Selasa, 12 November 2013

Mustofa Hamdi PMI 5 tugas Demografi , resume bab 4 dan 5

Nama              : Mustofa Hamdi
Jurusan           : Pengembangan Masyarakat Islam (sem 5)
Judul               : tugas Demografi , resume bab 4 dan 5

Sumber-sumber Data Kependudukan/ Demografi
Pendahuluan
Sumber- sumber data kependudukan atau demografi yang pokok ialah sensus, sistem registrasi kejadian-kejadian vital, registrasi penduduk dan survei-survei terbatas atau survei sample. Sedangkan di kebanyakan negara berkembang tradisi untuk memelihara secara teratur sistem registrasi kejadian-kejadian vital dan registrasi penduduk belum ada . karenanya, di negara-negara berkembang, reit vital seperti reit kelahiran kasar dan reit kematian kasar sering perlu di perkirakan secara tidak langsung dengan menggunakan data sensus, ata dari hasil-hasil survai terbatas.

Sejarah Sensus Penduduk
Pencacahan penduduk atau enumeration, dan juga kadang-kadang di sebut cacah jiwa(dalam pelaksanaan kadang-kadang cacah rumah tangga) mungkin mempunyai sejarah hampir setua sejarah peradaan manusia. Sensus penduduk dalam paham modren mengkin sekali untuk petama kali dilakukan di quebec atau kanada,perancis pada tahun 1966 sedangkan di swedia mulai di laksanakan pada tahun 1749, amerika serikat tahun 1970 dan inggris pada tahun 1801. Dalam masa pemerintahannya sempat melakukan perhitungan jumlah penduduk di jawa (sensus penduduk reffles) pada tahun 1815 yang telah di kemukan sebelumnya. Sensus penduduk yang pada mulanya mempunyai tujuan seperti yang telah di sebut di muka, sejak abad ke-19 telah banyak berubah baik dalam cakupan yang menjadi lebih luas dan ruang lingkup pemanfaatan yang mungkin meluas pula.



Kriteria Modern dari Sensus
Istilah "Sensus" dalam paham modern mengandung makna perhitungan pendudukan yang mencakup wilayah suatu negara. Perhitungan penduduk dalam suatu sensus dapat di lakukan dengan sistem de jure atau de facto, atau kombinasi dari keduannya. Sistem de jure berarti mencacah penduduk menurut tempat tinggal tetap. Sedangkan dengan sistem de facto pencacahan dilakukan di mana seseorang di temukan pada saat sensus. Kadang-kadang untuk kelompok-kelompok tertentu dikenakan perhitungan de facto seperti terhadap anak buah kapal, sementara terhadap penduduk lainnya di kenakan perhitungan de jure. Ciri-ciri utama dari suatu sensus penduduk nasional resmi mencakup kesponsoran, teritorial yang terdefinisi dengan jelas, universalitas, simultanitas, unit individual daan mengenai komplikasi dan publikasi.
Sensus Penduduk di Indonesia
Di indonesia seperti di lain-lain kawasan di dunia,perhitungan penduduk untuk tujuan terbatas seperti untuk perpajakan dan penentuan jumlah wajib kerja telah ada sejak dulu. Di zaman kolonial, telah disebut sebelumnya adanya sensus penduduk raffles, angka jumlah penduduk dari sensus ini sering digunakan sebagai pangkal tolak pembicaraan-pembicaraan perkembangan penduduk di abad ke 19. Antara tahun 1905 hingga tahun 1920, pelaksanaan sensus terhenti buat sementara walupun pada tahun 1909 pemerintahan pernah memutuskan untuk melaksanakan pencacahan pada tahun 1915 dan selanjutnya tiap 10 tahun sekali.
Registrasi Kejadian Vital dan Penduduk
Pada umumnya sitem registrasi kejadian-kejadian vital dibedakan dari sistem registrasi penduduk. Sistem registrasi penduduk merupakan suatu sistem registrasi yang di pelihara penguasa setempat dimana biasanya di catat setiap kelahiran,kematian, adopsi, perkawinan, perceraian, perubahan pekerjaan, perubahan nama dan perubahan tempat tinggal. Negara yang memelihara sistem registrasi kejadian-kejadian vital biasanya mewajibkan para warganya untuk segera atau dalam jangka waktu tertentu melaporkan kejadian-kejadian vital seperti kelahiran dalam kematian.
Sedangkan daftar isian registrasi kematian biasanya mencatat informasi dari yang mengalami kematian meliputi: umur, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan tempat lahir, tanggal dan sebab kematian. Bahkan setelah pemerintah kolonial belanda berkuasa kembali, sistem registrasi tersebut makin lama makin tak dapat dipercaya. Sekalipun demikian, Blecker menyusun angka penduduk yang diambilnya dari registrasi-registrasi desa yang menurut peraturan tahun 1891 harus di selanggarakan (menurut dia agak dapat dipercaya). Ternyata berdasarkan angka-angka pencacahan kemudian angka-angka tersebut tak dapat di percaya.
Survei
Dalam keadaan terbatasnya data kependudukan dari sumber sensus-sensus penduduk, sistem registrasi kejadian-kejadian vital dan registrasi penduduk, pelaksanaan survai-survai demografis dan beragam survai sample yang mengumpulkan informasi kependudukan sering sangat bermanfaat. Karenanya dari sumber ini memungkinkan di peroleh berbagai data dasar kependudukan ungtuk analisis-analisis tingkat makro.
Survei demografi pada dasarnya dapat dikelompokan kedalam 3 tipe yaitu :
1.      Survai bertahap tunggal (single round surveys)
2.      Survai bertahap ganda (multi round surveys)
3.      Survai bertipe kombinasi, yaitu kombinasi antara survei bertahap tunggal atau survei terhadap ganda dengan sistem registrasi.
Dalam survei terhadap ganda di lakukan kunjungan berulang kali ke rumah tangga- rumah tangga dimana berbagai kejadian demografi dalam interval waktu anyar kunjungan di catat seperti kelahiran, kematian dan migrasi. Sedangkan survai bertipe kombinasi selain berguna bagi penaksiran-penaksiran reit vital, data yang di kumpulkan juga dapat menilai sejauh mana kelengkapan dan dapat di percayanya informasi demografi yang di kumpulkan oleh sistem registrasi.



BAB 5
Komposisi dan Piramida Penduduk
Pendahuluan
Penduduk merupakan jumlah orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah pada waktu tertentu dan merupakan hasil proses-proses demografi yaitu fertilitas, moralitas, dan migrasi. Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokan penduduk menurut karakteristik-karakterisktik yang sama.
Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Penting baik dalam kerangka biologis Diantara beragam komposisi penduduk yang dapat di susun, komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan yang terpenting. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin bagi suatu masyarakat Penting baik dalam kerangka biologis, ekonomis, maupun sosial. Perbedaan yang besar mungkin terdapat antar negri-negri tertentu dalam hal komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
Angka rasio jenis kelamin dapat dihitung menurut golongan-golongan umur di samping bagi penduduk total. Angka-angka rasio jenis kelamin menurut golongan umur ini disebut sebagai "age specific sex rations". Selain faktor rasio jenis kelamin pada saat lahir, tinggi rendahnya angka-angka rasio jenis kelamin secara total maupun bagi golongan-golongan umur di suatu masyarakat atau komunitas di pengaruhi oleh tinggi rendahnya kematian laki-laki dan perempuan secara relatif, dan oleh perbedaan-perbedaan tingkat migrasi neto antar jenis kelamin.
Perlu pula dikemukakan bahwa dalam keadaan normal. Golongan perempuan rata-rata hidup lebih lama di bandingkan dengan golongan laki-laki. Taksiran-taksiran harapan hidup pada saat lahir di berbagai negara mendukung pernyataan tersebut. Faktor migrasi,seperti telah dinyatakan, jika terjadi mempengaruhi pula pola rasio jenis kelamin dari suatu masyarakat.



Tipe-tipe Piramida penduduk
piramida penduduk menyajikan lukisan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin bagi suatu wilayah. Sampai derajat tertentu, riwayat penduduk suatu negara dapat di baca dari piramida penduduk negeri yang bersangkutan.
Pengaruh Kematian,Kelahiran dan Migrasi Terhadap Bentuk Piramida Penduduk
Bentuk piramida penduduk banyak di tentukan oleh keadaan fertilitaas dan moralitas. Sekitar 100 tahun di perlukan untuk menghasilkan suatu piramida baru,yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menggantikan semua penduduk yang menyususn suatu piramida si suatu daerah atau negara. Turunnya mortalitas terlebih-lebih pertama-pertama jika hal ini terjadi pada umur-umur sangat muda yaitu umur-umur pertmulaan kehidupan, maka dalam keadaan fertilitas tetap tertinggi, secara kesluruhan umur penduudk menjadi lebih muda.
Moralitas yang tertinggi dari kelompok-kelompok umur tertentu dari suatu negara sperti akibat peperangan memberikan bentuk yang khas pada piramida yaitu, menciutkan kelompk-kelompok umur yang bersangkutan. Dibadingkan dengan pengaruh mortalitas, pengaruh dari turunnya fertilitas lebih nyata pada bentuk piramida penduduk meskipun demikian jika mortalitas dapat mempengaruhi secara golongan umur, pengaruh fertilis hanya dapat berjalan melalui golongan umur muda.
Bagian dasar yang menciut sperti "terpotong" sementara bagian tengah menggembung sebagai sisa dari piramida yang bagian dasarnya lebar, merupakan gambaran dari piramida penduduk yang sedang mengalami jatuhnya reit kelahiran. Turunya reit kelahiran mengakibatkan berkurangnya proporsi penduduk yang berumur muda, dan dengan rendahnya reit kematian pada akhirnya secara keseluruhan struktur umur penduduk akan lebih tua.
 Migrasi merupakan faktor yang lain yang mempengaruhi bentuk piramida penduduk duatu negri. Para migran yang datang ke suatu daerah baru yang belum di tempati mungkin kebanyakan terdiri dari orang laki-laki muda. Penduduk yang sangat khas yaitu yang sama sekali kosong di bagian dasar, atas dan juga umumnya kosong pada bagian-bagian yang seharusnya menggambarkan jumlah-jumlah penduduk perempuan.
Cara-cara Penggambaran Piramida Penduduk
      Piramida penduduk juga sebernya merupakan penyajian secara grafis jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Karena itu perbandingan bentuk piramida penduduk antar kedua negara yang sangat berbeda jumlah penduduk akan kelihatan lebih baik bilamana piramida penduduknya dari negara yang di perbandingkan itu sajikan dalam angka-angka persentase. Penyajian piramida penduduk suatu daerah dalam prenstase juga memudahkan untuk mengetahui lebih cepat proposi penduduk dalam golongan umur tertentu dari daerah yang bersangkutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini