Rabu, 23 September 2015

Siti Fatimah "Konflik sosial dan perebutan sumberdaya" Tugas 3

Nama   : Siti Fatimah
Kelas   : KPI 1 A
NIM     : 11150510000015
 
Konflik Sosial dan Perebutan Sumber Daya
1.      Definisi konflik menurut prepektif sosiologi
Istilah konflik secara erimoligis berasal dari bahasa Latin "con" yang berarti bersama dan "fligere" yang berarti benturan atau tabrakan. Dengan demikian "konflik"mdalam kehidupan sosial berarti benturan, kepentinagan, keinginan, pendapat, dan lain-lain yang paling tidak melibatkan dua pihak atau lebih. Dalam International Encyclopedia of The Social Sciences Volt.3 (halm. 236-241) diuraikan mengenai pengertian konflik dari aspek antropologi yakni di timbulkan sebagai akibat dari persainagan antara paling tidak dua pihak di mana tiap-tiap pihak dapat berupaperorangan, keluarga, kelompok, kekerabatan, komunitas, atau mungkin lapisan kelas sosial pendukung ideology tertentu, satu organisasi politik, satu suku bangsa, atau satu pemeluk agama tertentu.
Macam-macam konflik
1.      Konflik Gender
Konflik ini memunculkan persoalan berpangkal tolak pada status dan peranan. Artinya status antara laki-laki dan perempuan mana hak-hak lebih didominasi oleh kaum laki-laki dan perempuan selalu di posisiskan dalam kelompok inferior diterimanya sebagai adikodrati.
2.      Konflik Ras dan Antar Suku
Konflik yang berlandaskan perbedaan warna kulit hitam dan kulit putih, dimana kulit putih menjadikan rasnya sebagai ras superior yang mengendalikan segala bentuk eksploitasi terhadap kaum kulit hitam.
3.      Konflik antar umat agama
Agama merupakan diferensiasi sosial yang tidak seharusnya menimbulkan konflik tetapi karena perbedaan keyakinan dan atribut justru berdampak pada segmentasi kelas-kelas yang memicu terjadinya disintregasi.
4.      Konflik antargolongan
Konflik golongan acap kali terjadi ketika pemilukada berlangsung, konflik ini melibatkan deferensiasi sosial dan stratifikasi sosial. Dampak dari konflik ini ialah perubahan pola-pola hidup masyarakat.
5.      Konflik kepentingan
Konflik kepentingan identik dengan konflik politik, kerena dalam berpolitik seorang berusaha mendapatkan kekuasaan sedangkan pihak lain berusaha mempertahankan kekuasaan. Kepentingan yang berbenturan inilah yang menyebabkan terjadinya konflik.
6.      Konflik antarpribadi
Melibatkan seseorang dalam lingkup individu yang disebabkan perbedaan tujuan, kepentingan atau juga ketidak cocokan antar individu. Berbeda dengan konflik kepentingan karena konflik kepentingan bisa saja mencakup sekelompok besar sedangkan konflik antar individu hanya mencakup perseorangan secara individu.
7.      Konflik antarkelas sosial
Konflik yang terjadi antara dua kelas sosial yang biasanya bersifat vertikal. Seperti konflik antara kaum buruh dan pemilik tanah, konflik antara majikan dan pembantunya. Konflik ini di picu karena adanya perbedaan pendapatan.
8.      Konflik antarnegara atau bangsa
Perbedaan tujuan bernegara didasarkan pada perbedaan ideologi yang dianut masing-masing negara. Pada masa lalu konflik antarnegara atau bangsa disebabkan adanya ekspansi dari negara adidaya ke negara-negara berkembang. Pada perkembangannya konflik antar negara kini bermuara pada masalah-masalah perebutan wilayah, saling aku mengakui kebudayaan atau warisan nenek moyang.
 
2.Definisi sumberdaya menurut prespektif sosiologi
            Menurut Mathis dan Jackson (2006) Sumber daya adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan pengguna bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi. Sedangkan menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia adalah suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya merupakan sesuatu yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kepentingan dan kebutuhan. Seperti objek kajian sosiologi yang merupakan masyarakat setempat. Sumber daya dalam perspektif sosiologi  elbih memfokuskan kepada manusia. Niali potensional yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan.
3.Contoh dalam kehidupan sehari-hari
v  Konflik antarnegara
Konflik perebutan wilayah antara Indonesia dan Malaysia, merebutkan wilayah Sipandan dan Ligitan. Masalah perbatasan yang kemudian di menangkan oleh negara Malaysia. Indonesia harus merelakan ke dua wilayah ini lepas dari kuasaan NKRI.
 
v  Konflik kepentingan
Kelompok pecinta alam yang menjaga kelestarian alam akan berkonflik dengan para pembuka lahan hutan untuk diberdayakan menjadi perumahan atau pabrik.
 
v  Konflik Antarindividu
Seorang mahasiswi putri yang berkuliah di UIN Jakarta, menyukai seorang laki-laki pacar sahabatnya sendiri.
 
v  Konflik antar ras dan suku
Perang antara suku madura dan suku pendatang yang pada saat itu memeakan korban cukup banyak, tidak hanya orang dewasa saja yang di bantai tetapi juga wanita dan anak-anak.
 
v  Konflik peran
Seorang polisi lalu lintas yang harus menghukum anaknya sendiri karena melanggar rambu-rambu lalu lintas saat berkendara di area tugasnya. Sebagai seorang ayah seharusnya ia membantu anaknya untuk menyelesaikan masalah, tetapi sebagai seorang polisi ia juga harus memberi hukuman kepada setiap orang yang melanggar rambu-rambu lalu lintas.
 
v  Konflik gender
Ketidak adilan yang dialami kaum wanita ketika zaman penjajahan, dimana wanita tidak benerkan untuk bersekolah terlalu tinggi. Tidak diperkenankan menempati kedudukan tertinggi jabatan dalam pemerintahan. Wanita dianggap sebagai hiasan rumah tangga yang keberadaannya dianggap lemah dan harus patuh terhadap atuaran yang dibuat secara sepihak. Hingga akhirnya dikenal istilah emansipasi wanita, yang mengangkat derajat wanita hingga ada seorang wanita yang dapat menempati bangku kepresidenan di istana negara. Beberapa wanita pula diperbolehkan mejadi pemimpin dibidang kemiliteran. Karena kemampuan yang dimiliki.
Daftar Pustaka
Anthony Giddens, dkk.2004.Sosiologi Sejarah dan Pemikiran.Yogyakarta:Kreasi Wacana
Poloma, Margaret M.1992.Sosiologi Kontemporer.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini