Selasa, 09 Oktober 2012

Proposal Sosiologi Perkotaan_Fachrul Rodzi

.
 PENDAHULUAN    Fachrul rodzi 1111054000004 pmi3
Permintaan perumahan dan permukiman berkaitan dengan dinamika kependudukan dan
rumah tangga yang mencakup pertumbuhan,persebaran, mobilitas penduduk dan
perkembangan rumah tangga. Aspek kependudukan memang menjadi dasar
perumusan segala kebijakan pembangunan dan juga menjadi objek pembangunan. Perumahan
dan permukiman juga menghadapi juga permasalahan dinamika penduduk. Ada dua hal
yang patut dicatat dalam kaitan antara perumahan dengan kependudukan. Pertama,
perkembangan penduduk perkotaan melebihilaju pertumbuhan penduduk tingkat nasional dan
pertumbuhan penduduk perkotaan tidak merata,ada daerah yang pertumbuhan penduduk kotanya
sangat tinggi, tetapi ada juga bagian kawasankota penduduknya mengalami penurunan.
Kedua, ternyata laju pertumbuhan rumah tangga lebih tinggi dari pada laju pertumbuhan
enduduk, antara lain jumlah penduduk perrumah tangga makin mengecil. Di pihak lain
perumahan dan permukiman dapat menjadi instrumen untuk mencapai suatu tujuan dari pembangunan wilayah atau kota, dapat pula menjadi tujuan pembangunan itu sendiri.

Penduduk dan Perumahan Permukiman
Pertumbuhan penduduk perkotaan di Indonesiamemang lebih tinggi dari pada penduduk perdesaan. Pertumbuhan penduduk tertinggi memang terjadi di kota kota besar, tetapi pertumbuhan tinggi itu umumnya karena luberan kota besar atau karena ada kegiatan ekonomiyang memuncak. Apapun yang terjadi pertumbuhan penduduk dan perkembangan
aktivitasnya tersebut tidak dapat diikuti oleh pembangunan prasarana maupun fasilitas
perkotaan lainnya. Ada lima faktor yangmendorong penurunan kualitas lingkungan
perkotaan yaitu : teknologi pencemar, konsumsi mewah dan limbah yang dihasilkan, kerawanan
sosial, kemiskinan, kebijakan kurang tepat,kecepatan pertumbuhan penduduk.Walaupun pertumbuhan penduduk hanyalah salah satu penyebab, tetapi bila dilihat secara seksama, faktor penduduk dan rumahtangga merupakan faktor dominan yang menyebabkan ketidak seimbangan dengan
lingkungan tersebut, Begitu esensinya keberadaan perumahan dan permukiman dalam pengembangan wilayah khususnya kawasan kota, oleh karena factor penduduk dan rumah tangga menjadi salah satu
penyebab terjadi ketidak seimbang lingkungan,jelasnya tingkat kepadatan cenderung melebihi daya tampung atau daya dukung lingkungan.Masalah penduduk merupakan masalah yang
cukup mendapatkan perhatian terutama dalampertumbuhan kota. Kota-kota tumbuh menjadi
besar, bahkan desa-desa bertumbuh menjadikawasan perkotaan dapat dipengaruhi oleh
tingkat perkembangan penduduk dan dianggapsebagai salah satu indikator dalam memajukanidang perkotaan. Tanpapenduduk maka kota tidak akan terbentuk,
bahwa perubahan atau perkembangan kota tidaklain dipengaruhi oleh adany karakteristikpenduduk itu sendiri.Masalah urbanisasi adalah merupakan
bagian dari proses pengkotaan. Kota-kota
tumbuh dan berkembang bahkan menjadi kota
metropolis disebabkan karena adanya gejala
urbanisasi. Ada berbagai keuntungan yang
mempengaruhi tingkat pertumbuhan kota dari
akibat urbanisasi itu sendiri. Kota telah
menyediakan tenaga-tenaga murah, kota dapat
mempertahankan volume penduduk. Sedemikian
urbanisasi telah mempengaruhi tingkat
pertumbuhan penduduk di suatu wilayah
tertentu. Urbanisasi bukan hanya dianggap
sebagai faktor yang dapat menciptakan berbagai
masalah, melainkan juga mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan kota. Daya
pengaruh urbanisasi semakin kuat oleh faktor
semakin beragam dan luasnya ketersediaan
lapangan kerja kota.
Kenyataan pada umumya di kota-kota
selalu mengalami aglomerasi penduduk dan
berbagai kegiatan ekonomi, politik maupun
kebudayaan yang cukup pesat. Bahkan terjadi
pengelompokan kegiatan di suatu lokasi tertentu,
sehingga di kota akan dijumpai berbagai pusat
kegiatan, seperti perkantoran, perdagangan,
kampus, industri dan sebagainya. Gejala yang
kemudian muncul adalah terjadi persaingan
untuk memperebutkan lokasi-lokasi di sekitar
pusat kegiatan atau paling dekat dengan pusat-pusat
kegiatan tersebut.
Gejala demikian menunjukan masalah
pemukiman tidak hanya perbandingan jumlah
penduduk yang terus bertambah dan luas tanah
yang tersedia, tetapi juga menyangkut
persaingan yang makin lama makin intensif
dalam mendapatkan lokasi. Persaingan yang
terjadi dalam berbagai peruntukan tanah,
persaingan antar kebutuhan tanah untuk untuk
industri, perkantoran, jalan umum, taman dan
permukiman manusia sendiri. Persaingan tidak
hanya karena luas tanah yang terbatas, tetapi
juga oleh karena cendrung memilih lokasi yang
terdekat ke pusat-pusat kegiatan kota (Nasution,
1992). Disadari keterbatasan yang jauh antara
kebutuhan tanah untuk pemukiman di satu pihak,
luasan tanah yang tersedia terbatas di lain pihak.
Keterbatasan itu masih ditambahkan lagi oleh
makin bertambahnya jumlah penduduk dan
jumlah rumah tangga di kawasan perkotaan.
Kebijakan
Dari sejumlah pemahaman masalah yang
dikemukakan, hal
 PERTANYAAN PENELITIAN .
Apa yang seharusnya terjadi (prescriptive)
Sebenarnya terjadi (descriptive)
      Apa yang diperlukan (what is needed)
Apa yang tersedia (what is available)
     Apa yang diharapkan (what is expectected)?
       Apa yang dicapai (what is achieved)?
Semua orang yang mendiami wilayah Indonesia disebut penduduk Indonesia. Berdasarkan sensus penduduk yang diadakan setiap 10 tahun sekali, diperoleh data jumlah penduduk Indonesia.

Sensus penduduk (cacah jiwa) adalah pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebarluasan data kependudukan. Jumlah pendudukditentukan oleh :
a. Angka kelahiran;
b. Angka kematian;
c. Perpindahan penduduk, yang meliputi :
1. Urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota.
2. Reurbanisasi, yaitu perpindahan penduduk kembali ke desa.
3. Emgrasi, yaitu perpindahan penduduk ke luar negeri.
4. Imigrasi, yaitu perpindahian penduduk dari luar negeri ke dalamnegeri.
5. Remigrasi, yaitu perpindahan penduduk kembali ke negara asal.
6. Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari satu pulau kepulau lain dalam satu negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini