Judul Penelitian
Institusi Agama 1 Masjid Jami Al- Akhyar
Peneliti
Indah Noviyanti
1112051000115/ KPI 1D
I. Latar Belakang
Masjid atau mesjid adalah rumah tempat ibadah umat Muslim. Masjid artinya tempat sujud, dan mesjid berukuran kecil juga disebut musholla, langgar atau surau. Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.
Indonesia adalah salah satu Negara Yang berpenduduk Islam Terbanyak di dunia, Pasti Keberadaan Masjid tidak Asing Lagi ini menjadi landasan saya untuk meneliti Masjid, Masjid yang akan saya teliti adalah Masjid yang Berada di daerah Rumah Saya yang Cukup Besar yaitu Masjid Jami Al- Akhyar yang berlokasi di Jalan Madrasah II No. 40.
II. Pertanyaan Pokok Penelitian
Apa Kegiatan Rutin yang dilaksanakan Masjid Jami Al- Akhyar?
Kegiatan Pada Hari Besar Islam seperti Maulid Nabi, Muharram, Iedul Adha, Iedul Fitri, Buka Puasa bersama, pengajian 1 minggu 2 kali untuk Bapak Bapak dan Remaja Putra, Hari Kamis Majelis Ta'Lim untuk Ibu-ibu, Diskusi, Ceramah dll.
III. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah Metode Kualitatif, yaitu wawancara langsung dengan Narasumber itu sendiri, karena metode ini sangat cocok dengan penelitian Insititusi Keagamaan ini.
Lokasi Penelitian : Kediaman Bapak H.Otsmani Jalan Madrasah II No.1 Sukabumi Utara Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Waktu Penelitian : Jum'at 14 Desember 2012 Jam. 15.30 WIB
IV. Gambaran Subyek/ Objek Penelitian
Narasumber saya kali ini adalah Bapak H. Otsmani Cucu dari Alm Bapak Akhyar Pendiri Mushalla al- Akhyar dan Pak Otsmani menjabat sebagai Sekertaris Masjid Jami Al- akhyar. Beliau berprofesi sebagai EO (Event Organizer) berupa Seminar, Pameran dll.
V. Analisis
Awal Mula berdirinya Masjid Jami Al- Akhyar berawal dari Langgar Bacang tahun 1900 disebut langgar bacang karena posisinya di bawah pohon bacang yang besar, dan dibangunlah Mushalla Al- Akhyar oleh Alm. Bapak Akhyar dan pada tahun 2001 di ubah menjadi Masjid berdasarkan permintaan jamaah, karena penduduk semakin padat maka dibuatlah masjid agar bisa menampung lebih banyak jamaah dan bisa dtigunakan untuk shalat jum'at.
Dana Awal Pembangunan Masjid berasal dari sekitar Warga, semua dananya berjumlah 400 juta lalu dilelang oleh jama'ah ada yang 10 juta , 5 juta dll selain itu ada juga donatur lain yang menyumbang untuk pembangunan Masjid. Luas Masjid -+ 400 M mampu menampung 300-400 orang, Masjid ini terdiri dari 2 lantai, lantai 1 digunakan oleh Perempuan dan Lantai 2 untuk laki-laki.
Awal pembangunan Mushalla menjadi Masjid banyak terjadi Kontroversi karena di daerah itu sudah ada 2 Masjid yang Jaraknya tidak terlalu jauh, sebagian masyarakat memandang Negatif tetapi ada juga yang memandang Positif, Alasan Penggurus Mengubah Mushalla Menjadi Masjid karena terlihat semakin Hari Masyarakat semakin Padat, Terutama Hari Jum'at bisa sampai ke luar Masjid, Kembali lagi ke Individu itu sendiri bagaimana memandangnya, Memang dalam Ushul Fiqh ada Batasan batasan dalam mendirikan Masjid tetapi itu dulu, sekarang kita harus mengikuti Perkembangan Zaman.
Jumlah Jamaah Masjid Tetap ada 50 Orang, sedangkan Jamaah pada shalat subuh ada 30 Orang.
Pengurus Masjid ini Diketuai Oleh Drs. H. Subuki Maaz, Wakil Ustad Rusdi Abdurahman, Sekertaris H.Otsmani dan Bendahara H. Slamet Prawoto. Kepengurusan ini memiliki Aturan Tersendiri, yang mana sama seperti organisasi lain.
Menjadi Pengurus Masjid itu tidaklah Gampang karena ini bersifat Sosial, tidak semua Jamaah berfikiran sama, Pasti semua berbeda beda, kadangkala Pengurus Berbuat benar saja masih dianggap salah apalagi berbuat salah? Tetapi mereka tidak pantang Menyerah karena sifatnya untuk ibadah.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid
Bapak H. Otsmani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar