Rabu, 23 Maret 2016

Fauzia Nurul Khotimah_PMI 6_ Tugas 3

Nama               : Fauzia Nurul Khotimah

NIM                : 1113054000007

Tugas               : Mengidentifikasi bencana yang diakibatkan oleh manusia

Pencemaran Terhadap Bendungan Air Cisaadane Akibat Menjamurnya Pembangunan Industri Di Wilayah Kutabumi, Tangerang

Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melinkan bersama makhluk lain, yaitu tumbuhan, hewam dam jasad renik. Makhluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar kawan hidup yang hidup bersama secara netral atau pasif terhadap manusia, melainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka. Tanpa mereka manusia tidaklah dapat hidup. Kenyataan ini dengan mudah dapat dilihat dengan mengandaikan di bumi ini tidak ada tumbuhan dan hewan. Sebaliknya seaindainya tidak  ada manusia, tumbuhan, hewan dan jasad renik dapat melangsungkan kehidupannya, seperti terlihat sejarah bumi sebelum ada manusia.

Pembangunan mempengaruhhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidup. Interaksi antara pembangunan dan lingkungan hidup membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem. Manusia, baik sebagai subyek mapun obyek pembangunan, merupakan bagian ekosistem.  Pembangunan berutjuan untuk menaikkan tingkat hidup dan kesejahteraan rakyat. Dapat pula dikatakan pembangunan bertujuan untuk menaikkan mutu hidup rakyat. Karena mutu hidup dapat diartikan sebagai derajat dipenuhinya kebutuhan dasar, pembangunan dapat diartikan sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyat dengan lebih baik.

Pembangunan tidak saja menghasilkan manfaat melainkan juga membawa resiko. Kita dapat melihatnya di sekitar kita. Misalnya Sungai Cisadane kita bendung tetapi banyak pula pertumbuhan pabrik yang menjamur di daerah Kutabumi, Tangerang. Dengan bendungan itu kita dapatkan manfaat listrik, bertambahnya pengiaran dan terkendalinya banjir. Resikonya adalah adalah tergenangnya kampung dan sawah, tergusurnya penduduk, dan kepunahan jenis hewan dan tumbuhan.

Di dalam alam terdapat proses ekologi yang menjadi penopang kehidupan kita. Rusaknya proses ekologi itu akan membahayakan kehidupan di bumi kita. Air dan tanah merupakan sumberdaya yang terperbarui yang esensial untuk kehidupan kita. Air mengalami suatu daur. Air jatuh dari langit sebagai hujan. Hujan sebagian mengalir di atas permukaan tanah dan sebagian lagi masuk ke dalam tanah. Oleh panas matahari air menguap. Dari uap air ini terbentuklah awan dan dari awan terjadilah hujan. Daur ini berlangsung sepanjang masa tak ada habisnya.

Semua makhluk hidup memproduksi bahan sisa metabolisme. Pada manusia dan hewan bahan sisa itu berbentuk gas, tinja dan air seni. Gas yang sangat umum terbentuk ialah CO2 yang masuk ke dalam udara dan tidak menyebabkan masalah karena kadarnya rendah. Pada manusia, bahan sisa tidak hanya berasal dari metabolisme tubuhnya, melainkan juga dari aktivitas hidup yang lain. Bahan bungkusan dan barang bekas yang tidak di pakainya lagi, menjadi sampah. Dengan makin meningkatnya kegiatan ekonomi contoh buruh pabrik, makin banyak pula barang sisa dan pencemaran air maupun udara yang berasal dari pabrik.

Di Industri juga terdapat kepadatan penduduk yang tinggi dan transportasi yang ramai. Di daerah kawasan Kutabumi, di daerah ini terdapat produksi tinggi limbah domestik, dan limbah industri pabrik. Pencemaran limbah industri yang berakibat fatal pada saluran perairan Cisadane Tangerang. Dan begitupula dalam menghadapi persoalan yang paling serius dari berbagai Industri di Kutabumi, Tangerang. Banyak industri di Tangerang yang belum memiliki instalasi pengolah limbah (Ipal). Industri yang tidak punya Ipal ini membuang limbahnya sembarang menimbulkan pencemaran perairan umum bahkan sampai laut.

            Padahal aliran air sungai tersebut merupakan sumber air baku. Menurut sumber pembuangan limbah pabrik ke sungai sudah terjadi dalam kurun waktu sangat lama. Tak hanya itu, pengawasan dari pemerintah  pun tidak begitu ketat. Sedangkan masyarakat sekitar, mengambil air dari sungai tersebut untuk dikonsumsi minum, MCK, dan lain-lain. Menurut hasil investigasi YAPELH, di sepanjang aliran sungai Cisadane ditemuka warga yang mengeluh gatal-gatal saat menggunakan air sungai ini. "Kondisi air di sungai Cisadane cenderung berwarna hitam pekat, yang terkadang berubah warna menjadi merah dan menebar bau yang tidak sedap,"

            Oleh karena itu pencemaran lingkungan di sungai cisadane ini perlu di galangkan oleh pemerintah setempat maupun daerah, karena untuk keberlangsungan kehidupan warga masyarakat kota Tangerang. Selain itu, sungai ini juga menyebabkan hilangnya biota air, seperti ikan sepan dan gabus. Dan juga, air sumur warga di sepanjang sungai terkontaminasi air limbah industri, berbusa, dan menimbulkan bau yang tidak mengenakkan.

Sumber referensi :

Dikutip pada hari Rabu, 23 Maret 2016 www.ariwibowosaputra-industri21.blogspot.co.id : artikel-kualitas-air-di-sungai-cisadane

Soemarwoto, Otto, Ekologi Lingkungan hidup dan pembangunan. 2004.  Jakarta : Djambatan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini