Selasa, 02 Oktober 2012

TEORI KRITIS_TUGAS KE-4_MUDILLAH_KPI 1E

TEORI KRITIS
oleh: mudillah 1112051000132
tugas ke-4


Teori kritis adalah produk selelompok neo-marxis jerman yang tak puas dengan keadaan teori Marxian (Bernstein,1995; kellener 1993; untuk tinjuan yang lebih luas terhadap teori kritis, lihat Agger,1998), terutama kecenderungannya menuju determinisme ekonomi. Teori kritis berasal dari dan sebagian besar berorientasi ke pemikir Eropa, meski pengaruhnya tumbuh dalam sosiologi Amerika (Marcus, 1998; Van den Berg, 1980).

Kritik utama terhadap kehidupan sosial dan intelektual

Kritik terhadap Teori Marxian. Teori kritis mengambil kritik terhadap teori Marxian titik tolaknya. Teoritisi kritis ini merasa sangat terganggu oleh pemikir Marxis penganut determinisme ekonomi yang mekanistis. Habermas mengkeritik determinisme yang tersirat di bagian tertentu dari pemikiran asli Marx. Teoritisi kritis tak menyatakan bahwa determinis ekonomi keliru, ketika memusatkan perhatian pada aspek kehidupan sosial yang lain.

Kritik terhadap positivisme.  Kritik terhadap positivisme sekurangnya sebagian berkaitan dengan kritik terhadap determinisme ekonomi karena beberapa pemikir determinisme ekonomi menerima sebagian atau seluruh teori positivisme tentang pengetahuan. Aliran kritis menentang positivisme karena berbagai alasan. Pertama, positivisme cenderung melihat kehidupan sosial sebagai proses alamiah. Teori kritis lebih menyukai memusatkan perhatian pada aktivitas manusia maupun pada cara-cara aktivitas tersebut mempengaruhi struktur sosial yang lebih luas. Positivisme diserang karena berpuas diri hanya dengan menilai alat untuk mencapai tujuan tertentu,dan karena tak membuat penilaian serupa terhadap tujuan. Kritik ini mengarah ke pandangan  bahwa positivisme berwatak konsevatif, tak mampu menentang sistem yang ada. Positivisme menyebabkan aktor dan ilmuwan sosial menjadi pasif.

Kritik terhadap sosiologi. Aliran kritis berpandangan bahwa sosiologi tak serius mengkritik masyarakat, tak berupaya merombak struktur sosial masa kini. Menurut aliran kritis, sosiologi telah melepaskan kewajibannya untuk membantu rakyat yang ditindas oleh masyarakat masa kini. Menurut aliran anggota ini, sosiolog lebih memperhatikan masyarakat sebagai satu kesatuan ketimbang memperhatikan individu dalam masyarakat, maka merka mengabaikan interaksi invidu dan masyarakat. Pandangan ini menjadi landasan serangan  aliran kritis terhadap sosiologi. Karena mengabaikan individu sosiolog dianggap tidak mampu mengatakan sesuatu yang bermakna tentang perubahan politik yang dapat mengarah ke sebuah masyarakat manusia dan yang adil.

Kritik terhadap masyarakat modern. Kebanyakan aliran kritis ditunjukan untuk mengkritik masyarakat modern dan berbagai jenis komponennya. Kebanyakan teori Marxian awal secara tegas tertuju ke bidang ekonomi, sedangkan aliran kritis menggeser orientasinya ke tingkat kultural mengingat kultur dianggap sebagai realitas masyarakat kapitalis modern.
Pemikiran kritis telah dibentuk tak hanya oleh teori Marxian, tetapi juga oleh teori Weberian, seperti tercermin pada perhatian mereka kepada rasionalitas sebagai perkembangan dominan dalam dunia modern. Pandangan aliran kritis adalah bahwa dalam masyarakat modern penindasan dihasilkan oleh rasionalitas yang menggantikan eksploitasi ekonomi sebagai masalah masalah sosial dominan. Aliran kritis jelas telah mengadopsi pembedaan weber antara rasionalitas formal dan rasionalitas subjektif. Menurut teori kritis, rasionalitas formal tak mencerminkan perhatian mengenai cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan tertentu.
Aliran kritis terutama memusatkan perhatian pada satu bentuk rasionalitas formal-teknologi. Marcuse misalnya, mengecam keras teknologi modern setidaknya seperti yang digunakan kapitalisme. Ia memandang teknologi modern berperan penting sebagai metode pengendalian eksternal terhadap  individu yang baru, lebih efektif, dan lebih menyenangkan. Marcuse menolak gagasan bahwa teknologi adalah netral dalam dunia modern, sebaliknya memandangnya sebagai alat untuk menguasai rakyat. Marcuse tak memandang teknologi perse sebagai musuh, tetapi memandang teknologi sebagaimana yang digunakan dalam masyarakat kapitalis modern. Dan ia mempertahankan pandangan asli Karl Marx yang menyatakan teknologi bukanlah masalah bawaan dan karena itu dapat digunakan untuk membangun masyarakat yang lebih baik.

Kritik terhadap kultur. Teoritisi kritis melontorkan kritik pedas terhadap apa yang mereka sebut "industri kultur", yakni struktur yang dirasionalkan dan dibirokratisasikan yang mengendalikan kultur modern. Ada dua hal yang paling dicemaskan oleh pemikir kritis menenai industri kultur ini. pertama, mereka mengkhawatirkan mengenai kepalsuannya. Kedua, teoritisi kritis terganggu oleh pengaruh yang bersifat menenteramkan, menindas, dan membius dari industri kultur terhadap rakyat. Douglas Kellener dengan kesadarannya sendiri mengemukakan sebuah teori kritis tentang televisi. Kellener melihat televisi sebagai bagian dari kultur industri, dan mengaitkannya dengan kapitalisme korporat dan sistem politik. Dan ia juga melihat televisi sebagai media masa yang sangat konfliktual dimana bertemu kekuatan kultural, sosial, politik, dan ekonomi yang saling bersaing.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini