Rabu, 25 September 2013

Mochamad Sefti Fajri_KPI1/C_Tugas3_Karya Emile Durkheim (2)

Buku Emile Durkheim

THE DIVISION OF LABOR IN SOCIETY

The Division of Labor in Society (Durkheim, 1893/1964) Durkheim pada bukunya ingin menggunakan ilmu sosiologi barunya untuk meneliti sesuatu yang sering dilihat sebagai krisis moralitas. Selama hidupnya di Prancis, Durkheim merasakan adanya krisis moral. Revolusi Prancis telah menggiring orang umtuk terpusat pada hak-hak individual yang sering mengekpresikan diri sebagai serangan terhadap otoritas tradisional dan keyakinan religius.

Durkheim berpendapat bahwa pembagian kerja yang tinggi bukannya menandai keruntuhan moral sosial, melainkan melahirkan moralita jenis baru. Tesis The Division of Labor adalah bahwa masyarakat modern tidak diikat oleh kesamaan anatar orang-orang yang melakukan pekerjaan yang sama, akan tetapi mengikat masyarakat dengan memaksa mereka agar tergantung satu sama lain.

·         Solidaritas Mekanis dan Organis

Durkheim membagi dua tipe solidaritas mekanis dan organis. Masyarakat yang ditandai oleh solidaritas mekanios menjadi satu dan padu karena seluruh orang adalah generalis. Ikatan dalam masyarakat seperti ini terjadi karena mereka terlibat dalam aktivitas yang sama dan memiliki tanggung jawab yang sama. Sebaliknya masyarakat yang ditandai oleh solidaritas organis bertahan bersama justru dengan fakta bahwa semua orang memiliki pekerjaan dan tanggung jawab yang berbed-beda.

·         Dinamika Penduduk

Durkheim meyakini bahwa solidaritas mekanis menjadi solidaritas organis disebabkan oleh dinamika penduduk. Konsep ini merujuk pada jumlah orang dalam masyarakat dan banyaknya interaksi diantara mereka. Semakin banyak orang berarti makin meningkatnya kompetisi memperebutkan sumber-sumber yang terbatas.

·         Hukum Represif dan Restitutif

Durkheim berpendapat bahwa masyarakat dengan solidaritas mekanis dibentuk oleh hukum represif. Sebaliknya, masyarakat dengan solidarita organis dibentuk oleh hukum restitutif, dimana sesseorang yang melanggar mesti melakukan restitusi untuk kejahatan mereka.

·         Normal dan Patologi

Persoalan yang paling controversial dalam pendapat Durkheim adalah bahwa sosiolog mampu memdedakan antara masyarakat sehat dan masyarakat patologis. Selain Division of Labor,  Durkheim menulis buku lain, The Rules. Salah satu yang diusahakan Durkheim dalam buku ini adalah menjelaskan dan membela ide ini. Ia mengklaim bahwa masyarakt yang sehat bias diketahui karena sosiolog akan menemukan kondisi yang sama dalam masyarakat lain yang sedang berada pada level yang sama. Jika masyarakat tidak berada dalam kondisi yang biasanya harus dimilikinya, maka bias jadi masyarakat itu sedang mengalami patologi.

 

 

·         Keadilan

Agar pembagian kerja dapat berfungsi sebagai moral dan secara sosial menjadi kekuatan pemersatu dalam masyarakat modern, maka anomi, pembagian kerja yang dipaksakan, dan dikoordinasiakn yang kurang sempurna dari spesialisasi kerja mesti jadi ditangani sedemikian rupa.


The Elementary Form of Religious Life

    
Dalam buku ini durkheim menempatkan sosiologi agama dan teori pengetahuan dibagian depan. Sosiologi agamanya terdiri dari usaha mengidentifikasi hakikat agama yang selalu ada sepanjang zaman dengan menganalisis bentuk agama yang primitif. Sementara teori pengetahuan berusaha kategori fundamental pikiran manusia dengan asal muasal sosialnya. Dengan kecerdasan yang dimilikinya, ia mampu menentukan hakikat abadi agama dengan cara memisahkan yang sakral dengan yang profan.

Kepercayaan,Ritual dan Tempat ibadah


Kepercayaan adalah representasi yang menggambarkan hakikat yang sakral dan hubungan yang mereka miliki,baik dengan sesama sakral atau bukan.


Ritual dal
aah aturan tingkah laku yang mengatur bagaimana mseseorang harus bersikap terhadap hal yang sakral 


Tempat ibadah, agama membutuhkan tempat ibadah atau suatu komunitas moral yang dapat melingkupi semua anggotanya.
Sebagai ringkasan teori agama menurut durkheim bahwa masyarakat adalah sumber agama,konsep tentang tuhan,dan semua yang dianggap sakral. Durkheim percaya bahwa hal ini terdapat pada masyarakat primitif, meskipun hubungannya tidak tampak jelas mengingat masyarakat modern yang begitu kompleks.

TOTEMISME

    Totemisme adalah sistem agama yang memiliki simbol bisa binatang dan tumbuhan yang dianggap sakral. Durkheim memandang totemisme sebagai bentuk agama yang paling sederhana, dan primitif.

Referensi :

George Ritzer, Douglas J. Goodman, Teori Sosioligi Modern (Jakarta: Ke

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini