Selasa, 23 Juni 2015

TUGAS UAS SOSPED_Desa Cibatok Satu_Dwi Aryurini_PMI 2

Pemanfaatan Sumber Mata Air Untuk Saluran Irigasi

Oleh Dwi Aryurini (11140540000005)

PMI-2

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Permasalahan yang Dikaji

Infrastruktur Desa memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Keberadaan infrastruktur di desa yang memadai sangat diperlukan.Sarana dan prasarana fisik, atau sering disebut dengan infrastuktur, merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem pelayanan masyarakat. Berbagai fasilitas fisik merupakan hal yang vital guna mendukung berbagai kegiatan pemerintahan, perekonomian, industri dan kegiatan sosial di masyarakat dan pemerintahan. Terdapat berbagai infrastruktur yang terdapat di Desa Cibatok I antara lain jalan desa, sawah, sungai atau mata air, serta saluran irigasi. Infrastruktur tersebut digunakan sebagai alat  mata pencaharian dari sebagian masyarakat Desa Cibatok I. Setelah peneliti melakukan observasi sebelumnya, masalah yang didapatkan dari keadaan infrastruktur tersebut antara lain adalah masalah irigasi yang sampai saat ini masih belum dikelola dengan baik yang berkaitan dengan jalan di desa yang masih perlu diperbaiki untuk transportasi desa dan juga kesejahteraan masyarakat desanya.

Dari data yang didapatkan melalui kantor KepalaDesa Cibatok I dan juga melalui warga desa setempat, diketahui bahwa irigasi atau sumber mata air yang ada di Desa Cibatok I tersebut mengalami kerusakan, seperti saluran yang menyempit serta sampah yang banyak tersebar disana. Selainitu, masalah lainnya adalah tidak adanya pengelola yang mengurus irigasi atau infrastruktur  desa yang terdapat di Desa Cibatok I. Untuk masalah jalan di Desa Cibatok I terdapat banyak jalan rusak karena sumber mata air yang terus mengalir tidak terkendali tanpa ada pengelola serta jalan di desa yang perlu diperbaiki karena rusak dan tidak merata pembuatannya.Pengelolaan distribusi sumber mata air untuk saluran irigasi yang optimal diharapkan dapat meningkatkan kemampuan hasil tanam maupun perikanan di daerah irigasi Cibatok I ini yang didukung dengan pemahaman partisipatif kondisi pedesaan yang tepat. Sedangkan dalam membangun dan mengurus infrastruktur desa, dibutuhkan kerjasama yang baik antara masyarakat serta perangkat atau pejabat desa yang bersangkutan.

 

B.     Metodologi Penelitian

1.      Setting Penelitian

a.       Waktu Penelitian : Penelitian ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 16 Juni tahun 2015.

b.      Tempat Penelitian : Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cibatok Satu, sebuah Kecamatan Cibungbulang di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

2.      Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah masyarakat Desa Cibatok Satu dan keadaan geografis Desa Cibatok Satu, serta potensi-potensi yang dimiliki desa tersebut yang dapat dikembangkan.Khususnya sumber mata air yang merupakan ciri khas utama yang dimiliki Desa Cibatok Satu terutama untuk saluran irigasinya.

3.      Sumber Data

Data-data yang peneliti peroleh merupakan hasil wawancara dengan aparatur desa Cibatok Satu yaitu wawancara kepada kepala desa dan tokoh masyarakat yang berperan penting dalam bidangnya terhadapupaya pengembangan desa.

4.      Teknik Pengumpulan Data

a.       Observasi

Observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti. Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti melihat dan mengamati secara langsung keadaan pemanfaatan sumber mata air untuk saluran irigasi dan keterkaitannya dengan masyarakat setempat, kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya.

b.      Wawancara

Wawancara pada penelitian ini menggunakan interview tidak berstruktur karena peneliti memandang model ini adalah yang paling luwes, dimana subyek diberi kebebasan untuk menguraikan jawabannya dan ungkapan-ungkapan pandangannya secara santai namun serius dan sesuai faktanya. Interview ini digunakan untuk mendapatkan data tentang pendapat kepala desa maupun tokoh masyarakat desanya mengenai keadaan serta masalah-masalah yang terdapat di desa Cibatok I agar informasi yang didapatkan lebih intensif yaitu menangkap informasi secara utuh.

5.      Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah penduduk desa Cibatok Satu yang keseluruhan jumlahnya ada 7.901 jiwa.

6.      Jenis dan Sumber Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis :

a.       Data primer yaitu data yang diperoleh dari penduduk langsung dengan mengajukan pertanyaan secara tertulis untuk mendapatkan jawaban yang diperlukan oleh peneliti.

b.      Data sekunder yaitu data penunjang yang diperoleh dari lembaga pemerintah setempat dan instansi terkait lainnya.

BAB II

TINJAUAN TEORI

Irigasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan usaha mendapatkan air untuk pengairan sawah, ladang , perkebunan dan usaha pertanian yang lainnya. Maksud dan tujuan irigasi adalah untuk mencukupi kebutuhan air guna pertanaian (R. Gandrakusumah, 1975). Keperluan air untuk beberapa jenis tanaman berbeda-beda, padi memerlukan lebih banyak air dibandingkan dengan palawija. Pemberian air pada tanaman padi harus terus menerus, walaupun sehari-harinya tidak harus sama banyaknya dan untuk tanaman palawija pemberian airnya kira-kira 0,25 atau 0,20 kebutuhan air untuk padi (R. Gandakusumah, 1975).

Teori yang dipergunakan dalam penjelasan studi kasus di desa Cibatok I Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor adalah teori Strukturalis. Yang dimaksud dengan Teori Strukturalis didefinisikan sebagai Fungsionalisme Struktural adalah sebuah sudut pandang luas dalam sosiologi dan antropologi yang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian-bagian yang saling berhubungan. Teori Strukturalis merupakan teori yang menyatakan bahwa berbagai gejala budaya dan alamiah sebagai bangun teoritis (abstrak) yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain, relasi sintagmatis dan paradigmatis. Teori Strukturalis merupakan teori yang terencana, teratur dan menganalisis yang terdiri dari struktur desa dan aturan desa menurut UU No. 6 tahun 2014 – Peraturan Perundang-undangan No. 48 tahun 2014 dan Peraturan Perundang-undangan No. 60 tahun 2014.

Peraturan tersebut meliputi tata kelola desa, perencanaan pembangunan desa, keuangan desa, dan sumber daya manusia di desa tersebut yang didalamnya terdapat aturan tentang pengelolaan infrastruktur sumber mata air untuk saluran irigasi di desa Cibatok I. Pada struktur dan aturan desanya harus bisa merencanakan pengembangan desa tersebut yang terdapat dua macam perencanaan yaitu RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) dan RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Pendek Desa). Pada studi kasus laporan penelitian di Desa Cibatok ini akan dibahas dengan menggunakan teori strukturalis yang dijelaskan dengan pendekatan struktur dan aturan desa yang dimuat dalam teori strukturalis yang ada.

 

BAB III

GAMBARAN LOKASI

 

A.    Kondisi Geografi

            Desa Cibatok Satu merupakan salah satu Desa di Wilayah Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor, dengan luas wilayah 174,4 Ha, dilihat dari topografi dan kontur tanah, Desa Cibatok Satu Kecamatan Cibungbulang secara umum berupa daratan yang berada pada ketinggian rata-rata antara 270 M di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata berkisar antara 20 Derajat Celcius sampai dengan 32 Derajat Celcius dan tinggi curah hujan 236 milimeter kubik. Desa Cibatok Satu terdiri dari 4 (empat) Dusun, 9 (sembilan) Rukun Warga dan 29 (dua puluh Sembilan) Rukun Tetangga.

Batas wilayah Desa Cibatok Satu adalah sebagai berikut :

1.      Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Raya Propinsi

2.      Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Ciaruteun

3.      Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cibatok Dua

4.      Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Cibungbulang

Orbitasi dan waktu tempuh ke Kantor Kecamatan dengan waktu tempuh 5-10 menit dan ke ibu Kota Kabupaten waktu tempuh 90 menit, sedangkan waktu tempuh dari Kantor Desa ke Ibu Kota Propinsi Jawa Barat memakan waktu tempuh 4 jam serta ke Ibu Kota Negara memakan waktu tempuh 2,5 jam sedangkan jarak tempuh orbitasi tersebut adalah sebagai berikut :

1.      Ibu Kota Kecamatan                           :           2          Km.

2.      Ibu Kota Kabupaten Bogor                :           32        Km.

3.      Ibu Kota Propinsi Jawa Barat             :           154      Km.

4.      Ibu Kota Negara                                 :           80        Km.

 

B.     Kondisi Demografi

            Jumlah Penduduk Desa Cibatok Satu sampai akhir bulan 31 Desember Tahun 2013, tercatat 7.901 Jiwa (sumber data dari laporan jumlah penduduk perbulan Desember 2013) terdiri dari :

Jumlah laki-laki

4.006 orang

Jumlah perempuan

3.895 orang

Jumlah total

7.901 orang

Jumlah kepala keluarga

2000 KK

Kepadatan Penduduk

0,02 per km

 

Mengenai keadaan penduduk berdasarkan agama yang dianutnya, adalah sebagai berikut :

AGAMA

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

Islam

4.060 orang

3.970 orang

Kristen

-          orang

-          orang

Katholik

-          orang

-          orang

Hindu

-          orang

-          orang

Budha

-          orang

-          orang

Khonghucu

-          orang

-          orang

Kepercayaan Kepada Tuhan YME

-          orang

-          orang

Aliran Kepercayaan lainnya

-          orang

-          orang

Jumlah

4.006 orang

3.895 orang

 

 

Keadaan mata pencaharian penduduk Desa Cibatok Satu, adalah sebagai berikut :

JENIS PEKERJAAN

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

Petani

500 orang

150 orang

Buruh tani

300 orang

150 orang

Buruh migran perempuan

-          orang

-          orang

Buruh migran laki-laki

-          orang

-          orang

Pegawai Negeri Sipil

300 orang

100 orang

Pengrajin industri rumah tangga

50 orang

50 orang

Pedagang keliling

20 orang

35 orang

Peternak

25 orang

15 orang

Nelayan

-          orang

-          orang

Montir

50 orang

-          orang

Dokter swasta

-          orang

-          orang

Bidan swasta

-          orang

1 orang

Perawat swasta

-          orang

-          orang

Pembantu rumah tangga

-          orang

25 orang

TNI

-          orang

-          orang

POLRI

10 orang

-          orang

Pensiunan PNS/ TNI/ POLRI

25 orang

-          orang

Pengusaha kecil dan menengah

200 orang

100 orang

Pengacara

-          orang

-          orang

Notaris

-          orang

-          orang

Dukun Kampung Terlatih

-          orang

5 orang

Jasa pengobatan alternatif

-          orang

-          orang

Dosen swasta

-          orang

-          orang

Pengusaha besar



Arsitektur

1 orang

-          orang

Seniman/ Artis

-          orang

-          orang

Karyawan perusahaan swasta

100 orang

250 orang

Karyawan perusahaan pemerintah

25 orang

50 orang

Jumlah Total Penduduk

7.901 orang

 

Jumlah penduduk menurut struktur umur per Desember 2013 sebagai berikut :

USIA

LAKI-LAKI

PEREMPUAN


USIA

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

0-12 bulan

40

90


39 tahun

89

65

1 tahun

75

70


40

73

75

2

85

86


41

76

60

3

92

80


42

56

50

4

85

85


43

48

40

5

72

95


44

49

45

6

89

68


45

51

30

7

96

75


46

58

25

8

56

90


47

43

30

9

48

70


48

47

25

10

51

70


49

51

39

11

87

70


50

56

30

12

95

85


51

48

20

13

62

50


52

40

32

14

54

75


53

50

25

15

36

86


54

56

20

16

56

85


55

58

26

17

90

94


56

43

28

18

52

95


57

40

23

19

89

85


58

31

21

20

36

94


59

36

29

21

65

96


60

32

21

22

69

90


61

23

19

23

84

85


62

34

30

24

89

85


63

26

32

25

56

60


64

25

26

26

90

78


65

10

15

27

52

65


66

15

10

28

89

65


67

9

18

29

59

60


68

3

10

30

68

60


69

2

20

31

75

59


70

5

9

32

66

50


71

3

12

33

57

70


72

4

10

34

58

55


73

2

12

35

77

60


74

2

9

36

94

85


75

2

8

37

70

60


Lebih dari 75



38

100

90


Total

4.006

3.895

 

Adapun, Tingkat Pendidikan Penduduk Desa adalah sebagai berikut :

NO

TINGKAT PENDIDIKAN

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

1

Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK

85 orang

30 orang

2

Usia 3-6 tahun yang sedang TK / play group

200 orang

100 orang

3

Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah

40 orang

30 orang

4

Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah

900 orang

350 orang

5

Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah

60 orang

350 orang

6

Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat

250 orang

125 orang

7

Tamat SD/sederajat

500 orang

1500 orang

8

Jumlah usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP

200 orang

300 orang

9

Jumlah usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA

400 orang

300 orang

10

Tamat SMP/sederajat

700 orang

1500 orang

11

Tamat SMA/sederajat

600 orang

1200 orang

12

Tamat D-1/sederajat

50 orang

30 orang

13

Tamat D-2/sederajat

25 orang

15 orang

14

Tamat D-3/sederajat

10 orang

10 orang

15

Tamat S-1/sederajat

35 orang

3 orang

16

Tamat S-2/sederajat

5 orang

3 orang

17

Tamat S-3/sederajat

-          orang

-          orang

18

Tamat SLB A

-          orang

-          orang

19

Tamat SLB B

-          orang

-          orang

20

Tamat SLB C

-          orang

-          orang


………………………………………...

-          orang

-          orang


Jumlah

4.006 orang

3.895 orang

Jumlah Total

7.901 orang

 

Kondisi Keamanan Dan Sosial Masyarakat

            Secara umum kondisi sosial politik serta ketentraman dan ketertiban di wilayah Desa Cibatok Satu cukup mantap dan terkendali.Dalam hal ini, kehidupan politik warga masyarakat dapat tersalurkan sesuai dengan aspirasinya seiring dengan bergulirnya reformasi dan banyaknya Partai Politik yang berkembang pada data ini.

            Berkaitan dengan masalah keamanan dan ketertiban, dapat disampaikan bahwa pada Tahun 2013, situasi dan kondisi Desa Cibatok Satu terbilang aman. Adapun untuk penanggulangan gangguan keamanan dan ketertiban dalam penanganannya Pemerintah Desa bekerja sama dengan Linmas desa, Babinkantibmas Polsek Cibungbulang dan Babinsa Koramil Cibungbulang untuk mengamankan serta memberikan penyuluhan tentang penanganan keamanan secara swadaya dan penyuluhan tentang bahaya penggunaan Narkoba umumnya pada remaja.

            Adapun jumlah anggota Pelindung Masyarakat (Linmas) sampai saat ini tercatat sebanyak 10 Orang. Berkaitan dengan keberadaan dan kelembagaan Linmas, dimana saat ini sudah ada di Pemerintah Kabupaten Bogor adanya Kantor Kesbang dan Linmas yang mengatur tentang keberadaan Linmas di Tingkat Kabupaten Bogor, sesuai dengan berubahnya Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kabupaten Bogor.

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Pertanyaan Penelitian

1.      Bagaimana peran sumber mata air bagi kesejahteraan desa ?

B.     Hasil Penelitian

Jenis lahan pertanian di desa Cibatok I adalah sawah irigasi dengan tanaman yang diusahakan meliputi padi, singkong, ubi jalar, jagung, kacang panjang, terong, cabai, ketimun, dan pepaya. Dalam hal ini pengelolaan sumber mata air yang menjadi ciri khas desa Cibatok I untuk saluran irigasi bagi berbagai kegiatan sangatlah penting bagi kesejahteraan masyarakat desa dalam berbagai bidang perekonomian yaitu pertanian, perikanan, perkebunan dll. Kondisi ketersediaan air untuk irigasi pada daerah irigasi desa Cibatok I ini sangat berlimpah tetapi pemeliharaannya kurang baik namun pemanfaatan sumber mata air untuk saluran irigasi cukup optimal walaupun dilihat dari tata kelola sumber mata air dan saluran irigasi yang ada terdapat kerusakan. Petani di desa ini menanam padi pada musim tanam pertama dan kedua langsung disusul tanaman palawija jenis jagung dan kacang tanah atau kedelai yang ditanam secara tumpang sari, sawah atau sebagian ada yang menanam tebu. Sumber mata air untuk saluran irigasi bagi perkebunan adalah tanaman yang diusahakan meliputi singkong, ubi jalar, jagung, kacang panjang, terong, terkadang kebun campuran/tumpang sari dan sebagian ada yang menanam tebu. Sedangkan saluran irigasi untuk kegiatan perekonomian dalam bidang perikanan di desa Cibatok I ada berbagai jenis macam ikan yang dibudidayakan antara lain udang, lele, mujaer, benter, jeler, ikan Mas, ikan Nila, ikan Bawal dll. Memperbaiki dan memelihara sumber daya desa merupakan tugas instansi pemerintahan terkait dan juga kesadaran masyarakat desa setempat terhadap pentingnya menjaga ketersediaan air yang berlimpah untuk kebutuhan jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang bagi pengembangan dan kesejahteraan desa.

Berikut tabel infrastruktur Desa Cibatok I :

Pemanfaatan lahan / penggunaan tanah di Desa Cibatok Satu adalah sebagai berikut

 

Luas pemukiman

40 ha/m2

Luas persawahan

124 ha/m2

Luas perkebunan

-          ha/m2

Luas kuburan

2 ha/m2

Luas pekarangan

-          ha/m2

Luas taman

-          ha/m2

Perkantoran

0,2 ha/m2

Luas prasarana umum lainnya

8,2 ha/m2

Total luas

174,4 ha/m2



TANAH SAWAH


Sawah irigasi teknis

-          ha/m2

Sawah irigasi ½ teknis

124 ha/m2

Sawah tadah hujan

-          ha/m2

Sawah pasang surut

-          ha/m2

……………….

-          ha/m2

Total luas

124 ha/m2



TANAH KERING


Tegal/lading

-          ha/m2

Pemukiman

40    a/m2

Pekarangan

-          ha/m2

……………….

-          ha/m2

Total luas

40 ha/m2

 

Sedangkan Tanah Kas Desa seluas 2,998 , penggunaannya adalah sebagai berikut :

1.      Bangunan Kantor Desa                                               :           0,1       Ha

2.      Bangunan SD / SMP / MI                                           :           0,12     Ha

3.      Tanah Makam / Kuburan                                            :           2          Ha

4.      Masjid / Mushollah / Majelis Taklim                           :           0,5       Ha      

5.      Jalan Desa                                                                   :           0,258   Ha

6.      Lapangan olah raga                                                     :           0,02     Ha

Sarana dan Prasarana

a.       Sarana dan prasarana Pemerintah Desa          :

1.      Kantor Desa                                              :           1          buah.

2.      Balai pertemuan / aula                               :           1          buah.

3.      Pos Kamling                                              :           9          buah.

 

b.      Sarana dan prasarana perhubungan                 :

1.      Jalan beton                                                :           6          Km.

2.      Jalan Hotmik                                             :           1,5       Km.

3.      Jalan Aspal                                                :           2          Km.

4.      Jalan Pengerasan                                       :           0,8       Km.

5.      Jalan Tanah                                               :           -           Km.

6.      Jalan gang                                                 :           2,5       Km.

7.      Jembatan                                                   :           2          Km.

 

c.       Sarana dan prasarana Pendidikan Umum       :

1.      TK                                                             :           5          buah.

2.      SD                                                             :           1          buah.

3.      SLTP                                                         :           1          buah.

4.      SMA                                                         :           1          buah.

5.      DIPLOMA                                               :           -           buah.

6.      PERGURUAN TINGGI                          :           -           buah.

7.      Tempat-tempat Kursus                              :           -           buah.

8.      BLK                                                          :           -           buah.

 

d.      Sarana dan Prasarana Pendidikan Islam         :

1.      R.A / TK AL-QUR'AN                           :           5          buah.

2.      MADRASAH IBTIDAIYAH                 :           1          buah.

3.      MTS                                                          :           -           buah.

4.      MAN                                                         :           -           buah.

5.      Pondok Pesantren                                     :           5          buah.

6.      Majelis Taklim                                           :           7          buah.

 

e.       Sarana dan Prasarana Peribadatan                  :

1.      Masjid                                                       :           8          buah.

2.      Mushola                                                    :           7          buah.

3.      Gereja                                                        :           -           buah.

4.      Vihara                                                       :           -           buah.

5.      Puri                                                            :           -           buah.

 

f.       Sarana dan Prasarana Kesehatan                    :

1.      Puskesmas                                                 :           1          buah.

2.      BKIA Rumah Bersalin                             :           -           buah.

3.      Poliklinik                                                   :           -           buah.

4.      Posyandu                                                  :           8          buah.

5.      Apotik / Toko obat                                    :           1          buah.

Sedangkan jumlah tenaga medis yang ada dan melaksanakan praktek di desa, adalah sebagai berikut :

1.      Dokter Puskesmas                                     :           1          orang.

2.      Dokter Praktek Swasta                             :           3          orang.

3.      Bidan Desa                                               :           1          orang.

4.      Bidan Praktek Swasta                               :           -           orang.

5.      Dukun beranak terlatih                             :           5          orang.

6.      Dukun beranak tak terlatih                       :           -           orang.

7.      Kader Posyandu                                       :           8          orang.

g.      Fasilitas Perekonomian / Perdagangan            :

1.      Bank Pemerintah                                       :           1          buah.

2.      Kios/Toko/Warung                                    :           87        buah.

3.      Matrial/Bahan Bangunan                          :           1          buah.

4.      Wartel/Kiostel                                           :           4          buah.

5.      Pom Bensin                                               :           -           buah.

 

h.      Lain-lain Fasilitas / Sarana dan Prasarana yang ada   :

1.      Lapangan Sepak Bola                               :           1          buah.

2.      Lapangan Badminton                               :           4          buah.

3.      Lapangan Basket                                      :           1          buah.

4.      Lapangan Bola Voli                                  :           1          buah.

5.      Lapangan Tenis                                         :           -           buah.

Data Sumber Daya Alam

1.      RW 01, 02, 08

 

NO

 

JENIS SUMBER DAYA ALAM

LOKASI

 

KETERANGAN

RW

01

RW

02

RW

08

1

Sungai Cibungbulang

x

v

x

Masih digunakan

2

Batu kali

 

x

 

v

 

x

Sudah banyak berkurang dan kecil-kecil, digunakan untuk bangunan dan di jual masyarakat.

3

Pasir

x

v

x

Dijual dan digunakan sendiri

4

Ikan

x

v

x

Berkurang akibat di racun dan sisa buangan pestisida sawah

5

Mata air

v (12)

v (6)

v (7)

Digunakan untuk segala kebutuhan rumah tangga

6

Lahan (Kebun)

v

v

v

Berkurang akibat perumahan dan fasilitas umum

7

Lahan (sawah)

v

v

v

Sebagian (50%) lahan milik orang luar Desa

 

2.      RW 07

3.       

4.      NO

 

JENIS SUMBER DAYA ALAM

LOKASI

 

KETERANGAN

RW

01

RW

02

RW

08

1

Sungai Cibungbulang

x

x

v

Masih digunakan

2

Batu kali

x

x

v

Digunakan untuk kebutuhan warga

3

Pasir

x

x

v

Dijual dan digunakan sendiri

4

Ikan

x

x

v

Dipancing oleh penduduk setempat

5

Mata air

v

x

v

Digunakan untuk segala kebutuhan rumah tangga

6

Lahan (Kebun)

v

v

v

Ditanam tanaman pertanian musiman

7

Lahan (sawah)

v

v

v

Sebagian (50%) lahan milik orang luar Desa

 

3        . RW 03

 

NO

 

JENIS SUMBER DAYA

LOKASI

 

JUMLAH

RT 01

RT 02

1

Persawahan

3 Ha

Tidak ada

3 Ha

2

Kebun campuran

1 Ha

2 Ha

3 Ha

3

Saluran irigasi

2 Km

2 Km

2 Km

4

Sumber mata air

1 Titik

Tidak ada

1 Titik

5

Sungai/kali

1 Km

Tidak ada

1 Km

6

Kolam ikan

0,5 Ha

Tidak ada

0,5 Ha

 

4.      RW 04

 

NO

 

JENIS SUMBER DAYA

LOKASI

 

KETERANGAN

RT

01

RT

02

RT

08

RT

04

1

Sawah

-

-

1 ha

2,5 ha

Pemilik orang kota

2

Kebun

-

2000 m2

1000 m2

7500 m2

Tidak produktif

3

Kolam

-

-

 

1000 m2

 

4200 m2

Saluran air rusak

Pemilik orang kota

4

Mata Air

-

-

-

1

Tidak ada pengelola

5

Sungai/Irigasi

 

ada

 

ada

 

-

 

ada

·         Sampah

·         Saluran menyempit

 

5.      RW 05

 

NO

 

JENIS SUMBER DAYA

LOKASI

 

KETERANGAN

RT 01

RT 02

RT 03

1

Lahan sawah

8 Ha

20 Ha

5 Ha

 

2

Kebun kosong

1 Ha

Tidak ada

Tidak ada

Wakaf

3

Sungai Ciaruteun

Ada

Tidak ada

Ada

1 Km

4

Batu kerikil

Ada

Tidak ada

Ada

Tidak diambil

5

Batu besar

Ada

Ada

Ada

Kebutuhan warga RW 05, dijual untuk warga

6

Pasir

Ada

Ada

Ada

Kebutuhan warga RW 05, dijual untuk warga

7

Air sungai (mandi, cuci, kakus)

Ada

Ada

Ada

Umum

8

Mata air (sawah, minum, MCK)

2

2

1

 

9

Rumput Pohon

Ada

Ada

Ada

Sawah, tegalan, Albasia, Rumpun bambu

10

Ikan Mas

Ada

Ada

Ada

 

11

Ikan Nila

Ada

Ada

Ada

 

12

Ikan Bawal

Ada

Ada

Ada

 

 

6.      RW 06

 

JENIS SUMBER DAYA

LOKASI

 

KETERANGAN

RT 01

RT 02

1.      Mata Air ada 2

RT 01 RT 02

Mata air. Di sini ada 2 atau 4 mata air yang bertempat, 2 di Cikarat dan 2 di Cikidul gunanya untuk keperluan para penduduk, yang digunakannya untuk mandi,  cuci, dan apa saja

 

 

 

 

 

Ada (1)

 

 

 

 

 

Ada (1)

Mata air disini cukup bagus bagi masyarakat disini dan juga banyak kegunaannya. Contohnya : Untuk mandi, cuci, minum, dan keperluan masyarakat lainnya.

RT 01 => sudah dibangun Rt 02 => masih dialami

Sungai banyak digunakan untuk mandi, cuci piring, cuci pakaian.

2.      Sungai

Sungai Leuwi Jengkol:

Sangat banyak digunakan oleh warga 01/06 misalnya: Untuk mandi, mencuci pakaian, mencuci piring, dan juga ada jenis ikan, batu dan pasir. Disini juga jenis ikannya hampir  punah, kalau dulu jenis ikannya banyak tetapi sekarang hampir tidak ada karena banyak orang yang meracunnya.

 

 

 

 

 

Ada

 

 

 

 

 

Tidak ada

Keadaan : Sedikit memburuk karena banyak buang di sungai, kotoran binatang, dan kotoran manusia. Untuk irigasi : Untuk perkebunan dan saluran

3.      Ikan sering diracun

Hampir habis

4.      Udang hampir habis

Ada

 

Ada

Tidak ada

 

Tidak ada

Kalau dulu sangat banyak tetapi sekarang hampir punah  karena banyak orang yang meracuni, sehingga ikan sekarang susah didapat. Contoh ikannya : Udang, lele, benter, dan jeler

5.      Batu-batu di kali Ciaruteun

Ada

Tidak ada

Batu sekarang hampir habis karena banyak yang diambil untuk dijual dan keperluan sendiri. Misalnya : Untuk rumah dan jalan

6.      Pasir RT 02

Ada

Tidak ada

Pasir hampir habis karena diambil hampir setiap hari jadi keadaan pasir yang ada di sungai hampir buruk

7.      Lahan

- perumahan

- singkong

Ada

Ada

Perumahan,kebun singkong, kebun papaya, kebun campuran/tumpang sari, sawah.

 

7.      RW 09

 

JENIS SUMBER DAYA

LOKASI

 

KETERANGAN

RT 01

RT 02

Kali/sungai

Ø  Batu kali

Ø  Pasir

Ø  Kelikir

Ø  Tanah Lempung

-          Bahan semen

-          Bahan cat

Ø  Ikan

 

2

v

v

v

-

-

-

v

1

v

v

v

1

1

-

v

Keperluan warga

Lahan

Ø  Sawah

Ø  Kebun

Ø  Pemukiman

 

v

v

v

 

v

v

v

 

Mata air

6

5

 

 

            Diantaranya masih terdapat rumah-rumah yang tidak layak untuk dihuni, karena ketidakmampuan penduduk tersebut yang diakibatkan dari rendahnya tingkat pendapatan dan pendidikan sehingga tidak lagi mengacu kepada rumah tinggal yang sehat atau layak huni. Berdasarkan data tersebut kerusakan sumber daya air yang terdapat di desa Cibatok I dikarenakan tidak adanya pengelola khusus yang bertugas menjaga kealamian sumber mata air yang terus mengalir sehingga banyak sumber mata air dan saluran irigasi yang rusak seperti banyak sampah, saluran air yang rusak, saluran air menyempit, tercemar yang diakibatkan banyak hal yaitu seperti diracun, limbah rumah tangga, pembuangan sisa pestisida sawah, dll. Namun pemanfaatan sumber mata air untuk saluran irigasi cukup optimal karena hampir seluruh kegiatan masyarakat desa mangandalkan ketersediaan sumber daya air yang ada di desa sehingga membawa kesejahteraan bagi masyarakat Desa Cibatok I.

Analisis teori strukturalis merupakan teori yang menyatakan bahwa berbagai gejala budaya dan alamiah sebagai bangun teoritis (abstrak) yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain, relasi sintagmatis dan paradigmatis. Teori Strukturalis merupakan teori yang terencana, teratur dan menganalisis yang terdiri dari struktur desa dan aturan desa menurut UU No. 6 tahun 2014 – Peraturan Perundang-undangan No. 48 tahun 2014 dan Peraturan Perundang-undangan No. 60 tahun 2014. Peraturan tersebut meliputi tata kelola desa, perencanaan pembangunan desa, keuangan desa, dan sumber daya manusia di desa tersebut yang didalamnya terdapat aturan tentang pengelolaan infrastruktur sumber mata air untuk saluran irigasi di desa Cibatok I yang diperoleh melaui sumber data infrastruktur desa dari kantor kepala desa Cibatok I Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

 

BAB V

KESIMPULAN

Desa Cibatok Satu Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor merupakan desa yang mempunyai banyak sumber mata air yang terdapat di setiap RW maupun RT yang ada di setiap daerah Desa Cibatok Satu yang pada setiap sumber mata airnya tidak pernah berhenti dan berlimpah. Sumber mata air yang terdapat di Desa banyak dipergunakan untuk kebutuhan MCK (mandi, cuci, kakus) baik untuk keperluan pribadi maupun umum karena banyaknya sumber mata air yang terdapat di desa Cibatok Satu maka dibangun MCK umum di dekat sumber mata air. Selain sebagai kebutuhan rumah tangga, sumber mata air desa juga berfungsi sebagai kegiatan perekonomian bagi masyarakat desa Cibatok Satu yaitu pada berbagai sektor pertanian, perikanan, maupun perkebunan dll. Sumber mata air untuk saluran irigasi merupakan alat terpenting dari kegiatan perekonomian masyarakat bagi pengembangan dan kesejahteraan masyarakat desa namun pada pemeliharaannya masih kurang optimal baik pada sumber mata airnya maupun saluran irigasinya. Jadi Perlunya peranan pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat untuk pengembangan pembangunan jalan untuk kehidupan yang lebih baik. Perlu adanya peraturan tentang pengelolaan sumber mata air yang berkaitan dengan saluran irigasi agar pemanfaatannya bisa lebih optimal dan terjaga sumber daya alam di Desa Cibatok Satu sehingga usaha kegiatan pembangunan dari berbagai pihak mampu menggerakkan roda pembangunan perekonomian yang mampu menyejahterakan masyarakat.

 

DAFTAR PUSTAKA


Sumber data: Desa Cibatok Satu


Anonim.2007.Irigasi.www.staffsite.gunadarma.ac.id/Pengaruh Kebijakan SDA Terhadap Pengelolaan Irigasi.


Apriyanto, Dwi Priyo. Sistem Pemberian Kebutuhan Air Untuk Lahan Pertanian. USM Surakarta: Fakultas Pertanian.


Salam, Syamsir dan Amir. 2008. Sosiologi Pedesaan. Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


Soetomo. 2008. Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Singarimbun, Masri dan Efendi, Sofyan. 1989. Metode Penelitian Survei. LP3ES: Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini