Judul Penelitian : Usaha Nasi Rames Bu Rani "Khas Betawi"
Nama : Fadel M. Anugrah
Nim : 1112051000113
I. Latar Belakang
Banyak makanan yang bisa kita jumpai saat pagi hari, seperti bubur ayam, ketupat sayur, nasi uduk dan lain lain, itulah makanan yang biasa orang orang nikmati pada saat pagi hari. Tentu orang orang mempunyai selera masing masing untuk menikmati paginya dengan sarapan dengan panganan yang beragam dan sesuai selera mereka masing masing namun salah satu makanan yang paling sering dimakan dan biasa kita jumpai bila dipagi hari adalah nasi uduk. Bisa dikatakan hampir semua orang suka makan nasi rames. nasi rames adalah salah satu makan tradisional yang masih bertahan dari dahulu hingga sekarang yang masih menjadi makanan favorit orang orang. Hampir diseluruh indonesia orang orang tau makanan nasi rames, Itulah bukti betapa tenarnya nasi rames hingga hampir para ibu ibu bisa membuat nasi rames yang enak. Saya berani mengatakan orang takkan bosan untuk makan nasi uduk, selain dari segi rasa yang khas nasi rames adalah nasi biasa namun ada rasanya disitulah istimewanya nasi rames, namun hingga sekarang masih belum diketahui siapa yang memulai membuat nasi rames yang rasanya sangat khas nasi rames umumnya dimakan dengan ditambahkan tempe orek, bihun goreng, dan sudah pasti kerupuk, namun orang orang biasanya menikmatinya agar lebih nikmat dengan ditambahkan sambal kacang.
Kita tau umumnya orang orang meniknmati nasi rames pada pagi hari, namun pada saat saya melewati daerah Pamulang tepatnya dekat komplek perumahan Pamulang Permai 2 saya menemukan ada tukang penjual nasi rames pada malam hari, Warung nasi rames Betawi Bu Rani namanya tentu itu tidak umum tetapi yang biasa saya amati bila melewati tempat penjual nasi rames itu selalu ramai oleh pembeli, tempat jualnya pun hanya sebuah kaki lima biasa yang ada dipinggir jalan dari luar pun tempatnya terlihat sangat sederhana hanya ada gerobak tanpa ban seakan gerobak itu menggambarkan sebuah etalase yang terletak ditoko, lantainya pun bukannlah ubin tetapi tanah jika datangnya hujan beceklah tempat tersebut. Namun dibalik kesederhanaan itu banyak orang yang menggandrungi nasi uduk itu, setiap saya lewat daerah itu selalu ramai dipenuhi oleh orang orang yang hendak menikmati nasi uduk itu dimalam hari. Buka pada malam hari adalah yang membuat saya heran karena umumnya nasi rames dijajakan oleh para pedagangnya pada pagiu hari, meskipun buka pada malam hari tempat jualan nasi uduk yang saya amati selalu ramai oleh para pembeli. Karena hal itu lah saya tertarik untuk mengangkat tema nasi rames Betawi Bu Rani yang buka pada malam hari. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang usaha kecil kecilan Warung nasi rames Betawi Bu Rani
II. Pertanyaan Pokok Penelitian
Pertanyaan Pokok:
1. Kenapa ibu memilih bisnis untuk berjualan nasi rames?
2. Mengapa ibu memilih untuk berjualan nasi rames pada malam hari?
Pertanyaan Tambahan:
1. Apakah mengeluarkan modal besar untu ibu membuka usaha ini?
2. Apakah sebelum ibu berjualan disini abang pernah berjualan ditempat lain?
3. Sudah berapa lama ibu berjualan nasi uduk disini?
4. Apa yang membuat khas nasi rames yang ibu dari nasi rames yang lain?
5. Berapa harga satu porsi nasi rames yang ibu jual?
6. Dari jam berapa ibu mulai buka warung ini?
7. Disini tempat ibu berjualan masih menyewa atau milik sendiri?
8. Apakah ada resep rahasia sehingga nasi rames ibu banyak disukai para pelanggan?
III. Metode Peneliatian
Metode yang digunakan : Kualitatif. Yaitu metode sosiologi yang prosesnya mengambil data secara langsung, dimana peneliti sebagai instrument. Metode ini dilakukan dengan dasar mencari data-data yang kuat lalu dilakukan wawancara terhadap narasumber.
Wawancara ini dilakukan pada :
Lokasi : Warung nasi rames Bu Rani (Dekat Komplek Perum. Pondok Hijau Legoso)
Tanggal : 3 Desember 2012
Waktu : Pukul 22.00 WIB
IV. Gambaran Subyek dan Objek Penelitian
Bu rani(Jakarta, 17 September 1966) adalah seorang pengusaha penjual nasi rames kecil kecilan. Beliau adalah seorang single parent dari 2 orang anaknya. Dengan membuka usaha nasi uduk lah bu Djaja menafkahi keluarganya. Waluapun terbilang hanya usaha kecil kecilan namun Bang Asmit bisa menafkahi ke tiga anaknya dan istrinya dengan berkecukupan. Bang Asmit memulai usahanya dari nol hingga sekarang usahanya bisa dibilang sudah sukses walupun kecil kecilan hal itu terbukti dari banyaknya poelanggan yang berdatangan untuk membeli nasi rames yang dijualnya. nasi rames yang dijual oleh bang asmit adalah nasi rames betawi karena bu rani merupakan orang betwi asli. Dari mulut ke mulut lah mengapa para pelanggan suka nasi rames bu rani, terlebih nasi rames bu rani terbilang unik karena warung nasi rames itu buka pada saat malam hari, hal ini merupakan langka dimana nasi rames dijual pada malam hari karena pada umumnya kita sudah terlalu biasa untuk menikmati nasi rames pada pagi hari pada saat sarapan. Bu Rani memulai usaha ini atas inisiatifnya sendiri karena dirasanya nasi rames buatan sendiri terbilang enak dan ternyata bu Rani memiliki resep rahasia dari orang tuanya untuk membuat nasi rames
Yang biasa menikmati nasi rames bu Rani adalah para pekerja kantoran yang baru pulang dari kantor karena kebetulan tempat bu Rani membuka usaha adalah jalur perbatasan Jakarta dan Tangerang dimana banyak orang yang pulang kantor dijakarta dan tinggal didaerah Tangerang yang melewati warung nasi rames tempat bu rani berjualan. Rata rata para pembeli nasi rames Bu Rani adalah pelanggan tetap yang berlangganan.Bu Rani biasanya saat berdagang dibantu oleh anak yang paling besar, namun bila sudah larut malam hanya bu Rani yang jaga Warung. Bu Rani adalah sosok orang betawi yang enak untuk diajak mengobrol dan suka ngelucu kepada para pelanggan, sehingga para pelanggan pun dibuat nyaman jika makan ditempat warung nasi nasi rames bu Rani. Ketika saya pertama kali mengunjungi dan makan ditempat warung nasi rames bu Rani pun kesan pertama yang saya dapat adalah bersahabatnya dengan para pembeli walupun pada saat itu saya baru pertama kali membeli nasi rames bu rani. Mungkin itulah salah satu faktor mengapa warung nasi uduk bang asmit digemari para pelanggannya dan para penikmat nasi rames
V. Analis
Bu Rani adalah seorang penjual nasi uduk kecil kecilan, walupun hanya usaha kecil kecilan namun sudah bisa dibilang Bu Rani sukses dalam menjalani usahanya itu. Bila dinya mengapa Bu Rani memilih untuk berjualan nasi rames itu karena kebetulan hanya itulah usaha yang bisa diperbuat oleh Bu Rani untuk memenuhi kebutuhan keluarganya kebetulan juga istrinya mahir dalam membuat nasi rames dan tentunya ada resep rahasia yang didapat Bu Rani dari orang tuanya.
Bu rani terbilang unik dalam membuka usaha nasi rames dibandingkan dari para pedagang nasi rames lainnya karena Bu Rani membuka lapak nasi rames pada malam hari dan itulah bisa dibilang unik dan beda dari yang lainnya. Bu Rani juga pernah membuka lapaknya pada pagi hari namun hasil yang didapat tidak seberapa jika Bu Djaja buka pada malam hari.
Bu Rani pun tidak membutuhkan modal yang terlalu besar untuk membangun usahanya yang sederhana ini. Bu Rani hanya mengeluarkan modal hanya Rp 400.000,00 untuk membuka usaha ini, ucap Bu Rani kepada saya saat saya sedang mewawancarainya, saya pun cukup kaget pada saat Bu Rani bilang nominal Bu Rani dalam membuka usaha ini. Karena bisa saya simpulkan sendiri kalo modal yang dikeluarkan Bu Rani sekarang sebanding dengan hasil yang ia dapat dari modal yang dia keluarkan.
Bu Rani disini sudah berjualan selama hampir 5 tahun ucapnya kepada saya, namun sebelum dia berjualan ditempat sekarang dia pernah bejualan di daerah Ciputat selam 3 tahun sebelum akhirnya dia pindah ketempat yang sekarang di Pamulang. Setelah saya merasakan cita rasa dari nasi uduk Bu Rani memanglah sangat nikmat dan mempunyai rasa yang khas dari nasi rames yang lainnya yang pernah saya makan, memang Bu Djaja mengakui dia punya resep rahasia dari orang tuanya yang mugkin itulah yang membuat rasa dari nasi rames itu sangatlah khas, dan mungkin karena berjualan malam itu juga yang membuat khas.
Bu Rani mulai membuka lapaknya dari jam 20.00 WIB sampai subuh tergantung nasi uduknya sudah habis atau belum. Ditempat ini Bu Djaja masih menyewa kepada pak RT yang mempunyai lapak sebesar Rp. 125.000,00 setiap bulannya.
Referensi:
Narasumber : Bu Rani ( penjual nasi rames betawi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar