JUDUL : KESEJAHTERAAN KEHIDUPAN TUKANG SAMPAH DI KAMP. KAYU GEDE.
BAB I
NAMA : Nur Yaumil Fithroh
NIM : 1113054100015
JURUSAN : KESEJAHTERAAN SOSIAL
KELAS : 2A
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut
derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada
konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah
dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam
kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat
dibagi menurut jenis-jenisnya.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup
keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral,
serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam
lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Didalam kehidupan sehari-hari banyak sekali sampah yang kita
produksi, dari sampah yang organik maupun non organik. Tempat
pembuangan akhir terkadang sangat jauh dari pemukiman yang membutuhkan
jasa manusia untuk mengangkut dan membuang sampah warga ke tempat
pembuangan akhir.
II. PERTANYAAN PENELITIAN
1. Sejahterakah tukang sampah tersebut?
2. Mampukah dia memenuhi kebutuhan hidupnya?
III. METODE PENELITIAN
Menggunakan Metode Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis . Sifat dari jenis
penelitian ini adalah penelitian dan penjelajahan terbuka berakhir
dilakukan dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara
mendalam. Peserta diminta untuk menjawab pertanyaan umum, dan
interviewer atau moderator group periset menjelajah dengan tanggapan
mereka untuk mengidentifikasi dan menentukan persepsi, pendapat dan
perasaan tentang gagasan atau topik yang dibahas dan untuk menentukan
derajat kesepakatan yang ada.
IV. TEORI YANG DIGUNAKAN
Dalam penelitian ini, saya menggunakan teori sosiologi klasik yaitu
teori max weber ( tindakan sosial ). Tindakan sosial menurut Max Weber
adalah Tindakan sosial terjadi ketika individu melekatkan makna
subjektif pada tindakan mereka. Hubungan sosial menurut Weber yaitu
suatu tindakan dimana beberapa aktor yang berbeda-beda, sejauh
tindakan itu mengandung makna dihubungkan serta diarahkan kepada
tindakan orang lain. Masing-masing individu berinteraksi dan saling
menanggapi .
Dalam tindakan ini tindakan khusus aktor ditempatkan pada suatu urutan
motivasi yang bisa dimengerti, dan pemahamannya bisa dianggap sebagai
suatu penjelasan dari kenyataan berlangsungnya perilaku.
V. AREA RISET
• Kegiatan penelitian ini dilakukan di Kamp. Kayu Gede 2, Tangerang
• Objek : Masyarakat.
• Narasumber : Tukang Sampah
BAB II
PEMBAHASAN
I. Pertanyaan Lapangan
1. Nama dan umur bapak berapa?
2. Bapak bekerja sebagai tukang sampah didaerah mana saja?
3. Apakah bapak memiliki istri dan anak?
4. Keluarga ikut merantau atau tinggal dikampung halaman?
5. Apakah istri bapak juga bekerja dan anak-anak bapak sekolah atau tidak?
6. Apakah bapak menikmati pekerjaan menjadi tukang sampah?
7. Gaji bapak perbulan berapa?
8. Apakah gaji tersebut dapat memenuhi kebutuhan bapak sehari-hari?
9. Apa bapak memiliki pekerjaan selain menjadi tukang sampah?
10. Apa suka dan duka bapak dalam bekerja sebagai tukang sampah?
II. Jawaban Penelitian
Nama saya Bapak Samsuri bekerja menjadi tukang sampah di Kamp. Kayu
Gede 2 RW 014, daerah Graha Raya, Tangsel. Saya berumur 60 tahun dan
sudah menekuni pekerjaannya selama kurang lebih 25 tahun. Saya
memiliki keluarga yang terdiri dari seorang istri, dan dua orang anak.
Keluarga saya tinggal di kampung, tepatnya di daerah Purwakarta. Istri
saya bekerja sebagai petani di kampung. Anak pertama saya berumur 16
tahun, dan hanya bisa menempuh pendidikan sampai jenjang SD. Sekarang,
anak pertama saya membantu ibunya bekerja sebagai petani di kampung.
Anak kedua saya masih duduk di kelas 6 SD. Saya menikmati dan
mensyukuri pekerjaan yang saya kerjakan, dari pada saya menganggur dan
tidak dapat menafkahi keluarga saya dikampung. Saya digaji Rp
250.000,00 per bulannya oleh ketua RW setempat.
Penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya,
walaupun terkadang saya harus " tutup lubang, gali lubang". Tidak
jarang saya harus meminjam uang kepada orang lain untuk menutupi
kebutuhan sehari-hari. Pada sore hari, saya juga bekerja serabutan
membantu warga yang membutuhkan pertolongan saya. Tentunya, selama 25
tahun bekerja sebagai tukang sampah, saya banyak mendapatkan
pengalaman, baik suka maupun duka yang memberi warna pada kehidupan
saya. Salah satu hal yang saya sukai saat bekerja adalah apabila ada
yg meminta pertolongan saya, hal tersebut dapat menambah sedikit
penghasilan saya. Walaupun demikian, tak jarang saya juga mengalami
pengalaman yang tak menyenangkan, kadang saya harus tetap bekerja
walaupun saya sedang sakit ataupun pada saat cuacanya tidak
bersahabat. Terkadang saya juga kesal melihat sampah yang bertumpuk di
beberapa tempat dan perlu saya angkut padahal gerobak sampahnya
sendiri sudah penuh. Hal ini jugalah yang menjadi kendala dalam
pekerjaannya.
III. Profil Narasumber
Remaja Merokok :
- Nama : Samsuri
- Alamat : Jl. Kamp. Kayu Gede II
- Umur : 60 tahun
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Bapak Samsuri, seorang tukang sampah yang sangat bersahabat dengan
warga sekitarnya. Walaupun terkadang dianggap sebagai "orang kecil",
peran seorang tukang sampah tentunya sangat penting bagi kehidupan
masyarakat. Tanpa mereka, lingkungan kita tentunya tidak akan bebas
dari sampah.
Kita sebagai masyarakat harus dapat mendaur ulang sampah agar sampah
tidak menumpuk dan menjadi racun bagi umat manusia. Agar dunia kita
terjaga kebersihannya dan tetap asri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar