Rabu, 23 Maret 2016

Aditiya Awaludin_PMI 6_EKOLOGI MANUSIA _Tugas 3

Aditiya Awaludin

Tugas 3

1113054000012

Bencana Yang Diakibatkan Oleh Ulah Manusia

 

Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang panas, hurikan, badai tropis, taifun, tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit.Bencana alam dapat juga terjadi oleh ulah aktifitas manusia .

 

Salah satu yang saya angkat dalam tugas kali ini adalah bencana longsor yang ada di daerah Bantul,  Yogyakarta

Longsor di Bantul Terjadi Akibat Ulah Manusia

BANTUL - Banyaknya kejadian tanah longsor ataupun tanah bergerak yang ada di DIY, khususnya Kabupaten Bantul, tak lepas dari perilaku warga atau manusia yang mendiami lokasi rawan bencana tersebut.


Ketua Forum Masyarakat Madani (FMM) Waljito menilai, kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan masih sangat kurang. Banyak lahan-lahan kritis yang tidak segera ditangani, berpotensi bencana dan mengancam warga.

 
"Lahan-lahan kritis, terutama di kawasan perbukitan sangat berpotensi menimbulkan bencana lebih besar dibanding dengan di lokasi dataran rendah. Kalau dibiarkan, maka potensi tanah longsor akan semakin besar," katanya, Kamis (12/2/2015).

 

Selain berpotensi longsor, lahan kritis tersebut juga akan membawa dampak di musim kemarau nantinya. Karena jika lahan kritis dibiarkan dan tidak segera ditangani, maka potensi kekeringan yang begitu parah di musim kemarau akan terjadi.

"Potensi akan semakin besar jika hal tersebut dibiarkan, terlebih kondisi cuaca atau iklim belakangan ini tidak bisa diprediksi," jelasnya.

 

Dari pengamatannya, cukup banyak lahan kritis di perbukitan yang belum tertangani, sehingga berpotensi menimbulkan bencana. Tak hanya dari sisi pembangunan, ternyata banyak masyarakat tidak mengindahkan potensi bencana di lokasi mereka.

Meski sudah mengetahui jika kondisi lahan mereka berpotensi bencana tanah longsor, tetapi mereka tetap nekat membangun rumah tanpa mengindahkan dampak pembangunan tersebut.

"Bisa dilihat di berbagai perbukitan, seperti di Bukit Bintang Piyungan. Pembangunan yang tidak mengindahkan kondisi lingkungan, meski teksturnya rawan longsor, tetapi banyak yang ngawur mendirikan bangunan," ungkapnya.


Kini, dengan menggandeng pihak kepolisian, FMM akan melakukan pengawasan lingkungan dan juga gerakan penghijauan.

"Besok, Sabtu 14 Februari 2015, bersama Polda DIY dan Polres Bantul, kami akan melakukan penanaman 12.500 pohon di hutan lindung Sri Panjung, Dusun Dodokan, Desa Jatimulyo, Kecamatan Dlingo," terangnya.

 

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul Dwi Daryanto mengakui, banyak wilayah di Bantul yang masuk dalam lokasi rawan bencana.

Berdasarkan data BPBD Bantul, setidaknya ada 15 desa yang masuk dalam zona merah rawan bencana tanah longsor. Padahal dari 15 desa tersebut, baru satu desa yaitu Wonolelo yang sudah siap menghadapi bencana tanah longsor.


"Baru Wonolelo yang menjadi Desa Tangguh Bencana. Tahun ini kami akan menambah dua desa lagi, yaitu Mangunan di Kecamatan Dlingo, dan Srimulyo di Kecamatan Piyungan," pungkasnya.

 

ANALISIS

Bencana yang saya angkat untuk tugas kali ini adalah longsor. Mengingat terjadinya tanah yang longsor juga salah satu penyebabnya adalah dari ulah manusia. terlihat dari berita yang dikutip dari SINDO NEWS. Di daerah bantul terjadi longsor akibat ulah manusia. dari pernyataan diatas ulah manusia yang menyebabkan longsor terlihat dari masyarakat yang menyalahgunakan pemanfaatan lahan. Terlihat lahan perbukitan yang kritis, dalam arti bisa berpotensi menjadi bencana malah dibangun rumah dan bangunan lainnya oleh penduduk desa. Hal ini sangat membahayakan karena tanah yang sudah kritis bila ditambah dengan bangunan rumah hasilnya akan menyebabkan tanah itu longsor.

Yang lebih mengecewakan adalah para penduduk sudah mengetahui akan tekstur tanah yang kritis tapi masih saja dibangun rumah-rumah. Tidak perdulinya anusia akan lingkungan dissekitar malah menyebabkan bencana sendiri yang akhirnya berbalik merugikan masyaraatnya tersebut.

Beruntung dari kejadian rawan longsor ada sekumpulan masyarakat yang mulai sadar dan peduli lingkungan seperti Forum Masyarakat Madani (FMM). FMM tidak tinggal diam dengan bencana yang diakibatkan oleh warga sekitar. Kini, dengan menggandeng pihak kepolisian, FMM akan melakukan pengawasan lingkungan dan juga gerakan penghijauan.

seperti yang dikutip dari berita diatas, ketua FMM Mengatakan "Besok, Sabtu 14 Februari 2015, bersama Polda DIY dan Polres Bantul, kami akan melakukan penanaman 12.500 pohon di hutan lindung Sri Panjung, Dusun Dodokan, Desa Jatimulyo, Kecamatan Dlingo,"

PENCEGAHAN

untuk masyarakat jika ingin mendirikan sebuah bangunan, jangan asal membuat saja tapi perhatikan dulu lingkungan sekitar. Jika dinilai membahayakan, seperti dii tempat-tempat perbukitan yang rawan longsor sebaiknya jangan. Hal ini sangat membahayakan. Begitupun masyarakat sekitar yang tinggal di daerah perbukitan harus selalu menjaga lingkungannya. Penanaman pohon sangat penting. Gerakan penghijauan yang dilakukan oleh FMM sangatlah bagus. Lebih bagus lagi jika adanya sosialisasi bagi warga akan pentingnya menjaga lingkungan, hal ini membuat warga sadar akan pentingnya lingkungan sekitar dan tidak asal dalam membangun rumah atau bangunan lainnya.

SUMBER :

http://daerah.sindonews.com/read/963658/22/longsor-di-bantul-terjadi-akibat-ulah-manusia-1423734877

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini