Rabu, 01 April 2015

Tugas Life History Metode Penelitian Kualitatif

Nama: Aprina Yanti Syam

Nim: 1112052000037

Bimbingan Penyuluhan Islam 6

Metode penelitian kualitatif

Life History

 

            Pada kesempatan ini saya akan menceritakan sedikit draf life history dari sepasang suami istri yang sukses dalam kehidupannya, sepasang suami istri itu berasal dari suatu daerah di Sumatra barat, tepatnya di desa Anduring kecamatan 2x11 kayutanam kabupaten padang pariaman. Beliau bernama Samsiy dedy kelahiran 08 oktober 1961 dan istrinya yang bernama Asna yetti kelahiran 14 agustus 1967. Dari tahun 1992 beliau sudah memulai diperantauan setelah menikah pada tahun 1993 memulai kehidupan berumah tangga, istri beliau dulunya kerja disebuah perusahan sepatu yang berada di wilayah Tangerang selatan, dan beliau sendiri berkerja serabutan disebuah penjualan batu, pasir dan bahan-bahan bangunan. Beberapa bulan kemudian istri beliau hamil dan mempunyai masalah dang kehamilannya sehingga dia harus berhenti berkerja. Maka setelah kejadian tersebut beliau menyuruh istrinya untuk berhenti berkerja demi calon anaknya yang akan lahir di dunia ini, karena usaha hanya di tanggung oleh beliau sendiri di tambah dengan penghasilan yang minim dan tak menentu, serba kekuranganlah kehidupan beliau pada tahun itu tetapi beliau tetap sabar, tawakkal, dan selalu ingin memenuhi kebutuhannya dengan tekat yang kuat dan semangat juang yang tinggi, beliau bisa mengatur keuangan, sehingga yang lebih diutamakan yaitu untuk membayar kontrakan rumahnya.

            Disaat krisis ekonomi dan kerusahan besar-besaran yang terjadi dijakarta dan sekitarnya, pada saat inilah beliau mengalami kesusahan dalam kehidupan, beliau tidak memiliki perkerjaan lagi dan sedangkan pada saat itu beliau harus memenuhi dan membiayakan istri dan anaknya serta beberapa saudara yang ikut beliau pada saat itu. Disinilah krisis tersulit kehidupan yang dirasakan oleh beliau dan keluarga, walaupun dalam keadaan begitu yang sangat terancam dizaman itu tetapi beliua tidak pernah mengeluh dan berputus asa, beliau tetap yakin kepada Allah bahwasannya ini adalah cobaan dan ujian dari Allah, dan beliau yakin Allah itu tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan umatnya.

            Disaat lebaran tahun 1997, beliau juga belum mendapatkan perkerjaan dan usaha yang baik dalam menghidupkan keluarganya. Sehingga untuk kebutuhan lebaran saja beliau tidak bisa memenuhinya, disaat inilah istri beliau sedikit merasa putus asa tetapi beliau dapat bangkit kembali dan memulai dagang di pasar serpong. Pertama kalinya istri beliau mencoba usaha emperan dipasar dengan berjualan bahan-bahan bukaan puasa seperti: kulangkaling, cincau, tape, dan pacar cina. Karena baru memulai usaha dan belum memiliki pengalaman berdagang sehingga dagangannya selalu bersisa terus dan hal hasil uang pendapatannya sangatlah minim. Tetapi istri beliau tetap berusaha dan tak ada rasa menyerah, istri beliau memulai usahanya jam satu malem hingga jam dua belas siang, setelah abis lebaran 1997, beliau mencoba ikut membantu istrinya untuk berdagang. Karena setelah lebaran dagangan untuk bukaan puasa tidak lagi diminati oleh masyarakat, beliau mengganti usaha sayuran dan buah-buahan itu juga berjualan di emperan toko orang (kaki lima), beliau yang mencari sayuran kekampung-kampung dan istrinya yang menjualkan dipasar.

            Segala macam usaha beliau laksanakan untuk memenuhi kehidupan keluarga kecilnya, dari berjualan untuk bukaan puasa, berjualan sayur dan buah-buahan hingga beliau pernah berjualan kelapa, dan pada beberapa tahun kemudian beliau mencoba mengikuti arisan keluaraga minang, pada saat itu beliau mendapatkan arisan dari uang arisan yang beliau terima beliau mencoba memulai berdagang makanan siap saji. Dari berjualan ketupat sayur padang dan sedikit dengan berjualan nasi padang walaupun hanya sedikit, tetapi beliau tetap berdagang di emperan di dalam pasar. Pada saat pasar serpong direnopasi 100% beliau terpaksa harus ikut pindah dipasar penampungan yang berbeda jauh dari pasar tersebut beliau tetap berjualan ketupat sayur dan nasi. Setelah pasar selesai direnopasi semua pedagang sudah pindah kembali ketokonya masing-masing, nah disitu beliau merasa bingung untuk berdagang dikarenakan belum ada modal untuk menyewa ruko di dalam pasar itu, tetapi beliau tidak berlarut-larut dalam kebingungannya, beliau berusaha mencari tempat diemperan toko bangunan dipingiran jalan dan meminta izin kepada pemilik tokonya untuk beliau berjualan disana pada malam hari, dan hal hasil pemilik toko mengizinkannya. Dengan persyaratan tidak boleh menghidupkan dan memasak disana.

            Disitulah usaha dagang beliau mulai dirintis sampai sekarang ini, dari tahun 2008 hingga sekarang dagang beliau yang mulainya mendapatkan omset hanya sedikit tetapi Alhamdulillah omset beliau saat ini dapat memenuhi kebutuhan keluarganya dan dapat membuka usahanya lagi di daerah cisauk. Dalam kurun waktu itu, beliau sudah bisa memiliki kendaraan pribadi dan memiliki rumah sendiri walaupun hanya kridit. Beliau memiliki dua orang putri yang bernama feby rahmawati dan Amelia santika, disaat usaha beliau yang Alhamdulillah dapat dikatakan sukses dan beliau juga bisa melanjutkan sekolah anaknya beliau sampai ke perguruan tinggi salah satu universitas negeri di Jakarta.

            Dulu semasa kecil pak Samsir bercita-cita menjadi seorang ABRI dan sempat mengikuti tes masuk ABRI Cuma dizaman itu uang dan relasi yang berkuasa, sehingga beliau tidak lulus tes beliau putus asa dan pergi merantau ke Malaysia. Istri beliau yang bernama Asna yetti dulunya bersekolah SMA sicincin kecamatan 2x11 enam lingkung kabupaten padang pariaman. Istri beliau ini adalah seorang anak dari keluarga veteran yang bernama Alm. Samsudin dan Rosnayati (pik itam), didikan orang tua istri beliau sangatlah bagus, orang tua istri beliau pada saat itu memberikan pendidikan bukan hanya pendidikan formal saja tetapi pendidikan Agama sangatlah kuat di dalam keluarga istri beliau untuk bekal dalam masa depan istri beliau. Ibu asna yetti memiliki lima orang saudara kandung dalam hubungan mereka sangatlah baik dan mereka saling berbagi, membantu dalam kesusahan.

            Pola interaksi yang beliau tanamkan dalam kehidupan keluarga yaitu, dengan cara memupuk cinta dan kasih sayang dan mengutamakan silaturahmi antar kedua keluarga belah pihak, bukan hanya untuk keluarga saja tetapi juga mengutamakan silaturahmi dengan tetanggan, dan masyarakat sekitarnya hingga dengan semua keluarga minang sejabodetabek yang kenal saling menjaga silaturahmi.

            Yang saya liat dalam wawancara ini, semangat dalam keluarga bapak Samsir ini sangat baik dan bagus. Keluarga bapak Samsir memiliki semangat hidup yang sangat hebat, karena keluarga beliau memiliki prinsip, selagi badan sehat dan tenaga kuat mereka akan tetap berkerja tanpa mengenal lelah. Walaupun dalam usia yang dikatakan sudah senja atau semakin tua dan mereka sering merasakan atau mengalami tubuh mereka yang sudah kelelahan tetapi mereka masih saja melakukan aktifitas usahanya dan ingin mencapai kesuksesan yang lebih tinggi lagi, mereka tidak ingin anaknya mengalami pengalaman hidup mereka sehingga mereka berusaha sekuat tenaga untuk memberikan yang terbaik untuk kedua putrid mereka, agar nantinya kelak putri mereka lebih sukses dari kedua orang tuanya ini.

            Setelah saya melakukan wawancara terhadap keluarga tersebut, saya mendapatkan suatu kesimpulan bahwasannya istri dari pak Samsir ini dulunya memiliki cita-cita menjadi sebagai guru, tetapi pda saat itu cita-cita istri beliau tidak kesampaian sehingga keluarga ini berharap salah satu dari kedua putrinya dapat mewujudkan cita-cita beliau, meskipun tidak hanrus menjadi guru nantinya kelak tetapi bisa memberikan ilmu, mengajarkan kebaikan orang banyak dan bermanfaat bagi Bangsa, Agama, dan Negara. Makannya beliau memberikan motivasi kepada kedua putrinya untuk belajar yang rajin, berdoa dan berusaha, dan tidak gampang putus asa serta menyerah dalam kehidupan.

            Strategi dalam kehidupan keluarga ini yaitu selalu belajar hemat, mengatur keuangan dengan baik, rajin menabung, saling berbagi rezeki kepada yang membutuhkan.

Keluarga ini sering mengajarkan kedua putrinya untuk tidak pernah merendahkan orang lain dan selalu menyanyangi orang lain sesama muslim. Dan selalu memberikan rezekinya kepada orang yang membutuhkan, karena rezeki yang kita punya sebagaian juga itu punya hak orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini