Selasa, 02 Oktober 2012

Tugas 4 / Teori Kritis Karl Marx / Ahmad Fikry Fauzan / KPI 1 E / 1112051000139

Ahmad Fikry Fauzan
KPI 1 E
1112051000139
Tugas 4

Teori Kritis Karl Marx

Teori Kritis adalah produk sekelompok neo-Marxis Jerman yang tak puas dengan keadaan teori Marxian terutama kecenderungannya menuju determinisme ekonomi. Teori kritis telah berkembang melampaui batas aliran Frankfurt dan teori kritis berasal dari sebagian besr berorientasi ke pemikir Eropa, meskipun pengaruhnya tumbuh di dalam sosiologi Amerika.

Kritik Utama terhadap Kehidupan Sosial dan Intelektual

Teori kritis sebagian besar terdiri dari kritik terhadap aspek kehidupan sosial dan intelektual, tetapi tujuan utamanya adalah mengungkapkan sifat masyarakat secara lebih akurat.

Kritik Terhadap Teori Marxian

Teori kritis ini mengambil kritik pada teori marxian titik tolaknya. Teoritisi kritis ini merasa terganggu oleh pemikir Marxis penganut determinisme ekonomisme ekonomi yang mekanistis seperti Habermas, yg mengkritik determine yang tersirat di bagian tertentu dari pemikiran Marx, tetapi kritik mereka sangat ditekankan pasa neo-Marx terutama karena meraka telah menafsirkan pemikiran Marx yang terlalu mekanistis. Ketika memusatkan perhatian pada bidang ekonomi maka teoritisi kritis tak menyatakan bahwa determinis ekonomi ekonomi keliru, akan tetapi karena meraka juga memusatkan perhatian pada aspek kehidupan sosial lain. Selain menyerang teori Marxian lain, aliran kritis mengkritik masyarakat seperti bekas Uni Soviet yang berpura-pura dibangun berdasarkan teori Marxian.

Kritik Terhadap Positivisme

Kritik terhadap pasitivisme sebagian berkaitan dengan kritik pada determinisme ekonomi karena beberapa pemikir determinisme ekonomi menerika sebagian teori positivisme tentang pengetahuan. Penganut positivisme yakin bahwa pengetahuan bersifat netral. Mereka merasa bahwa mereka dapat mencegah masuknya nilai-nilai kemanusiaan. Keyakinan mereka selanjutnya menimbulkan pandangan bahwa ilmu tak berada dalam posisi mendukung bentuk sosial apapun.

Aliran kritis menentang pasitivisme karena adanya alasan, salah satu alasan tersebut yaitu positivisme cenderung melihat kehidupan sosial sebagai proses alamiah. Singkatnya positivisme dianggaap mengabaikan aktor yang menurunkan aktor ke derajat yang pasif yang dutentukan oleh kekuatan alamiah.

Kritik Terhadap Sosiologi

Sosiologi diserang karena "keilmiahannya" yakni menjadikan metode ilmiah sebagai tujuan dalam dirinya sendiri. Aliran kritis berpandangan bahwa sosiologi tidak serius mengkritik masyarakat dan tidak berupaya merombak struktur sosial.
Menurut anggota aliran ini, sosiolog lebih memperhatikan masyarakat sebagai satu kesatuan ketimbang memperhatikan individu dan masyarakat. Walaupun sosiologi tidak bersalah ketika mengabaikan interaksi ini, namun pandangan ini menjadi landasan serangan aliran kritis pada sosiologi. Karena mengabaikan individu sosiolog itu dianggap tidak mampu mengatakan sesuatu dengan arti tentang perubahan politik mengarah ke masyarakat.

Kritik terhadap Masyarakat Modern

Modern. Aliran kritis menggeser orientasinya ke tingkat kultural mengingat kultur dianggap sebagai realitas masyarakat kapitalis modern. Artinya, tempat dominasi dalam masyarakat modern telah bergeser dari bidang ekonomi ke bidang kultural. Seperti dijelaskan Trent Schroyer pandangan aliran kritis adalah bahwa dalam masyarakat modern penindasan dihasilkan oleh rasionalitas yang menggantikan eksploitasi ekonomi sebagai masalah sosial dominan.

Aliran kritis jelas telah mengadopsi pembedaan Weber antara rasionalitas formal danrasionalitas subjektif atau apa yang oleh teoritisi radikal dipandang sebagai reason. Menurut teoritisi kritis, rasionalitas formal tak mencerminkan perhatian mengenai cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Inilah yang dipandang sebagai "cara berpikir teknokratis" di mana tujuannya, adalah untuk membantu kekuatan yang mendominasi, bukan untuk memerdekakan individu dari dominasi. Tujuannya adalah semata-mata untuk menemukan cara yang paling efisien untuk mencapai tujuan apapun yang dianggap penting oleh pemegang kekuasaan. Cara berpikir teknokratis berbeda dari cara berpikir nalar (reason), yang dalam pikiran teoritisi kritis menjadi tumpuan harapan masyarakat. Aliran kritis memandang masyarakat modern penuh dengan ketidakrasionalan.

Kritik Terhadap Kultur

Teoritisi kritis melontarkan kritik pedas pada "industri kultur" atau struktur yang dirasionalkan dan dibirokrasikan seperti jaringan televisi yang mengendalikan kultur modern. Industri kultur menghasilkan secara konvensional disebut "kultur massa" dengan definisi sebagai kultur yang diatur tidak spontan, dimaterialkan dan palsu bukan ketimbang sesuatu yang nyata.

Disini ada 2 hal yang paling dicemaskan oleh pemikir kritis mengenai industri kultur :
1. Mereka mengkhawatirkan tentang kepalsuannya dan membayangkannya sebagai sekumpulan paket gagasan yang diproduksi secara masal lalu disebarkan ke tengah-tengah massa melalui media.
2. Teoritisi kritis terganggu oleh pengaruh yang bersifat menentramkan, menindas dan membius dari industri kultur terhadap rakyat.

Sumber :
Teori Sosiologi Modern, George Ritzer & Douglas J.Goodman ( Jakarta : kencana).
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini