Selasa, 02 Oktober 2012

muhammad arif fathurrahman KPI 1E tugas 4

Marxisme adalah aliran pemikiran Marx yang menolak penyempitan dan reduksi ajaran Karl Marx oleh Engels. Ajaran Marx yang dicoba diinterpretasikan oleh Engels ini adalah versi inferpretasi yang nantinya sebagai "Marxisme" resmi. Marxisme Engels ini adalah versi interpretasi yang dipakai oleh Lenin. Interpretasi Lenin nanti pada akhirnya berkembang menjadi Marxisme-Leninisme (atau yang lebih dikenal dengan Komunisme). Beberapa tokoh neomarxisme sebetulnya pada akhirnya menolak marxisme-leninisme. Mereka menolak interpretasi Engels dan Lenin karena interpretasi tersebut adalah interpretasi ajaran Marx yang menghilangkan dimensi dialektika ala Karl Marx yang dipercaya sebagai salah satu bagian inti dari pemikiran Karl Marx. Tokoh neomarxisme adalah Georg Lukacs dan Karl Korsch, Ernst Bloch, Leszek Kolakowski dan Adam Schaff.
Teori kritis adalah anak cabang pemikiran marxis dan sekaligus cabang marxisme yang paling jauh meninggalkan Karl Marx (Frankfurter Schule). Cara dan ciri pemikiran aliran Frankfurt disebut ciri teori kritik masyarakat "eine Kritische Theorie der Gesselschaft". Teori ini mau mencoba memperbaharui dan merekonstruksi teori yang membebaskan manusia dari manipulasi teknokrasi modern. Ciri khas dari teori kritik masyarakat adalah bahwa teori tersebut bertitik tolak dari inspirasi pemikiran sosial Karl Marx, tapi juga sekaligus melampaui bangunan ideologis marxisme bahkan meninggalkan beberapa tema pokok Marx dan menghadapi masalah masyarakat industri maju secara baru dan kreatif.
 
Kritik terhadap Teori Marxian
Teori kritis ini merasa terganggu oleh pemikir Marxis penganut Determinisme ekonomi yang mekanistis. Beberapa orang di antaranya mengkritik determinisme yang tersirat di bagian tertentu dari pemikiran asli Marx, tetapi lebih menekankan pada neo-Marxis karena mereka telah menafsirkan pemikiran Marxs terlalu mekanistis. Teoritisi kritis tak menyatakan bahwa determinis ekonomi keliru, ketika memusatkan perhatian pada bidang ekonomi, tetapi karena mereka seharusnya juga memusatkan perhatian pada aspek kehidupan sosial yang lain. Seperti akan kita lihat, aliran kritis mencoba meralat ketakseimbangan ini dengan memusatkan perhatiaan pada bidang cultural. Selain menyerang teori Marxian lain, aliran kritis mengkritik masyarakat seperti bekas Uni Soviet yang pura pura di bangun berdasarkan teori Marxian.
 
Kritik terhadap Positivisme
Teoritisi kritis juga memusatkan perhatian terhadap filsafat yang mendukung penelitian ilmiah terutama positivisme. Aliran kritis menentang aliran positivisme karena berbagai alasan. Pertama, positivisme cenderung melihat kehidupan sosial sebagai proses alamiah. positivisme di anggap mengabaikan aktor, menurut aktor yang ke derajat yang pasif yang di tentukan oleh kekutan alamiah. Karena mereka yakin atas kekhasan sifat aktor, teroritis kritis tak dapat menerima gagasan bahwa hukum sains dapat di terapkan terhadap tindakan manusia begitu saja. Positivisme menyebabkan actor dan ilmuawan sosial menjadi pasif.
 
Kritik terhadap Sosiologi
Sosiologi di serang karena menjadikan metode ilmiah sebagai tujuan di dalam dirinya sendiri. Selain itu sosiologi dituduh menerima status quo. Aliran kritis berpandangan bahwa sosiologi tak serius mengkritik masyarakat, tak berupaya merombak struktur sosial masa kini. Menurut aliran kritis, sosiologi telah melepaskan kewajibannya untuk membantu rakyat yang ditindas oleh masyarakat masa kini. Menurut anggota aliran ini, sosiologi lebih memperhatikan masyarakat sebagai satu kesatuan ketimbang memperhatikan individu dalam masyarakat, maka mereka mengabaikan interaksi individu dan masyarakat. Walau sebagian besar perspektif sosiologi tidak bersalah ketika mengabaikan interaksi ini, namun pandangan ini menjadi landasan serangan aliran kritis terhadap sosiologi.
 
Kritik terhadap Masyarakat Modern
Kebanyakan teori Marxian awal secara tegas tertuju ke bidang ekonomi, sedangkan aliran kritis menggeser orientasinya ke tingkat kultural engingat kultur dianggap sebagai realitas masyarakat kapitalis modern. Artinya, tempat domonasi dalam masyarakat modern telah bergeser dari bidang ekonomi ke bidang kultural. Aliran kritis masih tetap memperhatikan masalah dominasi meski masyarakat modern mingkin lebih didominasi oleh elemen kultural ketimbang oleh elemen ekonomi. Karena itulah aliran kritis mencoba memusatkan perhatian pada penindasan kultural atas individu dalam masyarakat.
 
Kritik terhadap Kultur
Teoritisi kritis melontarkan kritik terhadap apa yang mereka sebut "industri kultur", yakni struktur yang dirasionalkan dan dibirokatisasikan yang mengendalikan kultur modern. Ada dua hal yang dicemaskan oleh pemikir kritis mengenai mengenai industri kulur ini. Pertama, mereka khawatir mengenai kepalsuannya. Kedua, teoritisi kritis terganggu oleh pengaruh yang bersifat menentramkan, menindas, dan membius dari industri kultur terhadap rakyat.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini