Nama: Dauatus Saidah (1113054000016)
PMI 5 (Kesehatan Lingkungan )
Di daerah tempat tinggal saya, tepatnya di kelurahan susukan kecamatan Jakarta timur terdapat banyak perubahan. Salah satu penyebabnya adalah lembaga kesehatan. Seperti yang kita tahu bahwa kebanyakan suatu daerah itu mempunyai lembaga kesehatan salah satunya seperti Puskesmas. Puskesmas adalah singkatan dari Pusat Kesahatan Masyarakat yang sistem kejanya adalah membantu masyarakat sekitar yang sedang sakit. Berobat ke Puskesmas biayanyapun sangatlah murah, sehingga untuk orang-orang yang kurang mampu bisa mendatangi Puskesmas untuk berobat.
Puskesmas di daerah tempat saya tinggal, kini sudah semakin maju. Perubahannya adalah Puskesmas yang sekarang ini berdiri sudah memiliki bangunan tinggi dan lumayan megah. Di sini melayani rawat inap yang memang kondisinya darurat. Tetapi tetap, alat-alat yang dibutuhkan lebih lengkap di Rumah sakit ketimbang di Puskesmas. Tetapi hal ini membuat kemajuan pada Puskesmas. Jam buka Puskesmas pun 24 jam. Jadi ketika ada sesuatu yang darurat, masyarakat tersebut bisa membawanya ke Puskesmas. Saya pun sebagai salah satu masyarakat di daerah tersebut merasa banyak kemajuan. Tempatnya pun lebih bersih. Tempat parkirannya pun terbilang cukup luas.
Apalagi sekarang masyarakat bisa membuat jaminan kesehatan yang relatif murah bahkan gratis. Seperti Kartu Jakarta Sehat (KJS). Kartu ini bisa digunakan ketika kita ingin berobat ke rumah sakit. Tetapi memang untuk mengurus surat-surat dan kelengkapan lainnya cukup repot. Tetapi hal ini menunjukkan masyarakat sedikit terbantu.
Menurut Samuel Koenig mengatakan bahwa "perubahan sosial menunjukkan pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia" Definisi lain adalah dari Selo Soemardjan. Rumusannya adalah "segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat".
Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan-perubahan. Adanya perubahan-perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan suatu perbandingan dengan menelaah suatu masyarakat pada masa tertentu yang kemudian kita bandingkan dengan keadaan masyarakat pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat, pada dasarnya merupakan suatu proses yang terus menerus, ini berarti bahwa setiap masyarakat pada kenyataannya akan mengalami perubahan-perubahan.
Tetapi perubahan yang terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidak selalu sama. Hal ini dikarenakan adanya suatu masyarakat yang mengalami perubahan yang lebih cepat bila dibandingkan dengan masyarakat lainnya. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak menonjol atau tidak menampakkan adanya suatu perubahan. Juga terdapat adanya perubahan-perubahan yang memiliki pengaruh luas maupun terbatas. Di samping itu ada juga perubahan-perubahan yang prosesnya lambat, dan perubahan yang berlangsung dengan cepat.
Teori-Teori Perubahan Sosial - Perubahan dapat terjadi karena terdapat modifikasi terhadap beberapa pola kehidupan dari berbagai kondisi. Kondisi penyebab terjadi perubahan sosial dapat diketahui dengan teori-teori terjadi perubahan sosial. Teori-teori perubahan sosial adalah sebagai berikut.
Teori Evolusi (Evolutionary Theory),
Teori evolusi menjelaskan perubahan sosial memiliki arah tetap dan dialami setiap masyarakat. Arah tetap yang dimaksud adalah perubahan sosial akan terjadi bertahap, mulai dari awal hingga akhir. Saat telah tercapainya perubahan terakhir maka tidak terjadi perubahan lagi.
Teori Konflik (Conflict Theory)
Teori Konflik menjelaskan bahwa perubahan sosial dapat berbentuk konflik. Konflik berasal dari pertentangan kelas antara kelompok penguasa dengan kelompok yang masyarakat tertindas sehingga melahirkan perubahan sosial yang mengubah sistem sosial tersebut.
Teori Fungsionalis
Teori Fungsionalis
Dalam Teori Fungsionalis menjelaskan perubahan sosial merupakan suatu yang konstan dan tidak memerlukan penjelasan. Oleh karena itu perubahan sosial bisa saja mengacaukan suatu keseimbangan dalam masyarakat. jadi teori fungsional hanya menerima perubahan yang menguntungkan/bermanfaat untuk masyarakat, sedangkan bagi perubahan yang tidak bermanfaat tidak akan digunakan atau dibuang.
Teori Siklis/Siklus
Dalam teori siklus, perubahan sosial terjadi secara betahap dengan perubahan yang tidak akan berhenti walau pada tahapan terakhir yang sempurna, tetapi perubahan tersebut akan kembali keawal untuk peralihan ke tahap selanjutnya. Sehingga tergambar sebuah siklus.
Dalam teori siklus, tokoh yang berpengaruh adalah Oswald Spenger dan Arnold Toynbee. Menurut pendapat Oswald bahwa setiap masyarakat berkembang dengan 4 tahap, contohnya adalah pertumbuhan manusia dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa ke masa tua. Sedangkan menurut pendapat Arnold Toynbee, perubahan sosial baik itu kemajuan ataupun kemunduran dapat dijelaskan dalam konsep-konsep kemasyarakatan yang berhubungan satu dengan yang lainnya, yaitu tantangan dan tanggapan.
Dalam teori siklus, tokoh yang berpengaruh adalah Oswald Spenger dan Arnold Toynbee. Menurut pendapat Oswald bahwa setiap masyarakat berkembang dengan 4 tahap, contohnya adalah pertumbuhan manusia dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa ke masa tua. Sedangkan menurut pendapat Arnold Toynbee, perubahan sosial baik itu kemajuan ataupun kemunduran dapat dijelaskan dalam konsep-konsep kemasyarakatan yang berhubungan satu dengan yang lainnya, yaitu tantangan dan tanggapan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar