Rabu, 23 Maret 2016

irsyadi farhan_pmi 6_mengidentifikasi bencana alam akibat ulah manusia_tugas ke3

Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang panas, hurikan, badai tropis, taifun, tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit.Bencana alam dapat juga terjadi oleh ulah aktifitas manusia .Berikut becana yang disebabkan oleh manusia:

 

1.             BANJIR

Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.

Penyebab Terjadinya Banjir

Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut :

a)      Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,

b)      Pendangkalan sungai,

c)      Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun 

         gotong royong,

d)      Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,

e)      Pembuatan tanggul yang kurang baik,

f)       Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.

Dampak Dari Banjir

Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:

a)      Rusaknya areal pemukiman penduduk,

b)      Sulitnya mendapatkan air bersih, dan

c)      Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.

d)      Rusaknya areal pertanian

e)      Timbulnya penyakit-penyakit

f)       Menghambat transportasi darat

Cara Mengantisipasi Banjir

Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya adalah :

•         membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga  menyebabkan terjadinya banjir.

•         mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.

•          membangun rute-rute drainase alternatif  (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa) sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.

•         tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air.

•         tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor.

•         membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke dalam daratan.

 

2.             TANAH LONGSOR

Tanah longsor adalah tanah yang turun atau jatuh dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Masalahnya jika ada orang atau pemukiman di atas tanah yang longsor atau di bawah tanah yang jatuh maka sangat berbahaya. Tidak hanya tanah saja yang longsor karena batu, pohon, pasir, dan lain sebagainya bisa ikut longsor menghancurkan apa saja yang ada di bawahnya.

Erosi  yang disebabkan sungai - sungai atau  gelombang laut yang menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat gempa bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng yang lemah gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir berat yang terlalu berlebihan

 

3.             KEBAKARAN HUTAN

Kebakaran hutan adalah kebakaran yang diakibatkan oleh faktor alam seperti akibat sambaran petir, kekeringan yang berkepanjangan, leleran lahar, dan lain sebagainya. Kebakaran hutan menyebabkan dampak yang luas akibat asap kebakaran yang menyebar ke banyak daerah di sekitarnya.

Penyebab Kebakaran liar, antara lain:

•         Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan   lupa mematikan api di perkemahan.

•         Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.

Cara Mengantisipasi Kebakaran Hutan :                               

Pencegahan kebakaran hutan pada tingkat unit pengelolaan hutan konservasi, kesatuan pengelolaan hutan produksi, kesatuan pengelolaan hutan lindung meliputi kegiatan:

a)      Inventarisasi lokasi rawan kebakaran hutan;

b)      Inventarisasi faktor penyebab kebakaran;

c)      Penyiapan regu pemadam kebakaran;

d)     Pembuatan prosedur tetap;

e)      Pengadaan sarana dan prasarana; dan

f)       Pembuatan sekat bakar.

 

4.             PEMANASAN GLOBAL ATAU GLOBAL WARMING

Pemanasan global merupakan fenomena global yang disebabkan oleh aktivitas manusia di seluruh dunia, pertambahan populasi penduduk, serta pertumbuhan teknologi dan industri. Oleh karena itu peristiwa ini berdampak global. Beberapa aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya pemanasan global terdiri dari:

Konsumsi energi bahan bakar fosil.  Sektor industri merupakan penyumbang emisi karbon terbesar, sedangkan sektor transportasi menempati posisi kedua. Menurut Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral (2003), konsumsi energi bahan bakar fosil memakan sebanyak 70% dari total konsumsi energi, sedangkan listrik menempati posisi kedua dengan memakan 10% dari total konsumsi energi. Dari sektor ini, Indonesia mengemisikan gas rumah kaca sebesar 24,84% dari total emisi gas rumah kaca.

 

Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratanBumi.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kacaakibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

 

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air lautdiperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan polapresipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

http://deltawenbiz.blogspot.co.id/2015/01/macam-macam-bencana-akibat-aktivitas.html

Dalam bencana alam akibat ulah manusia saya ingin mengidentifikasi soal banjir sebagaimana yang kita ketahui banjir adalah bencana ulah manusia yang tidak ada habisnya di karenakan kurangnya kesadaran pada masyarakatnya itu sendiri. Manusia yang menyebabkan terjadinya banjir, jadi manusia pula yang harus bersama-sama menanggulanginya. Penanganan banjir tidak hanya pemerintah saja tanpa peran serta masyarakat, demikian pula sebaliknya. Saling tuding dan menyalahkan tidak akan membawa solusi. Lebih baik berkerja sama agar tidak terjadi banjir terus menurus di daerah yang lebih rendah.

Dalam mengatasi banjir kita harus berbenah diri. 1. Membuang sampah pada tempatnya, jangan membuang sampah ke selokan. 2. Perbaikan infrastruktur selokan, sungai, dan penataan gedung. Dan masalah banjir yang yang terjadi di ibu kota, menurut saya, walau di pindah ke daearah manapun ibu kota kita pasti nasibnya sama yaitu banjir juga kalau pembenahan dan pengaturan insfratruktur jalan, selokan, sungai dan gedung tidak benar-benar diperhatikan dan diatur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini