Selasa, 02 Oktober 2012

Teori Kritis, Thabita N Dhiraja (KPI 1E), Tugas 4 Sosiologi Agama

Nama : Thabita Nashty Dhiraja
Kelas : KPI 1E
Tugas Sosiologi Agama


TEORI KRITIS

Teori kritis adalah produk sekelompok neo-Marxis Jerman yang tak puas dengan keadaan teori Marxian. Terutama kecenderungannya menuju determinisme ekonomi. Teori kritis telah berkembang melampaui batas aliran Frankfurt. Teori kritis berasal dari sebagian besar berorientasi ke pemikir eropa, meski pengaruhnya tumbuh dalam sosiologi Amerika.

KRITIK TERHADAP TEORI MARXIAN

Teori kritis ini merasa sabgat terganggu oleh pemikir Marxis yang menganut determinisme ekonomi yang mekanistis. Beberapa orang diantaranyamengkeritik determinismeyang tersirat di bagian tertentu dari pemikiran asli marx, tetapi kritik mereka sangat ditekankan pada neo -Marxis terutama karena telah menafsirkan pemikiran Marx terlalu mekanistis. Teoritisi kritis tak menyatakan bahwa determinis ekonomi keliru, ketika memusatkan perhatian pada bidang ekonomi, tetapi karena mereka seharusnya juga memusatkan perhatian pada aspke kehidupan sosial yang lain. Seperti akan kita lihat, aliran kritis mencoba melarat ketidakseimbangan ini dengan memusatkan perhatiannya pada bidang kultural.

KRITIK TERHADAP POSITIVISME

Teoritisi kritis juga memusatkan perhatian terhadap filsafat yang mendukung penelitian ilmiah terutama positivisme. Kritik terhadap positivisme sekurangnya sebagian determinisme ekonomi karena beberapa pemikir determinisme ekonomi menerima sebagian atau seluruh berbagai hal. Positivisme menerima gagasan bahwa metode ilmiah tunggal dapat diterapkan pada seluruh bidang studi. Positivisme mengambil ilmu fisika sebagai standar kepastian dan ketepatan untuk semua disiplin ilmu. Penganut positivisme yakin bahwa pengetahuan bersifat netral.

Aliran kritis menentang psitivisme karena berbagai alasan. Pertama, psitivisme cenderung melihat kehidupan sosial sebagai proses alamiah. Teoritisi kritis lebih menyukaimemusatkan perhatian pada aktivitas manusia maupun pada cara cara aktivitas tersebut mempengaruhi struktur sosial yang lebih luas. Positivisme dianggap mengabaikan aktor menurunkan aktor ke derajat yang pasif yang ditentukan kekuatan alamiah. Karena mereka yakin, teoritisi kritis tak dapat menerima gagasan bahwa hukum umum sains dapat diterapkan terhadap tindakan manusia begitu saja. Positivisme berwatak konservatif, tak mampu menentang sistem yang ada.

KRITIK TERHADAP SOSIOLOGI

Aliran kritis berpandangan bahwa sosiologi tidak serius mengkritik masyarakat, tak berupaya merombak struktur sosial masa kini. Menurut aliran kritis, sosiologi telah melepaskan kewajibannya untuk membantu rakyat yang ditindas oleh masyarakat masa kini.

Menurut anggota aliran ini, sosiolog lebih memperhatikan individu dalam masyarakat, maka mereka mengabaikan interaksi individu dan masyarakat. Walau sebagian besar perspektif sosiologi tidak bersalah ketika mengabaikan interaksi ini, namun pandangan ini menjadi landasan serangan aliran kritis terhadap sosiologi. Kerena mengabaikan individu sosiolog dianggap tak mampu mengatakan sesuatu yang bermakna tentang perubahan politik yang dapat mengarah ke sebuah masyarakat manusia dan yang adil.

KRITIK TERHADAP MASYARAKAT MODERN

Kebanyakan teori marxian secara tegas tertuju ke bidang ekonomi, sedangkang aliran kritis menggeser orientasinya ke tingkat kulutural mengingat kultur dianggap sebagai realitas masyarakat kapitalis modrn. Tempat dominasi dalam masyarakt modern telah bergeser dari bidang ekonomi ke didang kultural, aliran kritis masih tetap memperhatiak masalah dominasi meski masyarakat modern mungkin lebih didominasu oleh elemen kulturanketimbang oleh elemenekonomi.

Meski kehidupan modern terlihat tasional, aliran kritis memandang masyarakat modern penuh ketidakrasionalan. Gagasan ini dapat diberi nama irasionalitas dan rasionalitas formal.

KRITIK TERHADAP KULTUR

Teoritisi kritis melontarkan kritik pedas terhadap apa yang mereka sebut "industri kultur", yakni struktur yang dirasionalkan dan dibirokatiskan yang mengendalikan kultur modern. Industri kultur menghasilkan apa yang secara konvensional disebut "kultur massa". Ada dua hal yang dicemaskan mengenai industri kultur. Pertama, hawatir mengenai kepalsuan. Kedua, terganggu oleh pengaruh yang bersifat menentramkan, menindas dan membius dari industri kultur terhadap rakyat.

Aliran kritis juga tertarik terhadap apa yang disebut "industri pengetahuan" , yang mengacu kepada entinsitas-entinsitas yang berhubungan dengan produksi pengetahuan yang menjadi struktur otonomdi dalam masyarakat.

KRITIK TERHADAP TEORI KRITIS

Sejumlah kritik telah diajukan kepada teori kritik. Pertama teori kritis dituduh bersifat ahistoris, meneliti beberapa peristiwa tanpa banyak memperhatikan pada konteks sejarah dan kompratifnya. Ini adalah kritik terhadap setiap teori marxian, yang semestinya historis dan komparatif. Kedua, aliran kiritis umumnya mengabaikan ekonomi. Ketiga, teoritisi kritik cenderung beragumen bahwa kelas pekerja telah hilang sebagaimana halnya kekuatan revolusioner, pandangan yang bertentangan dengan analisis marxian tradisional.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini