Selasa, 02 Oktober 2012

Teori Kritis Karl Marx,KPI 1/E, Trisaka octarian

Nama                           : Trisaka Octarian
Kelas/ semester           : 1/E
Jurusan                        : Komunikasi Penyiaran Islam
Nim                             : 1112051000130
 
"Teori Kritis Menurut Pandangan Karl Marx"
 
A. Pengertian Teori Kritis
 
Menurut pandangan Karl Marx, teori kritis adalah buah hasil pemikiran dari sekelompok neo-Marxis yang tidak puas akan adanya teori Marxian (Bernstein, 1995; Kellner, 1993, untuk tinjauan yang lebih luas,bisa dilihat di Agger, 1998), terutama kecenderungan yang menuju determinasi ekonomi. Teori kritis kemudian mulai berkembang keberbagai negara,yang telah melampaui batas mulai dari anggota dan organisasinya. Walaupun pemikiran ini muncul dan tumbuh dari sosiologi Amerika, namun orientasinya lebih cenderung ke pemikir Eropa.
 
B.  Kritik Utama Terhadap Kehidupan Sosial dan Intelektual
 
              Sebenarnya teori kritis lebih besar membicarakan tentang aspek kehidupan sosial dan intelektual,namun tujuan utamanya adalah mengungkapkan sifat masyarakat lebih akurat dan terperinci.
 
Adapun teori kritis yang diambil dari beberapa aspek, antara lain adalah :
a.    Kritik terhadap teori Marxian
     Teoristis ini merasa sangat terganggu dengan para pemikir Marxian yang menganut determinasi ekonomi yang mekanistis. Ada beberapa orang yang mengkritisi bahwa determinasi yang tersirat dibagian tertentu dari pemikiran asli Marx, tetapi kritik ini lebih ditekankan kepada kelompok neo-Marxis karena mereka menganggap bahwa marx memiliki pemikiran dan penafsiran secara mekanistis. Selain menyinggung teori Marx , tetapi aliran kritis ini juga menyerang masyarakat bekas negara Uni Soviet yang berppura-pura dibangun berdasarkan teori Marxia
 
 
b.      Kritik terhadap Positivisme
   Kritik terhadap positivisme kurang dari sebagian berkaitan dengan kritik terhadap determinasi ekonomi karena para pemikir determinasi ekonomi banyak yang mendukung akan halnya teori positivisme tentang pengetahuan. Terkadang positivisme dapat digambarkan sebagai perwakilan dalam berbagai hal. Para penganut positivisme sendiri pun berkeyakinan bahwa pengetahuan dapat bersifat netral, dan kemudin bisa mencegah pemikiran akan nilai-nilai kemanusiaan kedalam pemikiran mereka.
   Aliran kritis pun sangat menentang positivisme dengan berbagai macam alasan. Pertama,positivisme cenderung melihat kehidupan sosial sebagai proses alamiah, yang berakibat bahwa aktivitas manusia tidak terlalu penting karena mereka lebih memusatkan perhatiannya kepada kekuatan ilmiah.
 
c.       Kritik terhadap Sosiologi
   Kenapa sosiologi diserang oleh "keilmiahannya"? jawabannya adalah,karena menjadikan sebuah metode ilmiah sebagai tujuan didalam dirinya sendiri. Aliran kritis menganggap bahwa sosiologi tidak mampu untuk mengkritik masyarakatnya, dan tidak mampu untuk mengubah struktur sosial dimasa kini yang sudah begitu berkembang. Aliran ini menganggap bahwa,para sosiolog lebih memperhatikan masyarakat sebagai satu kesatuan atau kelompok, tetapi bukan melihat masyarakat sebagai individu.
 
d.      Kritik terhadap Masyarakat Modern
   Kalau dilihat dalam berbagai karya aliran kritis,karya-karya tersebut lebih ditunjukan kepada masyarakat modern dan komponen-komponen yang terkandung didalamnya. Pemikiran antara penganut teori Marxian dan aliran kritis sangat berbanding terbalik diantara keduanya, kalau teori Marxian lebih tertuju kepada bidang ekonomi, namun aliran kritis lebih suka memusatkan perhatiannya kepada kultural karena menganggap kultur sebagai realitas masyarakat kapitalis modern. Selain itu Marx memberi pandangan bahwa sebuah teknologi bukanlah sebuah ancaman yang selalu memberikan dampak negatif, melainkan Marx menganggap teknologi harus menjadi dampak yang bisa membangun masyarakat yang lebih baik lagi.
 
e.       Kritik terhadap Kultur
   Banyak dari para aliran kritis melontarkan begitu banyak kritikan yang begitu pedas tentang sebuah "industri kultur" yang dimana sebuah struktur yang dirasionalkan dan dibirokrasikan (contohnya media massa) yang terlalu mengambil alih kultur modern. Perhatian mereka lebih terpusat kepada superstruktur Marxian dibandingkan dengan ekonomi. "Industri kultur" dianggap sebagai sebuah kultur yang sudah mempunyai pengaturan tersendiri, kemudian tidak real karena dianggap sebuah ajang bisnis didalamnya karena bisa dimaterialkan. Hal ini sangat dicemaskan apabila kepalsuan ini disusun, lalu diproduksi dan disebarkan ditengah-tengah massa yaitu masyarakat, yang dikhawatirkan bersifat menentramkan, menindas dan membius dari industri kultur kepada rakyat.
 
Daftar Pustaka

-  Teori sosiologi modern, George Ritzer & Douglas J.Goodman. 2007.
  
  
  
 
 
    
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini