Selasa, 09 Oktober 2012

Tindakan Sosial dan Rasionalitas (Max Weber). Ahmad Hilman Zulfahmi, KPI 1/E, Tugas 5.

Nama: Ahmad Hilman Zulfahmi
NIM: 1112051000153
Mata Kuliah: Sosiologi Agama
Tugas: 5


Tindakan Sosial

Bagi Weber sosiologi mula-mula adalah ilmu pengetahuan tentang tindakan sosial. Ia menolak determinisme yangseperti yang dikhotbahkan oleh Marx dan Durkheim yang mengurung manusia dalam sebuah jaring paksaan sosial yang tidak disadari. Weber menganggap bahwa paksaan yang determinisme itu bersifat relatif. Yang ada bukanlah hukum yang absolut melainkan tendensi-tendensi yang selalu memungkinkan terjadinya suatu kebetulan dan pada keputusan individual. Ia yakin bahwa masyarakat adalah produk dari tindakan individu-individu yang berbuat dalam kerangka fungsi nilai, motif dan kalkulasi rasional. Menjelaskan tentang sosial berarti harus menyadari cara manusia mengorientasikan tindakannya. Langkah ini disebut dengan sosiologi "komprehensif".


Masyarakat Modern Adalah Masyartakat yang Rasional

Weber menjelaskan tiga tipe besar aktivitas manusia yaitu:
- tindakan tradisional yang terkait dengan adat-istiadat. Aktivitas sehari-hari seperti makan menggunakan garpu atau memberi salam kepada teman merupakan tindakan tradisional;
- tindajan afektif yang digerakkan oleh nafsu. Para rentenir dan penjudi bertindak di level ini;
- tindakan rasional yang merupakan alat, ditujukan kearah nilai atau tujuan yang bermanfaat dan berimplikasi pada kesesuaian antara tujuan dengan cara.
Menurut Weber, tindakan rasional menjadi ciri masyarakat modern; yaitu mewujudkan dirinya sebagai pengusaha kapitalis, ilmuwan, konsumen atau pegawai yang bekerja/bertindak sesuai dengan logika tersebut.
Weber menjelaskan "jarang sekali aktivitas terutaama aktivitas sosial yang hanya berorientasi pada salah satu jenis aktivitas saja."
Sebenarnya kita bisa saja menunjukkan ketiga jenis tindakan itu saling berkelidan menjadi satu aktivitas serupa seperti halnya aktivitas konsumen. Biasanya konsumen memilih produk yang disesuaikan dengan penghasilannya (tindakan rasional). Bisa saja didorong memilih karena kebiasaan konsumsinya (tindakan tradisional) atau karena keinginan tak tertahankan (tindakan afektif).


Sumber: Sosiologi, Sejarah dan Berbagai Pemikirannya (Anthony Giddens, Daniel Bell, Michael Forse, etc.)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini