Sabtu, 22 September 2012

biografi_yuni kartika sari JNR 1B_Tugas I

         Nama saya Yuni Kartika Sari,sulung dari tiga bersaudara yang lahir di Blora-Jawa Tengah pada tanggal 7 Juni 1993.Berkulit sangat indonesia,memiliki mata yang bisa dikatakan sipit pada saat tertawa,begitu juga hidung saya,dia juga tidak mau kehilangan identitas keindonesiaannya,dimana akan terlihat lebih "rata"pada saat tertawa juga.Saat orang-orang terlihat lebih manis jika tertawa atau tersenyum,saya hanya bingung kapan saya akan terlihat manis pada saat tertawa seperti mereka ?,tapi saya tetap bersyukur dengan apa yang saya miliki sekarang,mau usaha kaya apa juga muka saya ini nggak bakal mirip personil SNSD juga hehe.Kedua Orangtua saya berasal dari suku yang sama yaitu jawa,ibu dari Blora dan Bapak saya dari Kebumen,sungguh saya sangat bersyukur memiliki kedua orang tua seperti mereka,yang selalu melakukan dan mengusahakan apapun yang terbaik untuk saya,terutama pendidikan,mereka selalu ingin saya menuntut ilmu di sekolah negeri,karena apa ? karena lebih terjangkau tentunya,dan alhamdulillah dari SD sampai perguruan tinggi saya selalu mendapatkan negeri,itu juga berkat do'a dan support dari mereka.Tapi mereka bilang kalau saya mau kuliah harus siap segala sesuatunya termasuk biaya dan lain sebagainya,karena mereka hanya menyanggupi menyekolahkan saya sampai tingkat SMA/SMK.Saya mengerti maksud dari perkataan mereka itu,namanya saya anak pertama jika saya bisa sampai perguruan tinggi dan adik-adik saya tidak ? takutnya nanti timbul rasa iri yang berkepanjangan.Begitu saya lulus tahun 2011,saya langsung kerja dulu satu tahun,ngumpulin dana dan akhirnya saya memutuskan untuk daftar SPMB Mandiri di UIN Ciputat mengambil jurusan Jurnalistik dan Hubungan Internasional.
         Kenapa saya memilih Jurnalistik ? Karena dunia infotainment tidak ada matinya , dimana zaman sekarang para jurnalis banyak dibutuhkan untuk mengisi jabatan jabatan kosong karena menjamurnya stasiun-stasiun tv swasta di Indonesia ini,saya bangga menjadi jurnalis karena hanya dengan pena dan secarik kertas saja pejabat-pejabat/petinggi di negri ini bisa takut melihat kita,dengan lubang kamera yang sekecil itu kita dapat melihat apapun yang orang lain belum tahu,Gayus lagi nonton bola di Bali aja bisa kelihatan,seorang jurnalis adalah orang ter-up-to-date,menyingkap segala sesuatu yang dianggap tabu dan itu menyenangkan sekali untuk saya,kalau tidak ada figur seorang jurnalis Bapak Susilo Bambang Yudhoyono mungkin belum menjadi Presiden seperti sekarang ini,oleh karena itu saya memilih Jurnalistik,karena saya sadar betapa penting peran para jurnalis itu.
          Tokoh jurnalis yang menjadi motivator saya adalah Putra Nababan ,menurut saya cara di membawakan berita sangat keren dan sangat mudah untuk di cerna .Dan saya juga sangat kagum karena dari sekian banyak tokoh jurnalis,Putra Nababan lah yang mendapat kesempatan untuk mewawancai Presiden Amerika Serikat yaitu Barrack Obama secara eksklusif.Saya berharap bisa menjadi seperti Putra Nababan , bisa keliling dunia dan mewawancai orang-orang terkenal.
Motto hidup saya adalah  "Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana "
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini