ORGANISASI KEPEMUDAAN MASYARAKAT: "SAUNG CENDIKIA"
Oleh: Atika Suri [1112051100009]
Jurnalistik 1A
I. Latar Belakang
Kehidupan berkelompok merupakan fitrah manusia sebagai makhluk sosial. Manusia tidak bisa hidup sendiri, itulah salah satu alasan timbulnya kelompok-kelompok dalam masyarakat, yang juga didorong oleh adanya kesamaan pemikiran, pandangan, serta tujuan. Dengan mengelompok, suatu kekuatan untuk meraih suatu tujuan dapat lebih mudah terbentuk karena didorong oleh adanya kerjasama diantara pihak-pihak yang terkait. Kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat, yang memiliki struktur dan tujuan yang jelas, biasa disebut dengan organisasi. Organisasi-organisasi yang ada dimasyarakat bisa dianggap sebagai suatu wadah perkumpulan bagi orang-orang yang memiliki tujuan sama, atau mau mengabdikan diri untuk mencapai suatu tujuan tertentu, karena tentunya setiap organisasi yang berdiri memiliki tujuan masing-masing. Selain memiliki tujuan serta struktur kepengurusan yang jelas, dalam suatu organisasi juga sepatutnya memiliki aturan-aturan yang berlaku, yang harus ditaati, yang lagi-lagi demi tercapainya suatu tujuan. Hal-hal semacam ini begitu tergambar jika kita memperhatikan organisasi-organisasi yang ada disekitar kita, seperti "Saung Cendekia" yang ada disekitar saya, khususnya.
Saung Cendekia dipilih sebagai subjek penelitian adalah karena keberadaan Saung Cendekia yang berdomisili tidak jauh dari tempat tinggal peneliti, yaitu dikecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Letaknya yang terjangkau inilah yang tentunya akan memudahkan saya dalam meneliti. selain itu, subjek ini dipilih adalah karena pendiri dari organisasi Saung Cendikia ini merupakan kerabat dekat dari peneliti, sehingga tentunya- lagi-lagi bisa lebih memberi kemudahan kepada peneliti dalam melakukan penelitian. Adapun alasan lain, di luar alasan yang bersifat pribadi dari yang disebutkan sebelumnya adalah karena peneliti melihat Saung Cendekia ini telah sedikit banyak memberikan kontribusinya terhadap masyarakat, dan dalam pandangan peneliti, Saung Cendikia ini memenuhi kriteria-kriteria yang seharusnya dari sebuah organisasi yang ada di masyarakat. Saung cendikia memiliki struktur organisasi, serta aturan-aturan dan juga tujuan yang jelas.
II. Pertanyaan Pokok Penelitian
1. Faktor-Faktor Yang Mendasari Lahirnya Saung Cendikia
ada dua faktor yang mendasari kelahiran komunitas Saung Cendikia, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, sebenarnya lebih dominan dalam bentuk motivasi idealis, yaitu suatu motif untuk mengembangkan visi komunitas sebagai gerakan purifikasi sosial islam.
Komunitas ini sebagai institusi sosial dan intelektual memiliki kemungkinan yang sangat besar untuk terjun dalam ranah pembaharuan pendidikan serta melakukan upaya penyadaran akan pentingnya pengembangan diri.
Faktor eksternal yang dimaksudkan faktor ini yaitu faktor diluar komunitas, baik yang terjadi di tubuh generasi dewasa ini maupun dalam arus pergolakan bangsa indonesia. Dimana keadaan sosial politik masyarakat sedang menempati masa transisi.
Adapun visi dan misi dari organisasi ini adalah untuk:
a. Menggagas generasi pelopor yang membumi
b. Menciptakan Heros Intelektual etik
Faktor lain disamping faktor internal dan eksternal yang telah disebutkan diatas, faktor lain yang mendasari lahirnya Saung Cendikia ini tentunya adalah demi tercpainya tujuan-tujuan tertentu yang mana tujuan itu tentunya tak lepas dari badan organisasi itu sendiri. Adapun maksud dan tujuan lahirnya organisasi Saung Cendikia itu adalah:
a. Sebagai lembaga pengkajian dan informasi
1) Membentuk generasi pembelajar yang kompeten
2) Wahana pengembangan sumber daya manusia
3) Wadah pencerdasan generasi
b. Sebagai laboratorium bahasa
1) Pendidikan bahasa
2) Pengembangan kompetensi bahasa asing
c. Sebagai lembaga seni dan kreasi
1) Wadah aktualisasi diri
2) Pengembangan bakat dan minat kreatif
3) Transformasi kretifitas diri
d. Lembaga enterpreneur
1) Membangun kearifan lokal
2) Menumbuhkan semangat berwirausaha dikalangan kaum muda
3) Menciptakan ekonomi mandiri
2. Relasi Terhadap Masyarakat
Hubungan antara saung Cendikia dengan masyarakat bisa dikatakan sangat baik, karena masyarakat sangat mendukung adanya komunitas yang berupa Organisasi ini. Masyarakat sangat antusias dalam mendukung program-program yang dilaksanakan oleh Saung cendikia, adapun program-program yang telah terlaksana dimasyarakat adalah:
a. Pelatihan kewirausahaan kepada masyrakat
b. Berdirinya usaha jamur tiram
c. Pergelaran seni di tiga desa di kabupaten tangerang, yang meliputi seni teater, serta musikalisasi puisi
d. Melaksanakan peringatan sumpah pemuda.
e. dibidang sosial, organisasi ini telah melakukan penggalangan dana untuk korban merapi.
f. Dan lain-lain
III. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualiatif, dengan menggunakan teknik wawancara. Penelitian ini dilakukan pada 10 November 2012, bertempat di kediaman Narasumber di Jl. Raya Mauk km.16 desa Jati Waringin, Kecamatan Mauk, kabupaten Tangerang, Provinsi Banten 15530. Narasumber adalah pendiri sekaligus ketua dari organisasi Saung Cendikia, Masyhuri Sidik.
IV. Gambaran Subjek Penelitian
Saung Cendikia merupakan organisasi kepemudaan yang berada di Masyarakat wilayah Desa Jati Waringin, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Organisasi yang bergerak dibidang seni, pendidikan, serta kemandirian (enterpreneur) ini resmi berdiri pada tanggal 28 oktober tiga tahun silam. Pendirinya adalah Masyhuri Sidik. Adapun struktur kepengurusan secara lebih rinci adalah sebagai berikut:
a. Ketua : Masyhuri Sidik, S. Sos
b. Sekretaris : Jamalul 'Aen
c. Bendahara : Murdani
d. Divisi Kreasi : Rahono
e. Divisi Edukasi Pengkajian : Azis Suhendar
f. Divisi Seni Budaya : Rubi Maulidi
g. Divisi Enterpreneur : Muhammad Latief
h. Humas (Public Relatio) : Winayaman Pritama
Dengan anggota lain, sebagai pengurus berjumlah sekitar 20 orang.
Organisasi ini hanya memiliki satu aturan utama bagi para anggotanya, yaitu untuk menjadi seorang volentir harus memiliki visi sosial. Slogan dari organisasi ini adalah "generasi membumi".
Latar belakang didirikannya organisasi ini adalah karena adanya harapan dari pihak pendiri agar generasi Indoesia bisa ikut mewarnai peradaban baru dunia. Harapan ini dapat terwujud ketika "education of building" mampu di interpretasikan sebagai sebuah usaha pembumian nilai-nilai transcendental. Yang tidak hanya menyadanrkan pada pembangunan kecerdasan intelektual, emosional, atau bahkan spiritual tetapi satu hal yang paling menentukan semuanya adalah kecerdasan action (tindakan/pembumian).
Penyederhanaannya adalah dimulai dari bagaimana kita sebagai insan cendikia mampu "membaca pertanda" disekeliling kita sehingga kesadaran akan manusia sebagai makhluk social itu benar-benar mampu ditransformasikan dalam berkehidupan.
V. Analisis
Organisasi kepemudaan yang bergerak dibidang seni, pendidikan, serta kemandirian yang didirikan pada tanggal 28 oktober tiga tahun silam, yang diberi nama Saung Cendekia ini lahir bukan tanpa alasan, dan tanpa tujuan. Organisasi ini adalah sebuah wadah untuk mempertemukan segolongan pemuda yang memiliki visi misi serta tujuan yang sama yang terkait seni, pendidikan, serta interpreneur (kemandirian). Relasi antara organisasi ini dengan masyarakat terbilang sangat baik terlihat dari dukugan yang diberikan oleh masyarakat terhadap program-program yang dijalankan oleh organisasi ini, yaitu berupa pelatihan kewirausahaan kepada masyarakat, budidaya jamur tiram, pergelaran seni berupa teater dan musikalisasi puisi, peringatan sumpah pemuda, dan bahkan tak ketinggalan juga pergerakannya dibidang social, yaitu mengadakan penggalangan dana untuk para korban merapi.
Saung Cendikia memiliki struktur kepengurusan yang jelas, aturan yang mengikat, serta memiliki relasi yang baik terhadap masyarakat. Hal inilah yang membuatnya layak dikatakan sebagai Organisasi yang berada di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar