Rizkianingsih
1113054100022
Kessos 2A
Max Weber dilahirkan di Erfurt 1864. Max Weber mengecap berbagai pendidikan. Seperti sejarah, hukum, filosofi, ekonomi dan teologi. Ia meraih gelar doktor dalam studi organisasi dagang pada abad pertengahan. Ia diangkat menjadi guru besar dalam studi sejarah agraria Romawi di Berlin serta menjadi guru besar ekonomi di Freiburg 1894 dan 1896 di Heidelberg. Dipandang tidak kalah pentingnya dengan Emile Durkheim, dan tentunya melebihi kontribusi Karl Marx.
Pemikiran teoritis dan metodologis Weber. Tipe ideal adalah jalan melingkar yang ditempuh untuk suatu penjelasan. Tipe ideal adalah piranti untuk analisis dan kegunaannya hanya dapat dinilai dengan mengembalikannya kepada atau mengaitkannya kembali dengan masalah konkret. Perkembangan kapitalisme Weber menyatakan bahwa ketelitian yang khusus, perhitungan dan kerja keras dari bisnis barat didorong oleh perkembangan etika protestan yang muncul pada abad ke-16 dan digerakkan oleh doktrin Calvinisme, yaitu doktrin dengan takdir. Pemahaman tentang takdir menuntut adanya kepercayaan bahwa Tuhan telah memutuskan tentang keselamatan dan kecelakaan. Selain itu, doktrin ini menegaskan bahwa tidak seorang pun yang dapat mengetahui apakah dia termasuk salah seorang yang terpilih. Dalam kondisi seperti ini menurut Weber, pemeluk Calvinisme mengalami "panik terhadap keselamatan". Cara untuk menenangkan kepanikan ini yaitu orang harus berpikir bahwa seorang tidak akan berhasil tanpa diberkati Tuhan. Oleh karena itu, keberhasilan adalah tanda dari keterpilihan. Untuk mencapai keberhasilan, seseorang harus melakukan aktivitas kehidupan, termasuk aktivitas ekonomi dan politik, yang dilandasi oleh disiplin dan bersahaja, menjauhi kehidupan bersenang-senang, yang didorong oleh ajaran keagamaan.
Tipologi tindakan sosial, kewenangan dan birokrasi. Empat tipe dari tindakan sosial, yaitu:
- Tindakan rasional instrumental, suatu tindakan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan dan pilihan yang sadar dalam kaitannya dengan tujuan suatu tindakan dan alat yang dipakai untuk meraih tujuan yang ada.
- Tindakan rasional nilai, suatu tindakan dimana tujuan telah ada dalam hubungannya dengan nilai absolut dan nilai akhir bagi individu, yang dipertimbangkan secara sadar adalah alat mencapai tujuan.
- Tindakan afektif, suatu tindakan yang didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan yang sadar.
- Tindakan tradisional, suatu tindakan karena kebiasaan atau tradisi, tindakan ini dilakukan tanpa refleksi yang sadar dan perencanaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar