Rabu, 23 September 2015

Tomi Syahrul Kurniawan. KPI 1A. Tugas 3

Tomi Syahrul Kurniawan – 11150510000031 - KPI 1A – Tugas 3

KONFLIK SOSIAL dan PEREBUTAN SUMBER DAYA

A.    Definisi Konflik

Istilah "konflik" secara etimologis berasal dari bahasa Latin con yang berarti bersama dan Fligereyang berarti benturan dan tabrakan. Di satu sisi, "konflik" dalam kehidupan sosial berarti benturan kepentingan, keinginan, pendapat, dan lain-lain yang paling tidak melibatkan dua pihak atau lebih. Pengertian konflik dari aspek antropologi, yakni suatu gejala pertentangan yang di timbulkan sebagai akibat dari persaingan antara paling tidak dua pihak; di mana tiap-tiap pihak dapat berupa perorangan, keluarga, kelompok kekerabatan, satu komunitas, atau mungkin satu lapisan kelas sosial pendukung ideology tertentu, dll.

Dalam kajian ilmu-ilmu sosial ada dua pendekatan sosial yang saling bertentangan satu sama lain. Dua pendekatan tersebut adalah: (1) pendekatan struktural-fungsional (konsensus), dan (2) pendekatan konflik. Pendekatan konsesus, yaitu bahwa unsur-unsur masyarakat tersebut tergantung satu sama lain dan saling berhubungan secara fungsional. Berbeda dengan pendekatan konflik. Kedua pendekatan ini tampaknya mengandung kebenaran, akan tetapi tidak lengkap. Artinya, kalaupun ada konflik dalam sturktur sosial, akan tetapi ada juga konflik yang terjadi antara kelompok-kelompok yang berbeda, tetapi konflik itu akan mengarah pada konsesus.

Pada dasarnya, penyebab konflik politik dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:

1.      Kemajemukan Horizontal: Struktur masyarakat yang majemuksecara cultural, seperti suku bangsa , daerah, agama, ras, serta majemuk secara sosial dalam perbedaan pekerjaan dan profesi, contoh: petani, pedagang, buruh, pengusaha, pegawai negeri sipil.

2.      Kemajemukan Vertikal: Struktur masyarakat yang terpolarisasi secara hierarkis (dalam ketidak sederajatan) yang didasarkan pada perbedaan kekayaan, pendidikan, kekuasaan, kewenangan, dan sebagainya, contoh: kelompok militer tentu mempunyai kepentingan yang berbeda dengan kelompok wartawan.

Secara garis besar, konflik politik dapat dibagi dua tipe, yaitu:

1.      Konflik Positif: konflik yang disalurkan lewat mekanisme penyelesaian konflik yang disepakati bersama, yaitu lembaga-lembaga kepemerintahan yang demokrasi.

2.      Konflik Negatif: konflik yang dislurkan tidak lewat mekanisme politik yang telah disepakati bersama, yait sikap masyarakat umum terhadap sistem yang ada.

Pada hakikatnya, Ramlan Surbaki membagi tujuan dari setiap gejala konflik secara mendasar dalam dua bentuk, yaitu: (1) mendapatkan sumber-sumber nilai-nilai otoritatif, dan (2) mempertahankan sumber-sumber nilai otoritatif. Sehingga konflik itu bersifat inheren, artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan waktu.

·         Macam-macam konflik:

1.      Konflik gender

2.      Konflik rasial dan antar suku

3.      Konflik antar golongan

4.      Konflik kepentingan

5.      Konflik antar kelas sosial.

 

·         Contoh dalam kehidupan sehari-hari:

1.      Konflik antara buruh dan majikan di dalam struktur masyarakat industry. Golongan buruh menuntut perbaikan upah pada pemerintah maupun perusahaan.

2.      Pemutusan hubungan kerja (PHK).

3.      Konflik antar organisasi sekolah.

B.     DEFINISI PEREBUTAN SUMBER DAYA.

Sumber daya adalah sumber baik manusia, materi maupun energy yang secara nyata dan potensial dapat di gunakan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Menurut soerianegara (1997) bahwa hutan, tanah, air, tanaman pertanian, padang rumput, dan populasi ikan merupakan beberapa contoh sumber daya alam yang dapat di pulihkan.

Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible). Semua sumber baik manusia, materi, maupun energy yang secara nyata dan potensial dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan di sebut sumberdaya. Sumber daya ada pula yang kekal selain itu di kenal pula istilah sumber daya yang dapat di perbaharui dan tidak dapat di perbaharui.

Sumber daya yang dikuasai setiap orang mungkin berfungsi untuk merealisasikan tujuan individual maupun kolektif.Sumber daya dibagi menjadi dua macam: (1) Sumber Daya Alam (SDA), dan Sumber Daya Manusia (SDM).

·         Contoh dalam kehidupan sehari-hari:

1.      Nelayan yang saling berebut kekuasaan wilayah dalam perikanan.

2.      Seorang pengajar yang sedang mengajar muridnya.

3.      Perebutan wilayah Negara Irak oleh Amerika karena sumber daya minyak yang banyak.

Sumber:

·         PENGANTAR SOSIOLOGI POLITIK,Edisi pertama: 2013, ELLY M. SETIADI 7 USMAN KOLIP, KENCANAPRENADAMEDIA GROUP.

·         Meinarno, Eko A, Bambang Widianto, dan Rizka Halida. 2011. MANUSIA DALAM KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT. Jakarta. Salemba Humanika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini