Selasa, 02 Oktober 2012

KarlMarx_RikiSubagiaJNR1B_TugasKe3

Nama : Riki Subagia
NIM : 1112051100036
Kelas : Jurnalistik 1 B
 
 
1.      Konflik Kelas
Kelas sosial adalah golongan dalam masyarakat, tentu dengan kriteria tertentu. Menurut Lenin, kelas sosial dianggap sebagai golongan sosial dalam sebuah tatanan masyarakat yang ditentukan oleh posisi tertentu dalam proses produksi. namun, menurut Marx sendiri, kelas sosial merupakan gelaja khas masyarakat feodal, dimana mereka menyadari diri sebagai kelas, suatu golongan khusus dalam masyarakat, dan memiliki kepentingan-kepentingan spesifik serta mau memperjuangkannya.
2. Pandangan Agama
Bagi Marx, agama merupakan medium dari ilusi sosial. Dalam agama tidak ada pendasaran yang real-objektif bagi manusia untuk mengabdi pada kekuasaan supranatural. Ia justru melihat bahwa agama tidak berkembang karena ada kesadaran dari manusia akan pembebasan sejati namun karena kondisi yang diciptakan oleh orang-orang yang memiliki kuasa untuk melanggengkan kekuasaannya. Propaganda inilah yang disebutnya sebagai candu bagi masyarakat. Berkaitan dengan hal ini Marx mengkritik agama Kristen yang telah mempropagandakan etika ketertundukan. Dalam etika ketertundukan itu manusia hanya bisa tunduk terhadap segala aturan yang dilegitimasi sebagai aturan dari Allah. Manusia pasif dan menerima penderitaan sebagai karunia, sebagai sarana untuk mencapai kebahagiaan kekal. Ini mengindikasikan bahwa manusia akhirnya hanya bisa menerima penderitaannya tak berbuat apa-apa. Justru sikap tunduk inilah yang menguntungkan kaum kapitalis yang nota bene menguasai roda perekonomian. Dalam konteks ini Marx melihat bahwa agama adalah ekspresi langsung dari kelas yang berkepentingan, kelas yang dominan secara ekonomi bahkan politik yaitu kelas kapitalis.
3. Modal Produksi
Modal produksi merupakan gabungan antara kekuasaan produksi (forces of production) dan hubungan produksi (relation of production). Unsur hubungan produksi disini menunjuk pada hubungan institusional atau hubungan sosial dalam masyarakat yang pada artinya menunjuk pada struktur sosial. Karakteristik hubungan produksi ini sekaligus merupakan faktor penciri yang membedakan satu dan tipe lain dari moda produksi dalam masyaraka.
 
4. ideologi
Marx menempatkan ideologi sebagai keseluruhan ide yang dominan dan diusung oleh sebuah masyrakat sebagai kelompok sosial dalam bingkai superstruktur masyrakat . marx juga memiliki teori tentang idiologi sebagai semacam alienasi. Pengertian ini ditunjang filsuf ludwid Feuerbach yang merupakan penulis esensi Kristianisme. Bagi Ludwid agama itu merupakan proyeksi dalam bentuk" surga bagi pemikiran atau ide " , harapan dan keyakinan manusia. Orang bisa percaya eksistensi tuhan secara rill seperti yang ditemukannya. Marx mengambil kembali pemikiran ini (bahwa agama adalah  candu bagi masyrakat). Selanjutnya dia akan mengusung kedalam analisis komoditas.
 
Sumber:
·         Teori sosiologi modern, karangan george ritzer-doglas J.Godman edisi keenam
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini