Rabu, 23 September 2015

Pawit Fuji Lestari/Jurnalistik 1A/Konflik Sosial dan Perebutan Sumberdaya

Pawit Fuji Lestari

11150510000061

Jurnalistik 1A

 

1.      DEFINISI KONFLIK SOSIAL DALAM PRESPEKTIF SOSIOLOGI

Teori konflik adalah satu prespektif di dalam sosiologi yang memandang masyarakat sebagai satu sistem sosial yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang mempunyai kepentingan yang berbeda-beda dimana komponen yang satu berusaha untuk menaklukkan komponen yang lain guna memenuhi kepentingannya atau memperoleh kepentingan sebesar-besarnya. Tokoh Sosiologi Konflik salah satunya adalah Karl Marx, Menurut Karl Marx hakekat kenyataan sosial adalah konflik. Konflik adalah satu kenyataan sosial yang bisa ditemukan di mana-mana. Bagi Marx konflik sosial adalah pertentangan anatar segmen-segmen masyarakat umtuk memperebutkan aset-aset yang bernilai. Jenis dari konflik sosial ini bisa bermacam-macam yakni konflik antar individu, konflik anatar kelompok, dan bahkan konflik antar bangsa.

Menurut pandangan Karl Marx, di masa modern ini sebab terjadinya konflik itu seiring dengan kemunculan kapitalisme. Pada masa kapitalisme ini, eksploitasi dan dominasi terjadi dimana-mana. Marx menunjuk bentuk konkrit eksploitasi dan dominasi ada pada perilaku kapitalis yang menekan pekerja untuk bekerja 12 jam selama 6 hari dalam satu minggu di masa-masa awal munculnya kapitalisme. Meski analisanya pada kapitalisme, tetapi Marx sampai pada kesimpulan bahwa masyarakat manapun yang membagi orang-orang ke dalam kelas yang berbeda-beda, maka selamanya ia akan melahirkan konflik. Teori Marx ini menjadi inti bagi prespektif teori konflik. Namun begitu, orang-orang mengkritik Marx karena terlalu menekankan sisi ekonomi sebagai penyebab konflik.

Konflik atau pertentangan mempunyai hubungan erat dengan proses integrasi. Hubungan ini disebabkan karena proses integrasi adalah sekaligus suatu proses disorganisasi dan disintegrasi. Konflik atau pertentangan menegnal beberapa fase, yaitu fase disorganiasai dan fase disintegrasi. Karena suatu kelompok sosial selalu dipengaruhi oleh bebrapa faktor, maka pertentangan akan berkisar pada penyesuaian diri ataupun penolakan dari faktor-faktor sosial tersebut. Adapun faktor-faktor sosial yang mempengaruhi hidup dan akan menentukan terarahnya kehidupan sosial menuju ke disintegrasi (yang didahului oleh disorganisasi atau menuju ke integrasi adalah : tujuan dari kelompok social, sistem sosialnya, sistem tindakannya dan sistem sanksi.

 

2.      PEREBUTAN SUMBERDAYA DALAM PRESPEKTIF SOSIOLOGI

Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik ettapi juga non fisik.  Sumber daya ada yang dapat berubah baik menjadi semakin besar maupun hilang dan ada pula sumber daya yang selalu tetap. Ada oula sumber daya yang dapat diperbaharui (hewan dan tumbuhan) dan tidak dapat diperbaharui (minyak bumi dan gas).

Sumberdaya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan faktor produksi terdiri atas tanah, tenaga kerja dan modal yang dipakai di kegiatan ekonomi untuk menghasilkan barang dan jasa serta mendistribusikannya, bahan atau keadaan yang dapat digunakan untuk memenuhi keperluan hidupnya, segala sesuatu baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud yang digunakan untuk mencapai hasil.

Dalam pengertian umum, sumber daya didefenisikan sebagai sesuatu yang dipandang memiliki nilai ekonomi. Dapat juga dikatakan bahwa sumber daya adalah komponen dari ekosistem yang menyediakan barang dan jasa yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Menurut Grima dan Berkes (1989) mendefinisikan sumberdaya sebagai aset untuk pemenuhan kepuasan dan utilitas manusia.

 

3.      CONTOH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

 

A.    CONTOH KONFLIK SOSIAL

·      Konflik Tawuran Antar Pelajar saat ini sudah menjadi masalah yang sangat mengganggu ketertiban dan keamanan lingkungan sekitar yang bukan hanya dilakukan di sekitar sekolah tetapi juga dilingkungan masyarakat seperti jalan umum hingga terjadi pengerusakan fasilitas-fasilitas umum dan mengganggu ketertiban lalu lintas.

·      Konflik Indonesia dengan Malaysia di mulai dari perebutan ambalat, Malaysia mengklaim kesenian reog ponorogo sebagai kesenian asli Malaysia, memasukkan tari pendet dalam iklan pariwisatanya serta penganiayaan dan pembunuhan TKI.

·      Konflik antar etnis di Indonesia yang terjadi setelah lengsernya otoritas orde baru dan lahirnya era reformasi adalah : Konflik Aceh dengan adanya Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Konflik Ambon yang memicu perpecahan bangsa karena keyakinan, Konflik Poso di Sulawesi Tengah, Gerakan Papua Merdeka serta Peristiwa Dayak-Maduka di Kalimantan Tengah.

 

B.     CONTOH PEREBUTAN SUMBERDAYA

·         Perebutan sumberdaya alam baik itu pulau maupun lautan yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia seperti kasus Pulau Sipandan dan Linggitan.

·         Pulau Berhala sebagai pulau wisata yang diperebutkan Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Jambi

·         Pulau Lari-Larian yang memiliki kekayaan minyak dangas melimpah juga diperebutkan Kalimantan Selatan dengan Sulawesi Barat.

·         Perebutan Laut Tiongkok (Cina) Selatan antara negara-negara Asia Tenggara dengan Negara Tiongkok (Cina).

 

DAFTAR PUSTAKA

Nurdin, M. Amin dan Abrori, Ahmad. 2006. Mengerti sosiologi. Jakarta : UIN Jakarta Press

Poloma, Margaret M. 2004. Sosiologi Kontemporer. Jakarta :  PT. RajaGrafindo Persada

Raho, Bernard. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Prestasi Pustaka

Susanto, Astrid S. 1979. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bandung : BINACIPTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini