LIFE HISTORY UTAMI NUR KHOLIFAH
1. Biodata
Nama : Utami Nur Kholifah
TTL : Jakarta, 28 september 1994
Agama : Islam
Alamat : jalan. KH. Abdul Wahab Rt003/06 No 20 kelurahan Duri Kosambi
Kecamatan Cengkareng Jakarta barat
Hobi : Menulis
Riwayat pendidikan : SDN 02 pagi Rawa Bauay
SMPN 264 Jakarta
MA. Annida Alislamy
Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta
Riwayat Organisasi : 2011-2012 ketua osis MA Annida Al Islamy
2012-2013 Anggota PAC IPPNU Jakbar
2013-2014 Relawan Demokrasi KPUD jakbar
2013-2015 Ketua Departemen Pengembangan Organisasi PC IPPNU
Jakbar
Saudara Kandung : Lia Nurlaila, Ahmad Nurhadi, Miftahurrahman, Bunga Wardahtunnisa
Sepupu : Ahmad syafi'I, Hanafi, Hambali, Maliki, Fauziah, Siti Jamalia
Kaka Ipar : Nasrullah dan Sari Hartati
Teman Rumah : Intan Widyarti, Ristie Rahmawati, Regina Indriyana, Delisa, Nur Aminah,
Nur Fikriyah, Fitriyani, Misbiroh, Nanda Parama, Atika, Zikri, Mizon,
ERli, Nilam, Anjas, Mili, Syifa, Syihan, Rizal, Ardi, Fitriah, Ikhian
Teman Organisasi : Eni, Husnul, Mizi, Bandi, Nasrul, Kartika, Ita, Ulfa, Mimi, Darul, Abi,
Naufal, Awal, Robi, Ato, Danny, Almas, Rizal, Bayu, Afrizal, Andra,
Andy, Angga, Annisa, Ardi, Bambang, Tamtam, Candy, Devin, Diah, Eka,
Farhah, Farhan, Hartono, Huri, Icha, Imel, Khairil, Iqbal, Myslia, Puput,
Ratna dan masih banyak lainnya
Pengalaman Sakit : Gejala Flu Burung yang membuat tami sampai sekarang anti sekali bila
melihat bangkai disekitarnya dan sakit yang pernah dia derita selanjutnya
adalah Magh
2. Biografi
Utami Nur Khalfah yang biasa dipanggil Tami atau Intan adalah sosok yang sederhana dan penuh percaya diri. Tami adalah anak ke 4 dari 5 bersaudara terlahir dari orang tua yang bekerja sebagai guru. Di usiahnya yang masih berumur 20 tahun sudah banyak pengalaman di organisasi yang tami ikuti dan berinteraksi sangat baik dengan teman-temannya hingga dipercaya untuk menjadi seorang pemimpin di dalam organisasi yang tami ikuti, selain itu ia juga sangat berpengaruh di lingkungan sekitarnya.
Salah satu organisasi yang sedang dia ikuti saat ini adalah Muda Membangun. Disini tami sebagai fasilitator untuk membangkitkan masyarakat di rumahnya dalam waktu 6 sampai 12 bulan ke depan, dari mulai mengadakan acara latihan kepemimpinan bagi anak muda disana, menjadikan ibu rumahtangga yang produktif dan yang terakhir adalah merekrut pemuda yang seing menongkrong dimalam hari sebagai keamanan yang menjaga di malam hari (siskamling). Selain itu ia juga aktif di Bakti sosial yang tami dan sahabat-sahabatnya buat dan sudah melakukan kegiatan bazar murah, santunan dan lain-lain sbagainya.
Pemahaman tentang agama:
Nikmat yang paling indah dan patut disyukuri dalam hidup tami ini adalah telah beriman islam. Dan kematian adalah hal yang indah untuk di tunggu. Melalui itulah pertemuan dengan Rasulullah saw dapat terwujud. Islam membuat kematian menjadi sesuatu yang indah. Meskipun untuk menuju "pintu" itu harus melalui berbagai macam rintangan, ujian dan cobaan. Sebuah kisah akan memiliki sebuah akhir, dan penulis akan selalu membuat akhir yang indah. Dan setiap manusia adalah penulis bagi kisahnya sendiri dengan akhir kisah yang hanya penulis yang tahu, entah happy ending or sad ending.
Ketika Allah yang menuntun dan mengajarkan langsung kepada tami akan makna kehidupan semua menjadi indah meski diawal harus menangis menangis. Segala persoalan hidup yang membuat tami matang insya Allah dalam segala hal.
Tami juga pernah aktif di kegiatan dakwah sewaktu smp dan aliyah menjadikan tami lebih peka terhadap persoalan agama. Awal tahun ini tami belajar agama dengan seorang guru di rumah, sosok ustadzah Nyai Dahlia menambah pengetahuan dan lebih mewarnai khazanah ilmu pengetahuan tami. Sosok yang menyadarkan untuk selalu mengingat mati kapanpun dan dimanapun.
Tami orang yang gak suka dadakan dalam hal apapun. Jadi jadwal kegiatan tami hari ini sudah di persiapkan minimal satu hari atau malam sebelumnya. Dan tami gak terlalu memusingkan sesuatu yang menurut tami gak ada kaitannya dengan hidup tami. Tami type orang yang amat menjaga image. Bukan jaim dalam arti jaga gaya, sok sok kalem. Tapi lebih tepatnya menjaga nama baik. Karena diri kita ketika keluar dari rumah membawa 2 hal. Pertama diri kita dan nama baik keluarga.
Masa-masa krisis:
Ketika tami di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta semester 3 tami merasakan putus dalam asmaranya dan disitu dia mulai menurun semangatnya dan benar-benar merasakan yang biasa di sebut galau selain itu juga kekurangan dalam keuangannya, karna begitu banyak kebutuhan-kebutuhan yang harus di penuhi tapi uang jajan perhari yang tami dapatkan tidak cukup untuk menutupi kebutuhan itu. Pada tahun 2013-2014 tami memutuskan untuk part time menjadi relawan demokrasi KPUD jakbar mencari kesibukan-kesibukan yang dapat membuat tami lupa dengan apa yang sedang dirasakan dan agar kebutuhan untuk membeli buku dan lain-lainnya terpenuhi. Sementara tami sibuk dengan KPUDnya namun kuliahnya menjadi berantakan, tami sering sekali tidak masuk kuliah.
Ketika akhir semester IP tami turun drastis dan membuat tami down, "seperti di tampar Allah rasanya" bahwa selama ini yang tami lakukan itu salah kalau mencari kesibukann untuk melupakan seseorang yang belum tentu menjadi imamnya kelak. Setelah itu karna nilai Ipnya di bawah 2 beasiswa yang tami jalani tidak bisa di lanjutkan lagi dan tami juga sempat berpikiran untuk berhenti kuliah waktu di semester 5, dan di sini tami sadar bahwa IPnya itu adalah teguran untuk tami agar kuliah lebih serius dan lebih semangat lagi.
Setelah masa-masa sulit itu tami mulai memperbaiki kuliahnya dan semakin religious. Sekarang tami mengerti tujuan utama seorang manusia hidup di dunia adalah mati yaitu kehidupan yang sebenarnya kekal di akhirat, dan tami sekarang sedang mempersiapkan diri untuk di akhirat nanti. Setelah ayahnya meningal, tami mempunyai tujuan lain dalam hidupnya yaitu menjadikan dirinya sebagai investasi iman dan akhlak yang baik untuk ayahnya
Menurut teman-temannya tami juga seorang sahabat yang baik hati yang sering membantu di saat kesusahan, dan tami sering memberikan masukan dan motivassi-motivasi agar lebih semangat untuk menjalankann perintah Allah SWT.
Kesibukan tami saat ini adalah menulis di sosial media. Sudah banyak tulisannya yang sudah dia kumpulkan. Planning tami untuk 2 tahun kedepannya adalah menjadi penulis dan bukunya sudah tersebar luas di gramedia. "dan liahtlah sukses atau tidaknya tami di usia 40 tahun nanti" ujar tami pada saat di wawancara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar