Sabtu, 15 Maret 2014

Ekologi Manusia

Gelombang yang Berbalik
"Ekologi Manusia"
Ahmad Afandi                  1111054000007
            Pada awal dua dasawarsa terakhir abad kedua puluh, kita menemukan diri kita berada dalam suatu krisis global yang serius, yaitu suatu krisis yang multidimensional yang segi aspeknya meliputi aspek kehidupan, kesehatan dan mata pencaharian, kualitas lingkungan dan hubungan sosial, ekonomi, teknologi dan politik. Adapun pada krisis yang meliputi dimensi intelektual adalah moral dan spiritual atau krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam catatan sejarah umat manusia.
Di Amerika, dimana kompleksitas industri militer telah menjadi bagian yang integral dari pemerintah. Pentagon mencoba membujuk kita bahwa membangun lebih banyak senjata akan membuat negara menjadi lebih aman. Kenyataan yang terjdi malah sebaliknya , semakin banyak senjata yang kita dapatkan semakin bahanya negara kita. Dengan demikian kekuatan senjata nuklir terikat erat yang tiada lain merupakan aspek-aspek berbeda dari ancaman yang sama terhadap uamt manusia. Dengan perkembngannya yang terus-menerus, kemungkinan akan terjadinya kepunahan global itu setiap harinya semakin besar. Bahkan tanpa mempertimbangkan ancaman malapetaka nuklir sekali[un, ekosistem global dan evolusi kehidupan selanjutnya di bumi berada dalam bahaya yang serius dan bisa berakhir dalam suatu bencana ekologis dalam sekala besar.
            Peradaban terus tumbuh ketika tanggapan terhadap tangan awal berhasil membangkitkan momentum budaya yang membawa masyarakat keluar dari kondisi equilibrium memasuki suatu keseimbangan yang berlebihan yang tampil sebagai hal yang baru. Dengan meliahat hakikat dari tantangan-tantangan kita, bukan pada berbagai gejala krisis melainkan pada peruabahan yang mendasari di lingkungan alam dan sosial kita. Oleh karena itu kita dapat mengenali titik temu dari sejumlah transisi.
1.                  Rentangan waktu yag dikaitkan dengan sistem patriarkhal ini sekurang-kurangnya tiga ribu tahun, suatu periode yang begitu panjang sehingga kita tidak dapar mengatakan apakah kita sedang menghadapi proses siklus karena informasi kita miliki tentang masa sebelum patriarki trlampau sedikit.
2.                  Transisi kedua yang akan beradmpak kuat pada kehidupan kita dipaksakan, kepada kita oleh runtuhnya, zaman bahan bakar fosil.
3.      Transisi ketiga berkaitanya dengan nilai-nilai budaya. Transisi ini bisa dengan melibatkan juga dengan istilah "Perubahan Paradima", yaitu perubahan yang penting dalam pemikiran,presepsi, dan nilai-nilai yang membentuk suatu visi realitas didominasi oleh budaya kita yang telah berusia beberapa ratusan tahun, yang selama itu paradigma telah membentuk masyarakat Barat modern dan telah mempengaruhi seluruh dunia secara  signifikan. Nilai-nilai tentang revolusi ilmiah, pencerahan, dan revolusi industri nilah yang meliputi kepercayaan bahwa metode ilmiah merupakan satu-satunya pendekatan yang shohih terhadap pengetahuan; pandangan bahwa alam semesta merupakan suatu sistem mekanis yang terdiri atas balik-balaok  bangunan materi pokok.
            Transformasi budaya sebesar dan sedalam ini tidak dapat dicegah. Artinya transformasi ini tidak dapat dilawan tetapi dilawan tetapi sebaliknya harus disambut sebagai satu-satunya pelarian dan penderitaa, kehancuran dan kebekuan. Yang kita perlukan untuk mempersiapkan diri menghadapi transisi besar yang hampir kita masuki ini adalah suatu pengujian kembali secara mendalam premis-premis dan nilai-nilai budaya kita, suatu penolakan mode-model konseptual yang telah kehabisan dan gunanya, dan suatu penerimaan baru terhadap nilai-nilai yang telah ditinggalkan pad priode-periode sebelum sjearah kebudayaan kita.
            Kemenangan polaperilaku bersaing atas perilaku kerja sama merupakan salah satu manifestasi penting dari tendensi menonjolkan diri dalam masyarakat kita. Tendensi ini berakar pada pandangan yang keliru tentang alam yang dimilki oleh para pengikut Darwin dalam Ilmu Sosial.  Oleh karena itu, persaingan telah dipandang sebagai kekuatan pendorong ekonomi,"pendekatan agresif"  telah menjadi ideal dunia usaha, dan perilaku ini telah dipadu dengan eksploitasi terhadap SDA untuk menciptakan pola-pola konsumsi bersaingan.
            Gerakan-gerakan masyarakat yang meliputi persoalan-persoalan sosial dan lingkungan, yang menunjukan batas-batas pertumbuhan, yang mendukung etika ekologi baru, dan mengembangkan teknologi lunak yang sesuai. Gerakan yang seperti inilah terhadap suatu perhatian yang semakin besar pada ekologi, yang diungkapkan oleh gerakan-gerakan masyarakat yang meliputi persoalan-persoalan sosial dan lingkungan.
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini