Rabu, 23 Maret 2016

Suryo Widodo_The Door to Hell, Lubang Berapi di Turkmenistan_Tugas ke-3

The Door to Hell, Lubang Berapi di Turkmenistan

The Door to Hell adalah Lubang atau Kawah Berapi, Lubang berapi ini terdapat di jantung Gurun Karakum di Derweze, Turkmenistan, bukanlah akibat serangan terhadap Bumi yang diluncurkan dari luar angkasa. Lubang Berapi ini adalah kawah yang dibuat oleh ahli geologi lebih dari 40 tahun yang lalu, dan api terus membakar sejak saat itu. penduduk setempat menyebutnya, 'The Door to Hell' (Gerbang ke Neraka).

Pada tahun 1971, ahli geologi melakukan pengeboran melalui lapisan Gurun Karakum sekitar tujuh kilometer (empat mil) dari luar desa kecil Derweze, Turkmenistan, yang memiliki populasi sekitar 350. Mereka bermaksud mencari gas alam.

Pengeboran mengenai lubang besar alami penuh dengan gas, yang menyebabkan keruntuhan, menelan alat pengeboran. Sebuah kawah sekitar 70 meter (230 kaki) dan lebar 20 meter (65,5 kaki) yang mendalam terbentuk, dan mulai memuntahkan methane ke atmosfer.

Bahkan di masa itu, sebelum kekhawatiran tentang peran methane dalam perubahan iklim dan potensi gas telah mencapai kesadaran dunia, sepertinya ide buruk  dengan gas beracun yang bocor dari tanah dalam jumlah besar di dekat desa. Para ilmuwan memutuskan bahwa pilihan terbaik mereka adalah untuk membakar gas dengan membuat kawah terbakar. Mereka menyelesaikannya dengan melempar granat ke dalam lubang, mengantisipasi agar bahan bakar gas akan habis dalam waktu seminggu.

Lubang (Kawah) Menyala


Namun sudah lebih dari empat decade yang lalu, dan kawah masih menyala. Nyalanya terlihat dari Derweze setiap malam. Tahukah, Derweze (juga dibaca Darvaza) berarti "gerbang" dalam bahasa Turkmen, sehingga penduduk setempat telah menjuluki kawah pembakaran "'The Door to Hell". Mungkin secara ekologi ini merupakan masalah, namun kawah ini juga menjadi salah satu dari beberapa atraksi wisata di Turkmenistan, menggambarkan jiwa petualang terhadap Karakum, di mana suhu di musim panas dapat mencapai 50 º C (122 º F) tanpa api dari Derweze.

 

Potensi Lubang Berapi


Meskipun Lubang Berapi ini telah dijuluki "The Door to Hell", namun memiliki potensi sebagai tempat wisata. Presiden Turkmenistan Kurbanguly Berdymukhamedov mengeluarkan perintah bagi para pejabat lokal untuk menemukan cara untuk memadamkan api, setelah  kunjungannya ke kawah pada tahun 2010. Presiden menyatakan kekhawatiran bahwa api akan mengalirkan gas dari situs lain pengeboran di dekatnya, merusak ekspor energy penting Turkmenistan.

Negara ini mengekspor gas alam ke Eropa, Rusia, Cina, India, dan Pakistan. Turkmenistan memproduksi mencapai  1,6 triliun kaki kubik gas alam pada tahun 2010. Kementerian Minyak, Gas, dan Sumber Daya Mineral menargetkan tujuan mencapai 8,1 triliun kaki kubik pada tahun 2030.

 


http://www.aura-ilmu.com/2013/01/The-Door-to-Hell-Lubang-Berapi-di-Turkmenistan.html#ixzz43jhSh5L3

 

            Pada tugas ini saya berkesempatan mengangkat tentang The Door To Hell Yaitu lubang neraka dimana lubang ini terbuat ketika itu di karenakan pengeboran untuk mencari Gas Alam. Bahkan pengeboran tersebut malah mengakibatkan keruntuh pada kawah dan menelan alat-alat pengeboran sehingga kawasan tersebut tercemar oleh gas methane ke atmotser.

            Dan Bukan hanya itu saja untuk menghilangkan gas tersebut para ilmuwan akhirnya malah membom tempat tersebut dengan angan-angan bahwa gas tersebut akan habis dalam waktu seminggu. Namun apakah hasilnya? Gas yang terdapat di lubang tersebut tidak kunjung terhenti bahkan hingga saat ini.

            Secara Ekologi hal ini sangat mengecewakan dimana para ilmuwan yang mencari Gas Alam untuk kepentingan bersama, malah merusak alam bersama-sama hal ini di karenakan setelah mereka mengetahui bahwa Gas tersebut terjadi kebocoran Methana bukan mencari cara untuk menghilangkan atau menutup Gas tersebut, malah membuat Gas tersebut menjadi semakin beracun.

            Karena dengan adanya The Door To Hell tersebut sekitar daerah di turkmenistan menjadi tandus karena area yang terdapat di sekitar daerah tersebut mencapai 50 º C (122 º F) sehingga tidak ada tanaman maupun hewan-hewan yang tinggal di daerah tersebut hal ini mengakibatkan daerah tersebut menjadi tidak subur dan kerusakan.

           

Saran

            Alangkah baiknya untuk ilmuwan atau pemerintahan harus secepatnya mencari cara agar The Door to Hell tersebut dapat berhenti dengan sesegera mungkin, karena dampak terhadap Bumi yang harus mengeluarkan Gas mehana akan membuat bumi semakin rusak, bukan hanya itu saja dampak dari panasnya juga mengakibatkan daerah sekitar tersebut tidak bisa di tumbuhi tanaman bahkan hewan pun tidak mau berada di daerah sekitar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini