Rabu, 25 September 2013

Dwiko Maxi Rianto PMI3 _ TUGAS 3 _ Struktur Sosial MENURUT MAX WEBER DAN PETER BERGER

Pengertian Struktur Sosial menurut Max Weber dan Berger

  1. 1.    Menurut Max Weber
Max Weber mengungkapkan bahwa dunia sebagaimana kita saksikan terwujud karena tindakan sosial. Manusia melakukan sesuatu karena mereka memutuskan untuk melakukan itu, untuk mencapai apa yang mereka kehendaki. Setelah memilih sasaran, mereka memperhitungkan keadaan, kemudian memilih tindakan.
Bagi Max Weber, struktur sosial adalah produk (hasil) dari tindakan itu, cara hidup adalah produk dari pilihan yang dimotivasi. Memahami realitas sosial yang dihasilkan oleh tindakan itu berarti menjelaskan mengapa manusia menentukan pilihan. Teori sosiologi bukanlah teori mengenai sistem sosial yang memiliki dinamikanya sendiri, melainkan mengenai makna dibalik tindakan individu. Max Weber menyebut metode yang dikembangkannya sebagai verstehen.
Inti dari tindakan sosial adalah tindakan yang penuh arti dari individu yakni tindakan individu sepanjang tindakannya itu mempunyai makna atau arti subyektif bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain.
Max Weber mengemukakan lima ciri pokok  yang menjadi sasaran penelitian sosiologi, yaitu :
  1. Tindakan manusia yang menurut si pelaku mengandung makna yang subyektif dan ini meliputi berbagai tindakan nyata.
  2. Tindakan nyata dan bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subyektif
  3. Tindakan yang meliputi pengaruh positif dari suatu situasi, tindakan yang sengaja diulang dalam bentuk persetujuan secara diam-diam
  4. Tindakan itu diarahkan kepada seseorang atau kepada beberapa individu
  5. Tindakan itu memperhatikan tindakan orang lain dan terarah kepada orang itu.
Selain memusatkan perhatian pada tindakan yang berorientasi tujuan dan motivasi  pelaku, Weber juga yakin bahwa cara terbaik untuk memahami berbagai masyarakat adalah menghargai bentuk-bentuk tipikal tindakan yang menjadi ciri khasnya dengan merekonstruksi makna dibalik kejadian-kejadian sejarah yang menghasilkan struktur-struktur dan bentukan-bentukan sosial.
Menurut Max Weber, kita bisa membandingkan struktur beberapa masyarakat dengan memahami alasan-alasan mengapa warga masyarakat bertindak, kejadian-kejadian historis secara berurutan yang mempengaruhi karakter mereka dan memahami tindakan pada pelakunya yang hidup dimasa kini, akan tetapi walaupun demikian kita tidak bisa menggeneralisasi semua masyarakat atau semua struktur sosial.
  1. 2.    Menurut Peter L Berger
Berger mungkin paling dikenal karena pandangannya bahwa realitas sosial adalah suatu bentuk kesadaran . Pusat untuk pekerjaan Berger adalah hubungan antara masyarakat dan individu . Dengan Thomas Luckmann dalam The Konstruksi Sosial Realita, Berger mengembangkan sebuah teori sosiologis: 'Masyarakat sebagai Realitas Objektif dan Realitas Subjektif sebagai'. Analisisnya tentang masyarakat sebagai realitas subjektif menggambarkan proses dimana konsepsi individu realitas diproduksi oleh nya atau interaksinya dengan struktur sosial. Dia menulis tentang bagaimana konsep-konsep manusia baru atau penemuan menjadi bagian dari realitas kita melalui proses objectivation . Seringkali kenyataan ini kemudian tidak lagi diakui sebagai ciptaan manusia, melalui proses yang Berger menyebut reifikasi . Konsepsinya tentang struktur sosial seputar pentingnya bahasa, sistem tanda yang paling penting dari masyarakat manusia mirip dengan Hegel konsepsi 's Geist .
Seperti kebanyakan sosiolog lain dari agama pada zamannya, ia keliru meramalkan mencakup segala sekularisasi dunia. Ini dia cukup bercanda mengakui pada beberapa kesempatan, menyimpulkan bahwa data sebenarnya membuktikan sebaliknya. Pada akhir 1980-an, Berger secara terbuka mengakui bahwa agama (baik lama dan baru) tidak hanya masih lazim, tetapi dalam banyak kasus lebih berseri dipraktekkan dibandingkan periode di masa lalu, khususnya di Amerika Serikat .
Dia, bagaimanapun, memenuhi syarat konsesi-konsesi. Sementara mengakui bahwa agama adalah masih merupakan kekuatan sosial yang kuat, ia menunjukkan fakta bahwa pluralisme dan globalisasi dunia berdasarkan bagaimana iman individu pengalaman, dengan karakter diambil-untuk-begitu saja agama sering digantikan oleh pencarian individu untuk pribadi agama preferensi. Demikian juga, dalam The Desecularization Dunia, ia mengutip kedua akademisi Barat dan Eropa Barat sendiri sebagai pengecualian terhadap hipotesis desecularization kemenangan: budaya ini tetap sangat sekuler meskipun kebangkitan agama di seluruh dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini