuka agamanya serta lambangnya yang dilengkapi Comte. Dan diberi nama humanitas untuk memberikan cinta yang lebih terhadap manusia dalam perkembangan manusia. Comte menciptkan agama tersebut karena pengalaman yang romantisme bersama Clotilde de Vaux yang menghasilkan hubungan realitas sosial. Karena pengalamannya yang melalui perasaan Comte disebut tidak ilmiah. Dan Comte sepakat dengan para ahli agama yang dibentuknya untuk disosialisasikan dengan kalangan politik dan mengarang buku yaitu Positivist Catechism dan Appeal to Conservatives. Dan Comte membudayakan agamanya sampai akhir hayat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini